Komering adalah salah satu suku yang mendiami provinsi Sumatera Selatan yang banyak bermukim di sepanjang sungai Komering dan juga beberapa tempat lainnya di Sumatera Selatan. Ada beberapa kebudayaan yang sampai sekarang dipegang oleh orang-orang komering, salah satunya adalah pernikahan adat suku komering. Adat pernikahan merupakan salah satu kebudayaan yang hampir dimiliki oleh semua suku di Indonesia, suku komering tidak terkecuali. Dalam pernikahan di suku komering, terdapat berbagai prosesi yang harus dilakukan. Prosesi pertama yang dilakukan adalah arak-arakan bagi pasangan pengantin atau yang bisa disebut Mungian Nyumbah. Arak-arakan biasanya dilakukan dengan mengadakan pawai atau berjalan kaki secara ramai-ramai, yang biasanya dilakukan oleh tokoh adat, tokoh masyarakat, pejabat daerah, bujang gadis, tamu undangan, dan tak lupakedua belah pihak keluarga pengantin. Prosesi arak-arakan dilakukan dengan didampingi oleh berbagai iringan seperti musik tradisional komering, Pende...
" Mencari Ibu Kota Sriwijaya Adnan, Mekka Syed Nury M. (2018) Mencari Ibu Kota Sriwijaya. Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Palembang. [img] Text Sriwijaya LENGKAP LOW (1).pdf Download (17MB) | Preview Abstract Pembicaraan dan perdebatan tentang lokasi Ibu Kota Sriwijaya, tidak pernah usai. Para ahli beradu argumen sesuai dengan pendapatnya masing-masing bersumber dari data yang dimilikinya. Silang pendapat merupakan kelaziman dalam dunia ilmu pengetahuan, termasuk arkeologi. Temuan data baru bisa menjadi pintu masuk untuk memperkuat bahkan merubah hipotesis atau pendapat yang pernah ada. Hasil penelitian terakhir atau data terbaru selalu dinanti para peneliti. Sebagai sebuah kerajaan yang pernah berjaya di belahan barat Nusantara, Sriwijaya mewarnai sejarah panjang Nusantara (Indonesia). Keberadaan Kerajaan (Kedatuan) Sriwijaya tidak diragukan lagi oleh para ahli. Pertanyaan yang selalu mengemuka di tengah-tengah masyarakat adalah dimanakah ibu kotanya? Rupanya pertan...
Tarian ini dibuat oleh Z. Khusni Karana yang merupakan seorang koreografer profesional di Sumatera Selatan. Tari ini dipertunjukan baik di dalam gedung ataupun di tempat terbuka. Banyak amanat yang dapat diambil dari tarian ini, salah satunya ialah toleransi dan kebersamaan. Pengasan atau tepak ialah sebagai fasilitas utama yang di dalamnya berisi beberapa lembar daun sirih segar yang telah dicampur dengan getah gambir, sehingga siap disajikan kepada tamu istimewa sebagai tanda penerimaan dan pengakuan masyarakat Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu). Tari ini ditampilkan oleh sembilan orang penari, satu orang puteri pemegang tepak, dua orang pembawa rempah-rempah, satu orang pembawa payung yang agung, dan dua orang yang menjadi pengawal. Pakaian, musik pengiringnya serta gerakan tari ialah sebuah kombinasi dari pakaian, musik pengiring dan gerakan tari-tari tradisional dari berbagai kecamatan di dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu sehingga tercipta motto “Bumi Sebimbing Sekundang“ yang a...
Tari Nanggok merupakan tari kreasi daerah yang ditarikan oleh sekelompok remaja putri yang menggambarkan kegiatan sehari-hari masyarakat di sungai. Pertunjukan Tari Nanggok biasanya menjadi pertunjukan untuk menghibur tamu yang hadir pada acara perlombaan tari atau festival tari daerah. Tari Nanggok juga dapat ditampilkan sebagai tari hiburan dalam pertunjukan untuk kepentingan masyarakat umum seperti sarana upacara keagamaan dan sarana upacara adat. Tari Nanggok sering ditampilkan oleh sanggar Sebimbing Sekundang di bawah asuhan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Tari Nanggok diciptakan pada tahun 2009 oleh seorang seniman Kabupaten Ogan Komering Ulu, yang karya-karya tarinya sudah banyak digunakan dan sudah dikenal oleh masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu Erma Yanti. Tari Nanggok merupakan suatu gambaran kehidupan sehari-hari masyarakat Ogan yang mempunyai kebiasaan mencari ikan pada saat musim ikan tiba. Dengan membawa peralatan tanggok. Hati yang diliputi keceriaan m...
Udara dingin malam itu terasa menusuk tulang. Hujan deras disertai angin kencang turun tak henti-henti sejak sore tadi. Di dalam gubuk itu si Lemang duduk berlunjur sambil menyembunyikan kedua tangannya di balik ketiak untuk menahan dingin. Matanya tertuju ke arah jendela kayu yang bergoyang-goyang terkena hentakan angin. Di sampingnya terbaring seorang lelaki tua berpakaian hitam-hitam dengan sarung diikatkan di sekeliling tubuhnya yang tambun. Dari sore tadi ia tertidur dan tidak bangunbangun lagi. Pak Belalang namanya. Penduduk desa biasa memanggilnya Pak Belalang karena mereka mengenalnya sebagai lelaki tua yang pemalas dan suka tidur. Sementara itu, si Lemang seorang anak yang rajin dan suka menolong. Sehari-harinya ia membantu para petani berkebun di ladang. Kadangkadang ia membantu menamam ubi, jagung, dan buah-buahan. Kadangkadang pula ia ikut memanen padi ketika musim panen tiba. Upahnya dia belikan untuk keperluan makan sehari-hari. Malam itu langit tampak gelap. Suara g...
Pakaain adat Palembang yang berciri khas berwarna merah dan dipadukan dengan warna emas yang menjadi identitas dari Bumi Sriwijaya, pakaian yang digunakan para raja dan bangsawan untuk keseharian mereka dan acara tertentu seperti kawinan. Tentunya pakaia ini adalah paduan 3 budaya yaitu Jawa, Tionghoa dan Arab. Keindahan dan Kesopanan menjadi 2 unusr yang ada pada pakaian ini, harapn dan doa menjadi arti dari pakaian Aesan Gede ini.
Pada mulanya, awal kedatangan gambus dipercaya berasal dari daerah Timur Tengah. Para pedagang dari Timur Tengah membawa budaya gambus menuju ke Indonesia. Selanjutnya jenis alat musik yang memiliki nada syahdu ini tersebar ke beberapa daerah, termasuk Palembang. Setiap daerah tentu memiliki ciri khas masing-masing, walaupun secara umum jenis alat musiknya sama Jenis alat musik tradisional ini juga dimainkan oleh masyarakat Melayu tepatnya yang berada di Palembang Sumatera Selatan. Nah gambus yang berada di Palembang ini terbuat dari kayu yang memiliki 6 dawai. Cara memainkan alat musik gambus yaitu dengan cara dipetik seperti gitar, kentrung dan kecapi. Fungsi alat musik gambus ada dua, diantaranya: Sebagai alat musik harmonis. Sebagai alat musik melodis.
legendaris
SDGs (Sustainable Development Goals) merupakan agenda pembangunan dunia yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan manusia secara global. Salah satu tujuan SDGs adalah tanpa kelaparan. Tujuan SDGs nomor dua bertujuan untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi, dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. Namun faktanya, masih terdapat ancaman kelaparan terhadap masyarakat. Menurut laporan The State of Food Security and Nutrition in the World 2022, pada tahun 2021 angka kelaparan penduduk dunia mencapai 828 juta. Bahkan, telah diprediksi pada tahun 2030 akan terdapat lebih dari 670 juta orang yang akan menderita kelaparan (Febriani et al., 2022). Produktivitas padi tidak meningkat dapat disebabkan karena tidak tersedianya tenaga kerja muda dalam sektor pertanian tersebut (Sahara et al.,2013). Sehingga diperlukan suatu upaya solutif untuk menangani masalah tersebut. Transplanter merupakan solusi yang solutif dalam membantu mewujudkan tujuan SDGs no...