Si Pitung adalah salah satu pendekar Betawi berasal dari kampung Rawabelong Jakarta Barat. Selain itu Si Pitung menggambarkan sosok pendekar yang suka membela kebenaran dalam menghadapi ketidakadilan yang ditimbulkan oleh penguasa Hindia Belanda pada masa itu. Kisah pendekar Si Pitung ini diyakini nyata keberadaannya oleh para tokoh masyarakat Betawi terutama di daerah Kampung Marunda di mana terdapat Rumah dan Masjid lama yang dibangun oleh si Pitung, di Jakarta Utara. Si Pitung lahir di daerah Pengumben, di sebuah kampung di Rawabelong yang pada saat ini berada di sekitar lokasi Stasiun Kereta Api Palmerah. Ayahnya bernama Bang Piung dan ibunya bernama Mpok Pinah. Pitung menerima pendidikan di pesantren yang dipimpin oleh Haji Naipin, seorang pedagang kambing. Si Pitung merupakan nama panggilan asal kata dari bahasa Sunda pitulung (minta tolong atau penolong). Kemudian, nama panggilan ini menjadi Pitung. Nama asli si Pitung sendiri adalah Salihun (Salih...
Pada zaman penjajahan Belanda, banyak TAUKE (pedagang keturunan Cina) yang tinggal di Batavia (Jakarta). Mereka hidup kompak dan saling membantu. Rupanya, kekompakan para tauke Cina ini tidak disenangi oleh Belanda karena dianggap kerap merugikan. Orang-orang kompeni pun berniat untuk memecah belah dan menghancurkan usaha para tauke Cina itu. Pada suatu masa dimana Batavia sudah dalam jajahan kompeni VOC Belanda, sektor perdagangan tetap dikuasai oleh para pedagang keturunan Cina atau kaum tauke. Para tauke ini memiliki organisasi yang kokoh dan dibangun dengan rapi hingga ke pelosok. Rupanya, keberadaan para tauke membuat geram para orang-orang kompeni Belanda. Mereka tidak menyukai tindakan para tauke tersebut. Untuk itu, Gubernur Jenderal Baron van Imhoff sebagai penguasa Batavia saat itu mengadakan rapat bersama dengan para pejabat kompeni Belanda lainnya. “Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi para tauke itu, Tuan?” tany...
Kue Ini Memiliki Rasa Legit Campuran Antara Manis dan Asin Makanan Tradisional Indonesia terutama makanan untuk kudapan atau camilan, umumnya terbuat dari bahan yang sederhana, bahan yang mudah ditemukan sehari-hari dan kombinasi bahan juga tidak banyak. Kue Rangi merupakan salah satu jajanan tradisional Betawi yang cukup di gemari di indonesia. Kue Rangi tergolong jajanan yang langka di jumpai. Selain di Pasar Jatinegara anda juga bisa datang ke kawasan Pasar Mayestik , Kota, di daerah tersebut masih ada segelintir penjual Kue Rangi yang masih setia menjajakan makanan renyah ini. Kue Rangi saat ini tidak begitu populer, namun di era tahun 80-an kue ini banyak digemari. Sebagian orang yang menyebutnya dengan nama Sagu Rangi . Sagu Rangi disebut karena bahan dasar pembuatannya kue ini adalah dari sagu. Bentuknya mirip Kue Pancong atau Bandros, namun ukurannya...
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
Motif batik Salakanagara adalah motif yang mengangkat tema kerajaan pertama di Tanah Betawi yang didirikan oleh Aki Tirem pada tahun 130M. Nama Salakanegara sendiri berhubungan dengan kepercayaan warga saat itu yang menganggap bahwa Gunung Salak memiliki sebuah kekuatan yang besar.
Lokasi Patung Pembebasan Irian Barat Jakarta berada di tengah-tengah Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, menghadap ke arah Barat Laut. Patung ini dibuat saat bangsa Indonesia tengah berjuang untuk membebaskan Irian Barat dari penjajahan Belanda pada 1962.
Ketan Urap merupakan kudapan khas Betawi yang biasa dijual bersama gorengan pisang, tahu isi dan bakwan di warung-warung jajanan khas Betawi. Bahan-bahan: 1 kg beras ketan kualitas baik, cuci, tiriskan 600 ml air 1,5 sendok teh garam 300 gram kelapa yang muda, parut kasar Cara membuat: Campur beras ketan dengan air dan 1 sdt garam. Masak hingga setengah matang dan air menyusut terserap (diaron) Pindahkan aronan ke dalam dandang kukus hingga matang. Sementara itu, campur kelapa parut dengan setengah sendok teh garam. Tempatkan dalam wadah tahan panas, kukus hingga matang. Angkat. Ambil 2 sdm ketan, bentuk bulat dengan garis tengah 6 cm dan tebal 2 cm. Ulangi hal yang sama untuk sisa adonan. Gulingkan bulatan ketan di atas kelapa parut. Sajikan dengan sambal kacang (jika suka). Sumber: Buku Kuliner Betawi Selaksa Rasa & Cerita oleh Akademi Kuliner Indonesia Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2016....
Ukiran bunga matahari biasanya terletak pada bagian atas pintu ruang tamu. Hiasan ukiran bunga matahari ini melambangkan bahwa kehidupan pemilik rumah harus menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar, karena matahari dilambangkan sebagai sumber kehidupan dan terang, terang matahari di sini diartikan bahwa pemilik rumah harus selalu memiliki pemikiran dan batin yang terang. Ukiran ini juga bermakna sebagai penerang yang akan menerangi hati para penghuni rumah tersebut. #oskm18
Monumen Selamat Datang adalah sebuah monumen yang terletak di tengah Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Indonesia. Monumen ini berupa patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan. Patung tersebut menghadap ke utara yang berarti mereka menyambut orang-orang yang datang dari arah Monumen Nasional.