Makanan obat lainnya adalah kòwòròmkuk, atau atiri, atau menurut orang Muyu disebut sebagai pucuk rotan muda, meski peneliti lebih memilih menyebutnya sebagai tunas rotan. Kòwòròmkuk oleh masyarakat Suku Muyu diyakini bisa dipergunakan untuk mengobati sakit batuk. Kòwòròmkuk diyakini bisa untuk melegakan tenggorokan dengan cara menghilangkan lendir/riak di dalamnya. Cara Pengolahan: Cara mengolah kòwòròmkuk sebelum dikonsumsi adalah dengan dibakar, kemudian kulitnya dikupas, dan baru bisa dimakan secara langsung. Proses pembakaran harus dilakukan agar batang kòwòròmkuk bisa lebih lembek, sehingga mudah untuk dikonsumsi. Cara ini mirip dengan cara pengolahan sayur lilin, atau kuntum muda pada varietas tebu ikan. Sumber : Anyiman - Studi Etnografi Makanan Suku Muyu
Sayur gédi atau asio dalam keyakinan masyarakat Suku Muyu merupakan jenis masakan yang bisa dipergunakan untuk membersihkan saluran pencernaan. Menurut salah seorang warga, 54 tahun, sayuran jenis ini bila dikonsumsi terlalu banyak, justru akan membuat yang mengonsumsi sayur ini diare. Dosis paling tepat yang diyakini adalah satu mangkuk kecil untuk sekali makan agar sayur gédi bisa berfungsi optimal. Bahan : 3 ujung sayur gedi, 1 tomat beasr, 2 batang bawang prey dengan daunnya, 1 batang sere. Cara Membuat : Potong sayur gedi 3cm, potong bawang prey 2 cm, dan kemagi Didihkan air 1 gelas, masukkan bawang prey, tomat sere, kemagi. Setelah mendidih, masukkan sayur gedi.dan garam secukupnya. setelah mendidih langsung diangkat. makan dengan nasi dalam keadaan panas . Sumber : Anyiman : Studi Etnografi Makanan Suku Muyu http://makananminahasa.blogspot.co.id/2011/07/kuah-sayur-gedi.html
Yépkuk atau biasa kita kenal sebagai rebung (tunas pohon bambu), juga dipercaya oleh masyarakat Suku Muyu memiliki khasiat yang menyehatkan. Menurut informan YK (67 tahun) fungsinya sama dengan daun gatal (atrim), yaitu untuk meredakan rasa capek atau pegal-pegal. Cara Mengonsumsi: Cara mengonsumsi yépkuk sama persis dengan cara mengonsumsi kòwòròmkuk, yaitu dengan cara dibakar langsung, kemudian kulitnya dikupas, dan baru bisa dikonsumsi. Jenis makanan yang diyakini oleh masyarakat Suku Muyu memiliki efek obat atau penyembuh sering kali dipilih karena ada salah satu bagian dari bahan makanan tersebut yang mempunyai rasa pahit. Pilihan lainnya terkadang karena asosiasi warna, misalnya warna merah pada paku merah (karak) yang diyakini mempunyai fungsi untuk menambah darah. Sumber : Anyiman - Studi Etnografi Makanan Suku Muyu
Bahan-Bahan 500 gram cumi putih, 6 butir telur asin, ambil kuningnya saja dan haluskan, 65 gram tepung terigu, 2 sdm tepung maizena, 1/2 sdt baking soda, 1/4 sdt garam, 2,5 sdm mentega, gula dan bubuk penyedap rasa, secukupnya dan 1 tangkai daun kari Bahan untuk Merendam Cumi 1 buah jeruk nipis, 1 sdt merica dan 1 sdt garam Cara Membuat Cuci bersih cumi-cumi, buang kulit hitamnya, dan gunakan bagian badannya saja lalu potong bentuk cincin. Rendam cumi dengan air perasan jeruk nipis, garam, dan merica. Simpan di kulkas selama 10 menit. Racik bahan kulit cumi dengan mencampurkan tepung terigu, tepung maizena, garam, dan bumbu penyedap. Masukkan cumi-cumi ke dalam racikan bahan kulit cumi. Panaskan minyak, goreng cumi hingga kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Cairkan mentega, masukkan kuning telur yang sudah dihaluskan, aduk sampai berbusa. Masukkan daun kari dalam tumisan kuning telur. Masukkan cumi goreng, tambahkan garam dan penyedap rasa bila perlu. Masak hingga b...
Bahan: 500 g cumi-cumi 1 sdm minyak goreng 1 btg serai, memarkan 1 ikat daun kemangi, petik daunnya Bumbu Halus: 2 cm jahe 6 bh cabai rawit 5 bh bawang merah 2 siung bawang putih Cara Membuat: 1. Bersihkan cumi-cumi dan kupas kulitnya. Ambil 2 buah tinta cumi-cumi, sisihkan. 2. Potong cumi-cumi berukuran 1 cm. 3. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus hingga harum. Tambahkan serai, masak sampai bumbu matang. 4. Tambahkan tinta cumi-cumi dan cumi-cumi potong, masak sampai berubah warna. 5. Tambahkan daun kemangi, masak sampai cumi-cumi matang. Angkat dan sajikan selagi hangat. 4 porsi 20 menit Alamat Penjual: Tembok Berlin Jalan Yos. Sudarso, Kampung Baru, Kec. Sorong, Kota Sorong, Papua Bar. 98411 Sumber : http://nova.grid.id/Sedap/Makanan/Cumi-Cumi-Hitam-Papua
Bahan: 1 kg ikan laut/tawar 6 buah tomat, dipotong-potong memanjang 1 liter air Bumbu: 15 buah cabai merah 2 potong laos 1 sendok makan garam air jeruk nipis secukupnya penyedap rasa secukupnya Cara Membuat: Panaskan air, masukkan bumbu. Setelah mendidih, masukkan ikan dan bumbu penyedap. Angkat dan siap disajikan Alamat Penjual: Tembok Berlin Jalan Yos. Sudarso, Kampung Baru, Kec. Sorong, Kota Sorong, Papua Bar. 98411 Sumber : Kumpulan Resep Masakan Tradisional dari Sabang sampai Merauke
Bahan: Ikan tongkol ukuran sedang 1 ekor. Bersihkan dan potong-potong. Jeruk nipis 2 buah Daun kemangi Cabe rawit 6 buah, biarkan utuh (jumlahnya sesuai selera) Serai 1 batang. Memarkan Daun salam 2 lembar Air matang ± 600 ml Bumbu halus: Bawang putih 2 siung Bawang merah 4 siung Kemiri 3 butir Jahe ± 2 cm Kunyit ± 2 cm Gula pasir 1 sendok makan Garam 1 sendok teh Cara membuat: Lumuri ikan dengan jeruk nipis dan garam. Sisihkan sejenak. Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak. Masukkan pula serai dan daun salam, masak hingga harum. Tambahkan air ke dalam tumisan bumbu, masak hingga mendidih. Masukkan ikan tongkol dan cabe rawit. Jangan lupa beri gula dan garam secukupnya. Masak hingga matang. Sesaat setelah matang, segera masukkan daun kemangi dan perasan jeruk nipis. Aduk hingga rata. Ikan kuah kuning pun siap disajikan...
Setelah membuat produk olahan hasil laut. Jumat (5/8/2016), 15 perempuan Papua yang datang ke Surabaya diajarkan memasak menu cumi asam manis pedas. Ismudiyanto, coach Pelatihan Pahlawan Ekonomi, mengatakan latar belakang pemilihan menu tersebut tidak lain kondisi geografi Papua yang memiliki perairan yang kaya akan sumber daya lautan. “Banyak hasil alam, terutama hasil laut yang belum diolah secara maksimal oleh para ibu atau mama yang berasal dari Papua itu,” kata dia. Bahan: Untuk membuat menu ini, terang Ismudiyanto, dibutuhkan beberapa bahan dasar. Di antaranya cumi-cumi segar yang telah di iris dadu, serai, saus cabai, saus tomat, jahe, bawang putih, merica, buah nanas yang telah dibersihkan, lalu dipotong dadu. Cara Pembuatan: “Untuk membuat menu ini yang perlu diperhatikan adaalah ketika kita membersihkan cumi-cumi. Pastikan cumi-cumi bersih hingga berwarna putih bersih,” ungkap dia. Setelah itu, ia melanjutkan,...
Saat melakukan kegiatan bertani atau membuka lahan di hutan untuk dijadikan lahan pertanian, masyarakat Papua pada zaman dahulu memanfaatkan bebatuan tajam sebagai mata kapak mereka. Batuan yang digunakan kemudian diikatkan dengan rotan dibagian pegangannya yang terbuat dari sepotong tongkat kayu. Kapak batu pada suku-suku Sentani seperti di Ayapo, Doyo Baru (Bambar); Suku Dani di Lembah Baliem-Wamena dan suku Ormu di kampung Ormu yang dilukiskan mempunyai berbagai makna serta fungsi sosial. Kapak batu dilihat sebagai alat pembayaran mas kawin, sebagai alat pembayaran kepala bagi kerabat yang meninggal, sebagai alat pembayaran/denda atau sebagai peralatan teknologi untuk membelah kayu. Pada jaman dahulu kapak batu ini diproses secara tradisional dengan cara mengasah batu tersebut dengan jenis batu lain sehingga terbentuk seperti kapak batu yang diinginkan. Proses pengasahan ini berlangsung enam bulan, bahkan bisa satu tahun untuk mendapatkan bentuk yang licin dan bagus. Sekara...