Dibuat dari kuningan, berbentuk seperti, pada bagian ujung terdapat bulatan seperti buah labu, fungsi sebagai timbangan zakat yang akan diberikan pada fakir miskin. Benda ini merupakan peninggalan Keraton kutai Kartanegara. Koleksi Museum Mulawarman
Menurut sejarah, kalung Uncal yang saat ini menjadi salah satu koleksi di Museum Mulawarman kemungkinan berasal dari India. Dalam bahasa India kalung ini disebut Unchele dan di dunia ini hanya terdapat 2 buah atau satu pasang, yakni sebuah untuk pria dan sebuahnya lagi untuk wanita. Terbuat dari emas 18 karat dengan berat 170 gram dan kalung ini dihiasi dengan relief cerita Ramayana. Kalung Uncal yang saat ini ada di India hanya sebuah saja. Menurut keterangan salah seorang duta India yang berkunjung ke Tenggarong pada tahun 1954, kalung Uncal yang ada di Kutai ini sama bentuk, rupa dan ukurannya dengan kalung Uncal yang ada di India. Sehingga, ada kemungkinan bahwa Raja Mulawarman Nala Dewa merupakan salah seorang keturunan dari Raja-Raja India di masa silam dan membawa kalung Uncal tersebut ke daerah Kutai ini. Kalung “Uncal“ yang berada di keluarga Bangsawan Kutai Kartanegara merupakan sebuah benda pusaka turun menurun yang di...
Bahan emas muda ( 18 karat), bentuk Arca Wisnu dengan latar belakang burung jataya 2 ekor. Merupakan salah satu kelengkapan penobatan Sultan Kutai Kartanegara. Koleksi Museum Mulawarman Tenggarong
Berbentuk 3 utas tali masing- masing dibuat dari bahan emas, perak dan perunggu. Berhiasakan 3 buah bandul yang berbentuk gelang, 2 buah bertatahkan permata mata kucing dan barjat putih. bandul lainnya berbentuk lampion yang berhiaskan 2 buah bandul kecil. Tali juwita berasal dari kata Upavita yakni kalung yang diberikan kepada seorang Raja. Benda ini merupakan perlengkapan upacara peobatan Sultan Kutai Kartanegara.
Bahan dari perunggu Berbentuk bulat panjang terdapat ornamen timbul motif fauna peninggalan Belanda dengan tahun pembuatan 1753. Koleksi Museum Mulawarman Tenggarong
Terbuat dari bahan kayu, bentuk mahkota dalam ukuran besar berhiaskan relieftimbul dalam bentuk ornamen bunga. Replika ini digunakan sebagai simbul/ lambang kesultanan Kutai Kartanegara. Koleksi Museum Mulawarman Tenggarong
Ketopong atau Mahkota Sultan Kutai Kartanegara terbuat dari emas yang dihiasi dengan batu-batu permata. Bentuk mahkota brunjungan dan bagian muka berbentuk meru bertingkat, dihiasi dengan motif ikal atau spiral yang dikombinasikan dengan motif sulur. Hiasan belakang berupa garuda mungkur berhiaskan ukiran motif bunga, kijang dan burung. Ketopong dari emas ini telah mulai digunakan semenjak Sultan Aji Muhammad Sulaiman bertahta ( 1845 - 1899 ). Diperkirakan mahkota ini dibuat pada pertengahan abad ke-19 oleh pandai emas dari kerajaan Kutai sendiri. Seperti yang dijelaskan oleh Carl Bock dalam bukunya The Head-Hunters of Borneo (1881) bahwa Sultan Sulaiman memiliki 6 hingga 8 pandai emas yang dipekerjakan khusus untuk membuat barang-barang emas dan perak bagi Sultan. Di Museum Mulawarman Tenggarong hanya dapat dilihat duplikat dari Ketopong ini. Mahkota asli yang beratnya hampir 2 kg tersebut berada di Museum Nasional Jakarta. Pada saat penobatan Sultan H.A.M. Salehuddin II se...
Prasasti yupa menerangkan bahwa kebudayaan kutai di indonesia adalah kebudayan tertua di indonesia. Kalau kita melihat fakta sejarah kutai masa lalu,bukti penemuan benda-benda sejarah berupa prasasti Yupa peninggalan kerajaan Kutai Martadipura dengan rajanya yang terkenal Sang Mulawarman pada abad ke 4 (empat) Masehi yang ditemukan di Muara Kaman Kabupaten Kutai. Sebagaimana tulisan pada prasasti yupa yang ditulisan dalam bahasa sansekerta dengan menggunakan huruf pallawa : Naskah Prasasti A: 1.Rimatah RiNarendrasya 2.Kudunggasya Mahatmanah 3.Putro Vavarmmo Vikhyatah 4.Vanakartta Yathhanuman 5.Tasya Putra Mahatmanah 6.Trayas=Traya Ivagnayah 7.Tesan=Trayanam=Pravarah 8.TopoBalaDamanvitah 9.RiMulawarman Rajendro 10.Yastva Bahusuvarnnakam 11.Tasya Yatnasya Yupo Yam 12.Duijendrais=samprakalpitah Terjemahan prasasti A Sang Raja manusia tersohor, Kudungga yang agung mempunyai seorang Putra terkenal Aswawarman (namanya) yang sebagaimana halnya Amuman, me...
Kesultanan Kutai kartanegara Ing Martadipura memiliki baju - baju adat untuk acara Pernikahan, salah satunya ialah Baju Kustim. Baju Kustim ini memiliki riasan kepala dengan sanggul yang bernama Tali Kuantan dan memakai satu kembang goyang serta untaian melati yang melilit Sanggul Tali Kuantan untuk riasan pengantin wanitanya. Sedangkan Prianya memakai Topi berbulu yang di sebut Setorong, sementara aksesorisnya hanya memakai kalung panjang dan bros, serta engkalong naga dua. Dan dalam upacara bepacar meliki perbedaan yaitu Pengantin wanitanya memakai mahkota yang di sebut Sekar Suhun dan bagian mukanya di tutup oleh cadar.