 
            Setiap kota dan daerah di Indonesia pasti memiliki kebudayaannya sendiri, begitu juga dengan Kota Karawang yang memiliki beragam kebudayaannya, folks!. Salah satunya adalah Goyang Karawang yang berangkat dari beberapa kesenian seperti Topeng Banjet, Tari Jaipong, dsb yang ada di Kota Karawang. Beberapa penggiat seni yang ada di Indonesia, menuturkan bahwa stigma yang dibuat dari istilah ‘Goyang Karawang’ ini merupakan istilah yang merujuk pada goyangan erotis seperti tarian-tarian yang memainkan gerakan pinggul yang dilakukan oleh penarinya dan secara umum stigma ini dibuat oleh orang-orang dari luar Karawang. Istilah Goyang Karawang mulai dikenal pada tahun 70 - 80an, dimana kesenian Topeng Banjet dan Tari Ronggeng sudah umum dilakukan sejak zaman itu. Selanjutnya, hingga tahun 90an, istilah Goyang Karawang mulai menyebar dan mencapai popularitas setelah penyanyi Lilis Karlina mengeluarkan lagu berjudul ‘Goyang Karawang’ yang pada saat itu meledak dan didengarkan oleh seluruh masya...
 
                     
            Peuyeum merupakan makanan khas daerah Bandung yang berbahan dasar singkong dan biasa dikenal dengan sebutan tape atau tapai. Popularitas peuyeum Bandung sudah mulai melejit pada tahun 80an setelah penyanyi bernama Nining Maida mulai mengeluarkan lagu berjudul “Peyeum Bandung”. Peyeum Bandung seolah menjadi makanan serta oleh-oleh wajib yang dapat dinikmati oleh sanak saudara karena rasanya yang enak. Peuyeum Bandung mulai dibuat dan ditemukan di daerah Bandung, tepatnya di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten bandung. Cimenyan merupakan sebuah kecamatan yang menjadi pelopor adanya makanan bernama peuyeum Bandung. Peuyeum Bandung sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Pada tahun 50an saja, di daerah Cimenyan sudah terdapat 200 pengrajin atau pengolah makanan ini. Peuyeum atau tape yang berbahan dasar singkong, pada zaman penjajahan digunakan sebagi alternatif makanan pengganti nasi. Peuyeum Bandung merupakan hasil fermentasi dari campuran ragi dan singkong yang ketika diolah, dapat berta...
 
                     
            Terdapat sebuah tradisi perayaan Idul Adha dari Cirebon yang dipercaya merupakan dakwah dari Sunan Gunung Jati sebagai penyebar agama Islam di tanah Cirebon. Tradisi ini disebut tradisi Gamelan Sekaten yang selalu dibunyikan setiap perayaan hari besar agama Islam yaitu, Idul Fitri dan Idul Adha. Alunan Gamelan yang berada di sekitar area Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi penanda bahwa umat Muslim di Cirebon merayakan hari kemenangan. Rangkaian Gamelan dibunyikan sesaat setelah sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Referensi: https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/tradisi-unik-perayaan-idul-adha-di-indonesia-aja-yang-perlu-kamu-tahu https://cirebon.tribunnews.com/2020/05/24/sejarah-tradisi-penabuhan-gamelan-sekaten-di-keraton-kasepuhan-cirebon-setiap-idulfitri-dan-iduladha
 
                     
            "Bhinneka Tunggal Ika! Ungkapan ini sungguh tepat untuk menggambarkan kekayaan budaya Indonesia. Tanah air kita, Indonesia, tidak dapat dipisahkan dari tradisi dan kebudayaan yang tumbuh subur di setiap daerahnya. Ketika kita berbicara tentang kearifan lokal dan kebudayaan, salah satu elemen yang tak bisa dilewatkan adalah seni. Indonesia memiliki beragam jenis seni yang telah diwariskan turun-temurun dari nenek moyang kita, dan keindahan seni ini tetap abadi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Di Kabupaten Purwakarta, juga ditemukan berbagai bentuk seni lokal yang terus dilestarikan dan dijaga dengan tekun untuk diserahkan kepada generasi mendatang." Kesenian yang Khas di Purwakarta Dibawah ini beberapa kesenian maupun kebudayaan yang berasal dari kabupaten Purwakarta yang perlu kalian ketahui, sebelum itu liat juga info-info OK di situs Wisatpurwakarta . Ok lanjut gays! Kesenian Genye "Kesenian Genye merupakan sebuah seni pertunjukan khas yang...
 
                     
            terbuat dari tahu dan bumbu lainnya.[1] Tahu gejrot terdiri dari tahu yang sudah digoreng kemudian dipotong agak kecil lalu dimakan dengan kuah yang bumbunya terdiri dari cabai, bawang putih, bawang merah, dan gula.[1] Biasanya disajikan di layah kecil dengan potongan gacor berbentuk kotak.[1] Tahu gejrot juga merupakan jajanan khas daerah Cirebon yang digemari di kalangan anak-anak dan orang dewasa, karena sensasi rasanya yang khas.[1] Tahu gejrot adalah tahu yang dipotong kecil-kecil kemudian ditaruh di atas piring kecil dan tahu yang digunakan adalah tahu sumedang.[2] Saat ini, tahu gejrot telah menyebar ke seluruh Indonesia seperti Jakarta dan sekitarnya, Bandung, Malang, Surabaya, dan beberapa tempat di kota-kota besar lainnya di Indonesia.[3]
 
                     
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang
 
                     
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
