hidangan ini merupakan makanan khas suku butn disajikan ketika maulid nabi yang biasa disebut Haroa Maludhu -- Buah kundur sering kita kenal dengan nama buah beligo atau baligo merupakan sejenis buah yang pohonnya tumbuh merambat. Kundur termasuk dalam genus benincasa dan keluarga cucurbitaceae. Oleh masyarakat, ia biasanya digunakan sebagai sayur. Buah dengan nama latin benincasa hispida ini memiliki nama yang berbeda-beda dimasyarakat Indonesia, di Aceh dikenal dengan kundo, di Batak dikenal dengan gundur, di Minangkabau kundus, di lampung dikenal dengan nama serdak, di masyarakat jawa disebut beligo, di Madura dikenal dengan nama kondur, di NTT disebut Lela, sementara di pulau Timor dikenal dengan komelingan. -- Sumber: https://manfaat.co.id/15-manfaat-buah-kundur-untuk-kesehatan-dan-efek-sampingnya https://niningsyafitri.wordpress.com/2011/02/20/haroa-maludhu-menjalin-keakraban-keluarga/
Perkawinan dalam masyarakat Muna sangat unik yang berbeda dengan Suku lainnya di Indonesia. Sistem perkawinan ini telah ada semenjak dahulu kala sebelum masuknya agama Islam di Muna. Setelah datangnya Islam dan diterimanya agama ini oleh seluruh rakyat Muna, sistem perkawinan yang dahulunya tetap tidak berubah terutama yang berhubungan dengan masalah mahar (mas kawin). Yang berubah hanyalah proses ijab kabul-nya saja yang mengikuti ajaran Islam sebagai perkawinan dalam Islam. Pada suatu ketika salah seorang Cucu Raja La Ode Husein (La Ode Husein bergelar Omputo Sangia) yang bernama Wa Ode Kadingke (Putri La Ode Zainal Abidin yang menjadi Kapitalau Lasehao, mungkin semacam Adipati di Jawa) menikah dengan orang Asing (Suku Bugis). Perkawinan tersebut ditantang keras oleh Raja Muna yang saat itu bernama La Ode Sumaili yang tidak lain adalah saudara sepupu Wa Ode Kadingke. Alasan Raja menentang perkawinan tersebut adalah bertentangan dengan syariat Islam. Akan tetapi Wa Ode Kadin...