Bangunan kedua dinamakan Candi Mahligai. Bangunan ini berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 10,44 m x 10,6 m. Tingginya sampai ke puncak 14,3 m berdiri diatas pondamen segi delapan (astakoma) dan bersisikan sebanyak 28 buah. Pada alasnya terdapat teratai berganda dan di tengahnya menjulang sebuah menara yang bentuknya mirip phallus (yoni). Pada tahun 1860, seorang arkeolog Belanda bernama Cornel de Groot berkunjung ke Muara Takus. Candi Mahligai atau yang juga disebut dengan Stupa Mahligai adalah bagian candi yang sangat megah terlihat. Selain itu bangunan ini masih terlihat utuh tanpa kerusakan berarti. Candi Mahligai berbentuk stupa yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu kaki, badan dan atap. Candi ini berdiri di atas sebuah pondasi dengan ukuran 9,44 x 10,6 meter. Pintu masuk candi ini ada di sebelah selatan dan bagian dasar candi dikelilingi dengan 28 sisi. Pada waktu Cornel de Groot berkunjung ke Muara Takus di setiap sisi ia masih menemukan patung singa dalam posisi duduk...
Candi Bungsu terletak di sebelah barat Candi Mahligai. Bangunannya terbuat dari dua jenis batu, yaitu batu pasir (tuff) terdapat pada bagian depan, sedangkan batu bata terdapat pada bagian belakang. Pemugaran candi ini dimulai tahun 1988 dan selesai dikerjakan tahun 1990. Melalui pemugaran tersebut candi ini dikembalikan ke bentuk aslinya, yaitu empat persegi panjang dengan ukuran 7,5 m x 16,28 m. Candi Bungsu berbentuk mirip dengan Candi Sulung. Candi dengan atap berbentu segi empat ini memiliki ukuran 13,2 x 16,2 meter dengan stupa – stupa kecil dan sebuah tangga di bagian timur candi. Bagian pondasi bawahnya terdiri dari 20 sisi dengan sebuah bidang di atas. Uniknya bangunan ini dibangun dengan menggunakan 2 bahan yang berbeda. Di bagian utara dibuat dengan menggunakan bahan batu pasir, sedang di bagian selatan menggunakan batu bata. Candi ini masih berkomplek pada Candi Muara Tikus Riau. Penelitian yang pernah dilakukan oleh seorang peneliti bernama J.W. Yzerman pern...
Bahan-bahan 2 ekor ikan patin 3 buah Bawang merah 3 buah Bawang putih 8 buah Cabai merah besar 2 ruas ibu jari Kunyit 1 lbr Daun kunyit 1 buah Tomat Garam Penyedap rasa Air Minyak Langkah...
700 gram ikan malung Bahan Bumbu bakar (haluskan) 2 siung bawang putih 1/4 sdt ketumbar 1 cm kunyit secukupnya garam Bahan masak santannya : 35 Batang cabe rawit (iris) 3 siung bawang merah(iris) 2 siung bawang putih(iris) 2 cm kencur (haluskan) secukupnya garam secukupnya penyedap secukupnya santan Langkah-langkah : Pertama bakar dahulu ikan yg telah di lumuri bumbu, panggang hingga ikan tidak meneteskan air lagi Tumis cabe bawang hingga harum, lalu masukkan santan masak hingga mendidih, masukkan kencur dan aduk kembali, m...
Masing-masing daerah juga memiliki kue khas. Begitu juga dengan Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Ada berbagai macam kue khas Rokan Hulu, satu di antaranya adalah kue buah inai. “Kalau sekarang orang menyebutnya dan lebih terkenal dengan nama kue putri mandi. Tapi nama aslinya kue buah inai,” sebut Ratna, warga Rokan Hulu yang membuat kue buah inai. Mengapa disebut putri mandi? Karena bentuknya yang bulat-bulat lalu disiram dengan santan. Sementara nama aslinya kue buah inai karena berbentuk bulat-bulat macam buah inai. bentuk kue ini mirip dengan kue mendut yang dikenal di Jawa Tengah dan Kue Bugis Khas Betawi. Ratna menjelaskan, membuat kue buah inai tak terlalu sulit. Bahan-bahan yang digunakan hanya ketan pulut diaduk sehingga kalis dan bisa dibentuk, lalu masukkan potongan gula merah di dalamnya. Selanjutnya adonan tersebut dimasukkan ke dalam daun pisang yang dibentuk sampan. Terakhir, adonan dalam daun pisang disiram santan yang sudah diaduk dengan tepung beras “Pros...
Madu Kelulut merupakan Madu yang dihasilkan dari Lebah yang lebih kecil dari lebah yang biasanya, spesies ini merupakan masih satu keluarga dengan lebah pada umumnya, namun tidak bersengat. Seperti lebah, kelulut ini juga membentuk koloni sosial yang kompleks. Kelulut ini biasanya bersarang pada batang kayu yang telah di tebang. Berbeda dengan madu biasa, madu dari lebah kelulut ini sedikit terasa asam dan berwarna lebih cerah.
Tanjak melayu, topi khas adat Melayu Siak, Riau. Dulunya, topi ini dipakai para bangsawan dan raja-raja Melayu, tapi saat ini telah dipakai pula oleh masyarakat. Alat dan bahan yang digunakan untuk buat tanjak adalah jarum, gunting, setrika, kain songket, benang, dan kain pelapis. Prosesnya dimulai dari menggunting kain songket menjadi bentuk segitiga, lalu kain pelapis juga digunting sesuai dengan bentuk kain songket yang telah digunting. Setelah itu, kain pelapis yang diletakkan di atas kain songket disetrika. Langkah selanjutnya, kain yang telah disatukan mulai dilipat sesuai dengan lipatan tanjak. Langkah ini harus dilakukan dengan teliti agar tanjak yang dihasilkan dapat rapi. Langkah terakhir, tanjak dijahit. Proses jahitan ini bisa dilakukan menggunakan tangan atau dibantu mesin jahit tergantung dengan ketebalan tanjak.
Kompang ialah sejenis alat muzik tradisional yang paling popular bagi masyarakat Melayu, termasuk Natuna. Ia tergolong dalam kumpulan alat muzik gendang. Kulit kompang biasanya diperbuat daripada kulit kambing betina, namun mutakhir ini, kulitnya juga diperbuat dari kulit lembu, kerbau malah getah sintetik. Pada kebiasaannya, seurat rotan akan diselit dari bahagian belakang antara kulit dan bingkai kayu bertujuan menegangkan permukaan kompang, bertujuan menguatkan bunyi kompang. Kini, gelung plastik turut digunakan. Terdapat dua bahagian kompang iaitu bahagian muka (ada kulit) dipanggil belulang. Manakala, bahagian badan (kayu) dipanggil baluh. Kompang perlu diletakkan penegang atau dipanggil sedak iaitu sejenis rotan yang diletakkan antara belulang dan baluh, sedak ini diletakkan bertujuan untuk menegangkan bahagian belulang dan menyedapkan bunyi kompang apabila dipalu. Alat muzik ini berasal dari dunia Arab dan dipercayai dibawa masuk ke Tanah Melayu sama ada ketika zaman Kesu...
Apa yang dimaksud dengan shalat minta hujan? Apakah kamu bahkan jarang mendengarnya? Jika iya simaklah artikel berikut. Defenisi Dilansir dari laman dakwahsahabat.com , Sholat minta hujan atau yang dikenal juga dengan shalat Istisqa, merupakan shalat sunnah yang dilaksanakan dengan berjamaah dengan maksud memohon kepada Allah Subhannahu Wa Ta’ala agar segera diturunkannya hujan. Dilaksanakan apabila terjadi kemarau panjang atau apabila diperlukannya air hujan untuk tujuan tertentu. Waktu Pelaksanaan Sholat Minta Hujan Adapun tentang waktu pelaksanannya menurut pendapat Imam Al-Bandaniji waktu pelaksanaan shalat minta hujan dimulai sejak pagi sama dengan waktu shalat Idul Fitri dan Idul Adha dan berakhir sampai masuk waktu Ashar. Tata Cara Sholat Minta Hujan Pada dasarnya pelaksanaannya sama dengan shalat Id yang berjumlah dua rakaat, hanya saja perbedaannya terdapat pada penempatan khutbah, pembacaan takbir, serta arah khatib pada khutbah kedua. Pada rakaat pertama, takbi...