Hari Pahlawan
41 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kisah Empat Raja
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Papua Barat

Tersebutlah sebuah desa yang berada tepat di Teluk Kabui. Desa tersebut bernama desa Wawiyai. Di sana hidup sepasang suami istri. Mereka sudah lama menikah namun belum juga dikaruniai buah hati. Untungnya, suami istri tersebut tak pernah putus asa, mereka senantiasa berdoa memohon kepada yang Maha Kuasa agar suatu hari diberikan seorang anak. Suatu hari, sang suami mengajak istrinya mencari kayu bakar di hutan. Persediaan kayu bakar mereka memang hampir habis, dan musim hujan akan tiba tak lama lagi. Jika tak segera mencari kayu bakar, maka mereka tidak bisa memasak selama musim hujan. Kayu-kayu di hutan akan menjadi basah dan tidak bisa dinyalakan untuk memanaskan tungku. "Kita harus segera mencari kayu bakar sebanyak-banyaknya, istriku. Bisakah kau membantuku masuk hutan hari ini?" "Tentu saja, aku akan membantumu mengumpulkan kayu bakar." Keduanya segera bersiap-siap berangkat. Ketika matahari masih di ufuk Timur, mereka pun berjalan ke tengah hutan....

avatar
Roro
Gambar Entri
Legenda Burung Garuda di Gunung Emansiri
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Papua Barat

Konon di atas Gunung Emansiri yang puncaknya menjulang persis di atas kampung Lobo hidup seekor burung yang besar yakni Burung Garuda, jenis Elang yang sangat besar. Di tempat itu juga hidup pula seekor ular besar yang disebut ular naga. Bagian Kiri dan Kanan Gunung itu sangat terjal. Ular itu tidak kemana-mana, hidupnya bergantung pada sisa –sisa makanan yang dijatuhkan oleh burung garuda. Makanan burung itu berupa binatang dari hutan, ikan, atau mangsa lain yang dapat di makan. Burung ini, dapat terbang ke mana- mana, mencari makanan sampai ke daerah Fakfak, ke seluruh wilayah Papua, bahkan iapun dapat mencari ke daerah lain di wilayah luar. Ke manapun burung ini terbang mencari mangsa pasti dia akan kembali ke tempat asalnya yaitu Gunung Emansiri, Kampung Lobo , Kaimana. Konon pada suatu hari, warga sekitar kampung Lobo pernah melihat atau menyaksikan Burung Garuda mengangkut atau mengangkat sebuah perahu Kole-Kole bersama satu orang di dalamnya ke atas puncak Gunun...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Pupa dan Narinare dari Lembah Baliem
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Papua Barat

Cerita Rakyat, PUPA dan NARINARE adalah dua sahabat yang tinggal di hutan belantara. Mereka adalah dua sosok pemuda yang suka mengembara dan tinggalnya di hutan-hutan belantara. Di tempat itu, mereka membuka lahan kebun dan menanam berbagai tumbuh-tumbuhan. Jadi mata pencaharian mereka sehari-hari adalah berkebun dan berburu. Pada suatu siang, ketika mereka pulang dari bekerja di kebun, mereka sepakat untuk pergi kehutan berburu babi hutan (wam helo). Tapi, pada waktu berangkat Narinare memutuskan untuk menjaga rumah. Maka hanya Pupa seorang diri, dengan membawa parang dan tombak sebagai senjata pergi berburu. Lembah dan bukit pun dia lalui sambil waspada terhadap binatang-binantang buruan. Akar-akar kayu tak menjadi halangan untuknya. Menjelang sore, di tepi kali kecil berlumpur, dia melihat seekor babi hutan sedang berkubang. Pupa mengendap-endap dan mengatur langkah pelan-pelan memdekati babi yang asyik menikmati lumpur hitam itu. Satu, dua, tiga, jub…tombak bermat...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Wisata Sejarah Raja Ampat
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Papua Barat

Raja Ampat  berarti “Empat Raja”, julukan yang berasal dari abad ke 15 yaitu ketika salah satu Sultan Islam dari Tidore menunjuk 4 raja lokal di Waigeo, Batanta, Salawan, dan Misool. Kemudian 4 pulau itu menjadi wilayah administrative Provinsi Papua Barat dan Waigeo menjadi ibukota Kabupaten Raja Ampat.Peradaban kuno di Raja Ampat dapat ditemukan di beberapa peninggalan sejarah seperti misalnya lukisan dinding batu di beberapa gua di Pulau Misool.Lukisan dinding batu kuno inidiperkirakan dilukis pada 2000 tahun yang lalu. Di kawasan gugusan Misool ditemukan peninggalan prasejarah berupa cap tangan yang diterakan pada dinding batu karang. Uniknya, cap-cap tangan ini berada sangat dekat dengan permukaan laut dan tidak berada di dalam gua. Menurut perkiraan, usia cap-cap tangan ini sekitar 50.000 tahun dan menjadi bagian dari rangkaian petunjuk jalur penyebaran manusia dari kawasan barat Nusantara menuju Papua dan Melanesia. Kabupaten yang memperingati Hari Ulang...

avatar
Roro
Gambar Entri
Asal Usul Burung Cenderawasih dari Tanah Papua Barat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Papua Barat

Alkisah, ada seorang wanita tua yang hidup bersama anjingnya di Pegunungan Bumberi. Suatu hari, ia dan anjingnya menemukan pohon buah merah. Ia mengambil buah tersebut dan memakannya. Tak berapa lama, ia melahirkan anak laki-laki. Ia memberi nama anak itu Kweiya. Sepuluh tahun berlalu, Kweiya tumbuh menjadi anak yang rajin. Suatu hari, Kweiya bertemu laki-laki tua yang sedang mengail di sungai. Ia mengajak laki-laki itu pulang dan mengenalkannya kepada ibunya. Ia juga meminta ibunya menikah dengan laki-laki itu. Tidak lama kemudian, sang Ibu menikah dengan laki-laki tersebut. Selang beberapa tahun, sang Ibu melahirkan dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Suatu hari, terjadi perselisihan antara Kweiya dengan kedua adik laki-lakinya. Kweiya memilih bersembunyi di gudang sambil memintal tali dari kulit binatang. Pintalan itu akan dibuat sayap. Saat kedua orang tuanya pulang dari kebun, anak perempuannya menceritakan kejadian yang terjadi kepada ibunya. B...

avatar
Roro
Gambar Entri
Cerita Legenda Meraksamana dan Tujuh Bidadari
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Papua Barat

Dulu, di Papua ada dua kakak beradik yang bernama Meraksamana dan Siraiman. Suatu malam, Meraksamana bermimpi melihat sepuluh bidadari mandi di telaga dekat tempat tinggalnya. Namun tiba-tiba, ia terbangun. Ia pun bergegas menuju telaga. Setibanya, ia terkejut ketika mendapati sepuluh bidadari tengah mandi di telaga. Meraksamana bersembunyi di balik pohon dekat telaga. Tiba-tiba, muncul seorang perempuan tua. Perempuan itu menyuruhnya mengambil sehelai pakaian milik salah satu bidadari. Ia pun melakukan hal tersebut dan pulang.   Selesai mandi, sepuluh bidadari bergegas menuju tempat menyimpan pakaian. Namun, salah satu bidadari tidak menemukan pakaiannya. Sembilan bidadari lainnya terpaksa meninggalkannya sendiri. Bidadari yang tertinggal sangat sedih. Saat itu, Meraksamana datang dan menghibur bidadari yang tertinggal itu. Diajaknya bidadari itu ke rumahnya. Tak berapa lama, Meraksamana meminang bidadari tersebut. Pada suatu hari, Meraksamana meng...

avatar
Roro
Gambar Entri
Tari Perang #DaftarSB19
Tarian Tarian
Papua Barat

Tari Perang  adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah  Papua Barat . Tarian ini menggambarkan jiwa kepahlawanan dan kegagahan masyarakat Papua. Biasanya tarian ini dibawakan oleh para penari pria dengan berpakaian adat dan membawa panah sebagai atribut menarinya. Tari Perang merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Papua Barat dan sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat, hiburan, maupun budaya.   Sejarah Tari Perang   Konon Tari Perang dulunya dilakukan oleh masyarakat Papua barat, khususnya para prajurit sebelum menuju medan perang. Menurut catatan sejarah yang ada, di Papua pada zaman dahulu sering terjadi peperangan antar suku, salah satunya adalah perang suku di  Sentani . Tarian ini kemudian dilakukan setiap suku untuk memberikan semangat dan membangkitkan keberanian para pasukan yang akan bertempur. Namun, seiring dengan sudah tidak adanya perang antar suku, tarian ini kemu...

avatar
Krisna Aryan
Gambar Entri
Upacara Tanam Sasi #DaftarSB19
Ritual Ritual
Papua Barat

Upacara Tanam Sasi merupakan salah satu upacara adat yang berasal dari Papua. Upacara ini adalah bagian dari rangkaian upacara kematian masyarakat di Papua. Upacara yang dilaksanakan di Merauke, Papua Barat ini dilakukan oleh suku Marind atau Marind-Anim, suku yang tinggal di wilayah dataran luas Papua Barat sebelah Selatan. Anim berarti laki-laki. Dua istilah yang berhubungan dengannya adalah anem untuk kaum pria dan anum untuk kaum wanita.Setelah kematian seseorang, sasi ditanam pada waktu 40 hari. Hal tersebut akan dicabut kembali setelah melewati hari ke 1000. Dalam upacara Tanam Sasi, ada sebuah tarian tradisional yang dipertunjukkan, yaitu tarian Gatsi. Tarian ini merupakan tarian umum yang berasal dan dibawakan oleh Suku Marind Anim. Tarian Gatsi tidak lengkap tanpa diiringi oleh alat musik tifa yang terbuat dari kayu. Kayu yang dipakai dilubangi atau isinya dikosongkan dan terdapat penutup pada salah satu sisinya. Penutup itu terbuat dari kulit rusa atau kulit biawak yang s...

avatar
Septia_hermawati
Gambar Entri
Upacara Tanam Sasi
Ritual Ritual
Papua Barat

Tanam Sasi merupakan upacara adat kematian yang berkembang di Kabupaten Merauke dan juga sering dilaksanakan oleh suku Marind atau Marind-Anim. Suku Marind terletak di wilayah dataran luas Papua Barat. Kata Anim mempunyai arti laki-laki, dan kata anum mempunyai arti perempuan. Jumlah penduduknya sebanyak 5000-7000 jiwa. Sasi mempunyai arti sejenis kayu yang menjadi media utama dari rangkaian upacara adat kematian. Sasi tersebut ditanam selama empat puluh hari setelah kematian seseorang yang ada di daerah tesebut. Sasi tersebut akan dicabut kembali setelah 1.000 hari ditanam. Kayu (sasi) yang digunakan tentu bukan sembarang kayu. Kayu yang ditanam dalam tradisi Tanam Sasi tentu memiliki makna bagi masyarakat suku Marind, Papua yaitu: Ukiran kayu khas Papua melambangkan kehadiran roh nenek moyang. Sebagai tanda keadaan hati bagi masyarakat Papua, seperti menyatakan rasa sedih dan bahagia. Sebagai simbol kepercayaan dari masyarakat kepada motif manusia, hewan, tumbuhan, dan...

avatar
Widra