asar Penganan berbuka puasa di Bireuen, depan Meunasah Bandar Bireuen, pasar Sabtu jalan Pengadilan lama dan beberapa lokasi dalam kota Bireuen Kamis (17/5/2018) petang pukul 16.00 WIB, mulai ramai dikunjungi pembeli. Pantauan Kabar Bireuen para pedagang mulai membuka lapak menjual berbagai jenis kue penganan berbuka puasa dan makanan lainnya, antara lain boh rom-rom, adee, bingkang ambon Bireuen, lemang, pecal, gado-gado, minuman segar air tebu, air kelapa muda dan es Bandung produksi Bireuen. Di lapak penjual es Bandung Bireuen depan Bank BNI, dulu jalan kereta api namanya ramai diserbu pembeli. Konon lagi cuaca di Bireuen Ramadhan pertama sangat terik, membuat masyarakat kota Bireuen dan sekitarnya ramai membeli minman segar es Bandung Bireuen. Zainuddin, penjual es Bandung dalam keterangannya kepada Kabar Bireuen, mengaku. dia adalah cucu dari Wak Bandung (almarhum) yang pindah ke Bireuen pada tahun 1950-an. Dulu kakeknya Wak Bandung memproduksi es Bandung pe...
sumber : Arsip Daerah Istimewa Aceh Museum ini didirikan oleh walikota Bandung dan tokoh seni rupa Indonesia di bidang arsitektur, Ridwan Kamil pada tahun 2009 silam. Museum ini dibangun untuk memperingati persitiwa tsunami Aceh pada 2004 silam. Selain itu, museum ini juga didirikan sebagai pusat pendidikan sekaligus tempat pengungsian jika tsunami terjadi lagi. Bangunan seluas 2.500 m² ini memiliki dinding lengkung yang ditutupi oleh relief geometris. Di dalamnya terdapat lorong sempit dan gelap diantara dua dinding air yang tinggi. Lorong tersebut dibuat agar pengunjung bisa merasakan suasana dan kepanikan saat tsunami melanda. Dinding museum dihiasi dengan gambar orang-orang yang tengah menari Saman. Tari Saman sendiri merupakan simbol dari kekuatan, kedisiplinan, dan religiusitas suku Aceh. Dinding di ruang terdalam Museum Tsunami Aceh juga dicantumkan nama-nama korban tsunami Aceh, baik yang selamat maupun yang meninggal. Atap gedung museum dirancang...