tari
122 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Malam Badendang pertunjukan Ambon
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Maluku

Badendang dalam bahasa Ambon berarti berdansa/bergoyang. Tradisi Malam Badendang merupakan sarana untuk berkumpul keluarga dan membangun kebersamaan dalam hidup bermasyarakat. Dalam acara ini para peserta acara akan menarikan tari-tarian daerah seperti katerji dan orlapei. Acara yang berlangsung semalam suntuk ini juga dimeriahkan dengan karoke dan makanan khas Maluku. Selain dilaksanakan untuk acara kumpul keluarga, malam badendang juga diselenggarakan untuk memeriahkan acara seperti pernikahan,sidi,wisuda, dll. Acara ini digelar setelah jam 12 malam saat para tamu undangan telah pulang dan yang tinggal hanya keluarga dan kerabat. Lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu yang energik dan yang slow. Tarian dalam acara seperti ini adalah tarian bebas layaknya sedang dugem di club malam.  Sumber :  https://keepo.me/royke.warella/7-tradisi-masyarakat-maluku-yang-menjadi-daya-tarik-pariwisata

avatar
Roro
Gambar Entri
Tradisi Timba Laor dari Ambon
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Maluku

Laor adalah sebutan untuk hewan laut mirip cacing yang hidup dikarang. Biasanya masyarakat akan pergi ke pantai pada malam hari untuk mengambil hewan ini. Hewan ini dimakan dengan mentah atau digoreng. Laor mentah hanya dicampur dengan cuka dan garam ditambah irisan bawang merah sedangkan laor yang digoreng tentunya digoreng seperti biasa. Namun tradisi ini tidak setiap tahunnya ada karena laor tidak muncul setiap tahunnya.  Sumber :  https://keepo.me/royke.warella/7-tradisi-masyarakat-maluku-yang-menjadi-daya-tarik-pariwisata

avatar
Roro
Gambar Entri
Tradisi Cuci Negeri dari Ambon
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Maluku

Negeri adalah sebutan untuk desa-desa di Maluku. Orang Maluku lebih kenal negeri daripada desa. Negeri-negeri ini dipimpin oleh seorang kepala desa yang disebut Bapa Raja. Tradisi cuci negeri sendiri adalah tradisi rutin yang dilakukan masyarakat pedesaan untuk membersihkan lokasi-lokasi yang diyakini menjadi tempat mistis pada leluhur atau nenek moyang. Cuci negeri dilaksanakan setiap akhir tahun sekitar tanggal 27-29 Desember tiap tahunnya. Masyarakat satu desa akan berkumpul didepan Baileo sebelum melaksanakan kegiatan dengan membawa peralatan adat yang diperlukan, setelah itu masyarakat akan berbondong-bondong bergerak menuju tempat-tempat seperti sumur dan tempat bertapah nenek moyang dan membersihkan lokasi itu. Setelah itu pada sore harinya, masyarakat akan kembali ke depan Baileo untuk makan bersama da menyaksikan penampilan seni dan budaya Maluku. Sumber :  https://keepo.me/royke.warella/7-tradisi-masyarakat-maluku-yang-menjadi-daya-tarik-pariwisata

avatar
Roro
Gambar Entri
Pela Gandong dari tanah Ambon
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Maluku

Pela Gandong adalah tradisi yang sudah melekat dalam diri tiap masyarakat Maluku dan tradisi ini masih bertahan hingga sekarang. Oleh karena tradisi inilah Maluku disebut Negeri Pela Gandong. Pela Gandong sendiri ada tradisi yang berbeda satu sama lain namun bertujuan sama yaitu untuk kebersamaan dan kekeluargaan. Pela dilaksanakan untuk mengikat kekeluargaan antar dua desa beragam sama sedangkan Gandong untuk yang  berbeda agama. Pela dan Gandong dilaksanakan untuk mengikat kekeluargaan dan hidup aman saling menghargai dan menghormati sesama masyarakat Maluku. Sumber :  https://keepo.me/royke.warella/7-tradisi-masyarakat-maluku-yang-menjadi-daya-tarik-pariwisata

avatar
Roro
Gambar Entri
Badendang, Tarian Rakyat Suku Tanimbar #DaftarSB19
Tarian Tarian
Maluku

Suku Tanimbar adalah sekelompok etnis atau masyarakat asal Indonesia yang mendiami Kepulauan Tanimbar yang berasal dari campuran Austronesia-Papua. Kata ”Tanimbar” berasal dari kata Tanempar dalam bahasa Yamdena Timur (Nustimur) atau Tnebar dalam bahasa Fordata, yang berarti ”Terdampar”. Badendang adalah salah satu jenis tarian rakyat Tanimbar. Dari sekian banyak tarian khas Tanimbar, Badendang merupakan salah satu tarian yang popular, karena tariannya sederhana dan melibatkan banyak orang. Yang khas dalam tarian ini, yaitu; -Tidak banyak gerakkan yang ditampilkan. Hanya satu / dua gerakkan, yang polanya tidak banyak berbeda ( pola tetap: dua langkah maju, dan dua langkah mudur). -berbentuk lingkaran, -bergandengan tangan, -para penari tidak perlu memiliki keahlian/ketrampilan khusus, -siapapun boleh ikut badendang; perempuan, laki-laki, tua, muda dan remaja. -biasanya diiringi dengan lagu dan alat music (tifa, gitar, gambus, g...

avatar
Muhammad Jolviansyah
Gambar Entri
Sasi, Tradisi Lokal Penjaga Alam #DaftarSB19
Ritual Ritual
Maluku

Sebelum moratorium penebangan pohon atau penangkapan ikan dilaksanakan oleh pemerintah, masyarakat lokal di timur Indonesia telah memiliki sistem penjagaan alam lebih dahulu. Sistem itu dikenal dengan nama sasi. Sistem sasi adalah sistem pembatasan pengambilan sumber daya alam. Sumber daya alam, baik tumbuhan maupun hewan, hanya boleh diambil dalam jangka waktu tertentu (dikenal dengan istilah buka sasi). Sistem ini dilakukan untuk melestarikan keberadaan sumber daya alam di suatu daerah. Sistem sasi ini dilakukan hampir di seluruh daerah di timur Indonesia, yakni di Maluku dan Papua. Sistem ini amat erat kaitannya dengan hukum adat. Biasanya, pemuka adat akan bekerja sama dengan pemerintah desa untuk mengatur waktu sasi. Karena erat kaitannya dengan hukum adat, masyarakat pun akan cenderung mengikuti, meski tidak ada aturan tertulis yang mengatur. Apabila ada warga yang melanggar, berbagai sanksi pun dikenakan. Sanksi bisa berupa denda atau bahkan kerja sosial. Setiap daera...

avatar
Eva Jessica
Gambar Entri
Cerita rakyat Ambon, Bulu Pamali
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Maluku

Pada zaman dulu ada seorang lelaki yang pekerjaanya mencari kayu bakar di hutan. Suatu ketika dengan menggunakan perahu ia tiba di pantai Latuhalat. Tepatnya di ujung tanjung Latuhalat, Dusun Waimahu kemudian ia berjalan mendaki bukit, menuruni lembah naik dan sampailah ia di puncak gunung lalu ia mencari kayu-kayu di situ. Ketika matahari mulai terbenam lalu ia beristirahat, ia hendak menuruni lembah menuju ke pantai. Tetapi hari sudah malam, maka ia menggambil keputusan untuk bermalam di situ. Kemudian ia melihat-lihat dan matanya tertuju disuatu tempat yang sangat bersih. Malam itu bulan purnama cahayanya terang-menerang menerangi tempat itu. Ia hendak tidur tetapi ia belum dapat memejamkan mata, ia diganggu binatang-binatang kecil antara lain, agas, nyamuk dan ular. Tiba-tiba seekor ular datang menelanya kemudian memuntahkanya kembali tiba-tiba bunyi gemuruh seakan-akan membelah bumi ini, ia menjadi takut dan merinding bulu romanya. Saat itu pula berdirilah seorang bapak tua,...

avatar
Widra
Gambar Entri
Atraksi Pukul Sapu Lidi Morella, Maluku
Ritual Ritual
Maluku

Tradisi ini sudah menjadi tradisi turun temurun sejak tahun 1646, yang dilaksanakan setiap tujuh hari setelah Lebaran. Dalam bahasa daerah Morella, masyarakat menyebutnya 'Palasa' atau 'Baku Pukul Manyapu' yang artinya saling memukul dengan sapu lidi. Pada pelaksanaannya, para peserta yang merupakan pemuda Morella dibagi dalam dua kelompok atau regu. Tiap regunya berjumlah minimal 10 orang dengan memakai celana pendek, bertelanjang dada, serta memakai pengikat kepala merah (kain berang). Kedua regu tersebut, saling berhadapan. Setiap orang memegang batang lidi 'enau' yang berukuran besar (lingkaran pangkal 0,5 cm dan bonggolnya selebar 3-5 cm). Kemudian mereka saling memukul tubuh lawannya hingga luka dan berdarah secara bergantian. Menariknya, meskipun tubuh para pemuda itu sudah terluka, tidak ada yang marah apalagi dendam. Sebab luka dan darah itu merupakan simbol perjuangan melawan penjajah. Alkisah, atraksi ini awalnya merupakan permainan anak-anak di Benteng Kapahaha, Morella....

avatar
Widra
Gambar Entri
Atuf Sang Penakluk Matahari
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Maluku

Tokoh Atuf yang legendaris ini hidup dalam memori masyarakat Maluku Tenggara, khususnya masyarakat yang mendiami Pulau Babar, Selaru, Yamdena, Kei Besar, dan sebagian Nusa Tenggara Timur. Pulau-pulau yang terpisah oleh lautan itu menjadi terhubung karena adanya kesamaan cerita tentang Atuf. Atuf hidup pada zaman purbakala, ketika jarak langit dan bumi sangat dekat. Saking dekatnya, orang di puncak gunung tinggi seakan sanggup menggapai langit dengan lambaian tangan. Pada masa itu, di langit hanya ada Matahari. Bila malam tiba, langit sangat hitam kelam karena belum ada bulan dan bintang-bintang. Bola Matahari berukuran sangat besar dibandingkan dengan Matahari yang ada saat ini. Jarak Matahari dengan bumi pun sangat dekat. Matahari terbit dan terbenam secara tidak teratur. Matahari berlaku seperti makhluk bernyawa sehingga sanggup mengatur pergerakan sendiri dengan seenaknya. Terkadang pada pagi hari, Matahari mengintip saja dari ufuk timur dan tidak menuju ke barat. Akibatnya, oran...

avatar
Widra