Berbagai daerah di Indonesia pasti mempunyai minuman khas sesuai dengan daerahnya, dawet telasih merupakan minuman khas di Kota Solo. Salah pedagang dawet telasih, yaitu Bu Dermi yang berada di Komplek Pasar Gede yang dibangun sejak tahun 1930, warung dawet telasih bu dermi merupakan generasi ketiga semenjak Pasar Gede dibangun. Dengan harga Rp. 7.000 / mangkok, anda dapat menikmati segar dan manisnya dawet telasih yang terdiri dari bubur sumsum, bubur ketan hitam, tape ketan, cendol dan biji telasih, santan dan gula cair Tempat yang Menyediakan: Es Dawet Telasih Bu Dermi Diner Address: Jalan Ir. Juanda, Jebres, Gandekan, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57122 Phone: 0811-265-160
Kegiatan Tahunan jamasan pusaka kalibening Desa Dawuhan Banyumas akan dilaksanakan bertepatan dengan tanggal 13 Robiul Awal. prosesi budaya yang menjadi daya tarik wisatawan sebagai pembuka program visit jateng 2013 di kota lama banyumas. dengan ditetapkannya kalibening sebagai desa wisata religi budaya akan menjadi destinasi wisata yang menarik.
Museum BRI merupakan museum Bank milik pemerintah yaitu BRI. Museum menyajikan miniatur, sejarah peruangan di Idonesia dan uang asli dari awal uang pertama ada di Indonesia.
Bendung Gerak Serayu merupakan peninggalan budaya pada jaman dahulu yang memanfaatkan sungai serayu.
Tenongan merupakan budaya berjualan jajanan pasar yang menggunak tempat besar yang ditaruh di atas kepala penjual lalu dibawa muter-muter untuk mencari pembeli. RM/Toko yang Menyediakan : warung koboi Restaurant Address: Karangmangu, Baturraden, Banyumas Regency, Central Java 53151
Masjid Agung Laksamana Cheng Ho merupakan masjid dengan arsitektukr khas tionghoa yang didominasi berwarna merah. Bangunan ini menandakan bahwa adanya akulturasi budaya tionghoa dan islam.
Jenis busana dan kelengkapannya yang dipakai oleh kalangan wanita Jawa, khususnya di lingkungan budaya Yogyakarta dan Surakarta, Jawa Tengah adalah baju kebaya, kemben dan kain tapih pinjung dengan stagen. Baju kebaya dikenakan oleh kalangan wanita bangsawan maupun kalangan rakyat biasa baik sebagai busana sehari-hari maupun pakaian upacara. Pada busana upacara seperti yang dipakai oleh seorang garwo dalem misalnya, baju kebaya menggunakan peniti renteng dipadukan dengan kain sinjang atau jarik corak batik, bagian kepala rambutnya digelung (sanggul), dan dilengkapi dengan perhiasan yang dipakai seperti subang, cincin, kalung dan gelang serta kipas biasanya tidak ketinggalan. Untuk busana sehari-hari umumnya wanita Jawa cukup memakai kemben yang dipadukan dengan stagen dan kain jarik. Kemben dipakai untuk menutupi payudara, ketiak dan punggung, sebab kain kemben ini cukup lebar dan panjang. Sedangkan stagen dililitkan pada bagian perut untuk mengikat tapihan pinjung ag...
|| Asal-Usul Candi Borobudur Beserta Misterinya || Di Indonesia ada bangunan raksasa yang masih banyak misteri tak terpecahkan. Yaitu Candi Borobudur. Menurut sejarah Candi Borobudur dibangun oleh Raja Smaratungga salah satu raja kerajaan Mataram kuno dari dinasti Syailendra pada abad ke-8. Menurut legenda Candi Borobudur dibangun oleh seo...rang arsitek bernama Gunadharma, namun kebenaran berita tersebut secara hirtoris belum diketahui secara pasti. Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Berbeda dengan piramida raksasa di Mesir dan Piramida Teotihuacan di Meksiko Candi Borobudur merupakan versi lain bangunan piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun. Sedangkan ketika dilihat dari udara, bentuk Candi Borobudur mirip dengan teratai. Teratai memang salah satu dari simbol-simbol yang dipakai dalam penghormatan (puja)...
CANDI SUKUH Sebuah candi yang dibangun pada sekitar abad XV terletak di lereng gunung Lawu di Wilayah Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah . Dari permukaan air laut, ketinggiannya sekitar 910 M. Berhawa sejuk dengan panorama yang indah. Kompleks Situs purbakala Candi Sukuh mudah dicapai dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, dengan jarak 27 Km dari kota Karanganyar. Situs purbakala Candhi Sukuh ini ditemukan oleh Residen Surakarta “Yohson” ketika masa penjajahan Inggris. Mulai saat itu banyak kalangan sarjana mengadakan penelitian Candhi Sukuh antara lain Dr. Van der Vlis tahun 1842, Hoepermen diteruskan Verbeek tahun 1889, Knebel tahun 1910, dan sarjana Belanda Dr. WF. Stutterheim. Untuk mencegah kerusakan yang semakin memprihatinkan, Dinas Purbakala setempat pernah merehabilitasi Candi Sukuh pada tahun 1917, sehingga keberadaan Candi Sukuh seperti kondisi yang kita lihat sekarang. Candi Sukuh terdiri tiga tiga trap. Setiap...