Klewang Klewang merupakan senjata tradisional khas Riau. Kelewang adalah semacam golok dengan ujung bilah yang membesar. Di masa silam, kelewang digunakan para prajurit kerajaan dalam peperangan. Akan tetapi, di masa sekarang, ia lebih banyak digunakan para petani dalam kegiatannya di sawah atau di ladang sebagai alat pertanian. Karena fungsi tersebut, kelewang hingga saat ini tetap lestari dibandingkan jenis senjata tradisional Riau lainnya. https://www.silontong.com/2018/05/03/senjata-tradisional-riau/
Ngacau Itak merupakan suatu pertunjukan tradisional daerah Kota Tengah. Ngacau Itak merupakan suatu perlombaan memasak yang biasanya diadakan di Kota Tengah, Rokan Hulu. Ngacau merupakan bahasa daerah Kota Tengah yang berarti mengaduk, sedangkan Itak artinya dodol. Sehingga Ngacau Itak artinya Mengaduk Dodol. Perlombaan ini biasanya diselenggarakan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha. Perlombaan ini diikuti oleh Ibu-Ibu kampung Kota Tengah. Namun perlombaan ini belakangan ini mulai jarang diselenggarakan. Oleh sebab itu mari kita sama-sama melestarikan pertunjukan tradisional yang mulai punah ini.
Lampu colok merupakan sebuah tradisi masyarakat Bengkalis turun temurun. Lampu colok ini biasanya dipasang serentak tiap-tiap 27 Ramadan atau sering disebut malam 7 likur jelang hari raya Idul Fitri. Lampu colok memiliki arti tersendiri bagi warga Bengkalis. Dahulunya, lampu colok merupakan sarana penerang jalan bagi warga yang ingin membayar Fitrah tiap malam 27 Ramadan ke rumah masyarakat atau Pak Lebai. Kala itu, infrastruktur di Bengkalis tidak sepesat saat ini. Jalan-jalan masih berbentuk lorong diselimuti semak kiri kanan. Lampu coloklah penerang jalan, penghindar bahaya terhadap warga membayar zakat fitrah. Lampu Colok, ketika itu tidak berbentuk atau terbuat dari kaleng bekas. Colok terbuat dari bambu atau buluh, namanya waktu itu disebut dengan obor. Kemajuan Tradisi Colok saat ini sudah sangat luar biasa. Apalagi, Pemerintah Kabupaten Bengkalis setiap tahunnya menggelar Festival Colok agar pelestarian lampu tetap terjaga. Lampu col...
Seri Monografi Komunitas Adat yang membahas tentang suku Akit di Pulau Rupat, Provinsi Riau ini merupakan salah satu upaya untuk menginventarisasi berbagai macam komunitas adat yang terdapat di Indonesia. Penginventarisasian komunitas adat yang dilakukan sekarang ini sifatnya masih dalam tahap-tahap awal, artinya ada upaya yang dilakukan untuk lebih melhat secara lebih mendalam tentang keberadaan komunitas adat tersebut dan disusun dalam bentuk mononografi. Sumber: http://repositori.kemdikbud.go.id/7746/
Kompang ialah sejenis alat muzik tradisional yang paling popular bagi masyarakat Melayu, termasuk Natuna. Ia tergolong dalam kumpulan alat muzik gendang. Kulit kompang biasanya diperbuat daripada kulit kambing betina, namun mutakhir ini, kulitnya juga diperbuat dari kulit lembu, kerbau malah getah sintetik. Pada kebiasaannya, seurat rotan akan diselit dari bahagian belakang antara kulit dan bingkai kayu bertujuan menegangkan permukaan kompang, bertujuan menguatkan bunyi kompang. Kini, gelung plastik turut digunakan. Terdapat dua bahagian kompang iaitu bahagian muka (ada kulit) dipanggil belulang. Manakala, bahagian badan (kayu) dipanggil baluh. Kompang perlu diletakkan penegang atau dipanggil sedak iaitu sejenis rotan yang diletakkan antara belulang dan baluh, sedak ini diletakkan bertujuan untuk menegangkan bahagian belulang dan menyedapkan bunyi kompang apabila dipalu. Alat muzik ini berasal dari dunia Arab dan dipercayai dibawa masuk ke Tanah Melayu sama ada ketika zaman Kesu...
Tarian momutuih robek merupakan salah satu varian tarian silat yang dilakukan dalam perayakan pernikahan. Kesenian ini berkembang di kalangan masyarakat Melayu di Rokan Hulu. Para penarinya terdiri atas seorang pendekar dari pihak pengantin perempuan dan seorang lagi pendekar dari pihak pengantin laki-laki. Pendekar pihak laki-laki berada di depan pintu gerbang dan pendekar pihak perempuan berdiri di halaman rumah pengantin perempuan. Di antara mereka direntangkan tali berhias yang disebut robek. Pisau atau gunting biasanya ditancapkan di tengah gerbang atau terselip di pinggang pendekar pihak pengantin laki-laki, dan ia berusaha memotong tali robek agar putus, sehingga pengantin laki-laki bisa segera masuk menemui pengantin perempuan. Akan tetapi pendekar pihak perempuan akan berusaha menghalang-halangi pendekar yang datang dengan menunjukkan kejantanannya, seolah-olah memberikan peringatan agar bertindak hati-hati di negeri orang dan bagaikan pagar pelindung sang pengantin perempuan...
Ini salah satu Tari Zapin yang diberi namA Tari Zapin Lancang Kuning. Tari Zapin adalah sebuah tarian tradisional khas Riau yang dianggap sebagai buah alkulturasi Budaya Arab dan Budaya Melayu di masa silam. https://twitter.com/SayeBudaye
Zapin api ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia 2017 dari Provinsi Riau. zapin merupakan salah satu budaya Riau berupa tarian yang diiringin musik melayu. Jika hal ini cukup mainstream, maka berbeda dengan budaya Riau yang satu ini. Zapin api, mengharuskan para penarinya untuk bergoyang ditengah bara api. Menariknya, para penari sama sekali tidak merasa panas. Mereka justru terlihat begitu menikmati tarian dan seolah sedang bermain ditengah api yang semakin membara. Memang, kondisi ini tidak dapat dicerna logika, terlebih api yang panas itu tidak mampu melukai kulit penarinya. Tarian Zapin Api sarat akan nuansa mistik. Pasalnya sebelum atraksi dimulai, para penari yang terdiri dari lima orang bertelanjang dada ini mengintari dupa kemenyan yang dibakar. Di tengah lapangan sudah disiapkan sabut kelapa yang dibakar untuk pertunjukan. Pertunjukan ini dipimpin oleh seorang khalifah. Sang khalifah kemudian membacakan doa-doa. Semua pengunjung diinstruksikan agar t...
Para penarinya terdiri atas seorang pendekar dari pihak pengantin perempuan dan seorang lagi pendekar dari pihak pengantin laki-laki. Pendekar pihak laki-laki berada di depan pintu gerbang dan pendekar pihak perempuan berdiri di halaman rumah pengantin perempuan. Di antara mereka direntangkan tali berhias yang disebut robek. Pisau atau gunting biasanya ditancapkan di tengah gerbang atau terselip di pinggang pendekar pihak pengantin laki-laki, dan ia berusaha memotong tali robek agar putus sehingga pengantin laki-laki bisa segera masuk menemui pengantin perempuan. Akan tetapi pendekar pihak perempuan akan berusaha menghalang-halangi pendekar yang datang dengan menunjukkan kejantanannya seolah-olah memberikan peringatan agar bertindak hati-hati di negeri orang dan bagaikan pagar pelindung sang pengantin perempuan. Skenario yang biasanya dilakukan, gunting di tangan pendekar yang datang berhasil direbut oleh pendekar tuan rumah dan dijadikan oleh pendekar tuan rumah sebagai alat penik...