Musik koplo atau dikenal juga Dangdut koplo adalah sebuah sub aliran dalam musik Dangdut . Dengan ciri khas irama yang cepat dari gendangnya. Aliran ini dipopulerkan oleh grup musik orkes melayu atau yang biasa disingkat dengan OM. Grup musik ini merajai pentas panggung rakyat terutama di pulau Jawa, lebih spesifik lagi di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah bahkan Jawa Barat. Pada era tahun 2000-an seiring dengan kejenuhan musik dangdut yang asli, maka di awal era ini musisi di wilayah Jawa Timur di daerah pesisir Pantura mulai mengembangkan jenis musik dangdut baru yang disebut dengan musik koplo. Musik koplo merupakan mutasi dari musik dangdut setelah era Congdut (Dangdut Campursari) yang bertambah kental irama tradisionalnya ditambah dengan masuknya unsur seni musik kendang kempul yang merupakan seni musik dari daerah Banyuwangi (Jawa Timur) dan irama tradisional lainya seperti jaranan dan gamelan . Dangdut Koplo lahir di Indonesia lahir sejak tahun 2000 yang d...
Kupatan Gunung Kendeng merupakan tradisi Lebaran saling bermaaf-maafan dan mensyukuri alam yang terjaga. Tradisi tersebut dilakukan oleh warga Desa Mbitingan, Timbrangan dan Tegaldowo dan beberapa lokasi di Rembang. Sumber air Sumur Gede, Desa Tegaldowo jadi lokasi utama perayaan. Panggung persis di kanan sumber air berukuran 3×3 meter. Dekorasi dari bambu dan hasil pertanian seperti jagung, labu, pisang, dan lain-lain buatan warga. tradisi tersebut dilakukan untuk mensyukuri karunia Tuhan berupa sumber air dan hasil bumi sekaligus mengingatkan semua bisa dinikmati jika menjaga gunung dan alam. acara tersebut dilakukan selama dua hari. Hari pertama ada “Temon Banyu Beras,” mencuci beras dan memasukkan ke ketupat. Lalu arak-arakan tujuh ibu-ibu membawa jun (gentong air kecil) menuju sumber air. Sembari berjalan mereka menembangkan lagu. Di belakang, rombongan perempuan berkebaya dan berkain panjang mengikuti. Di sumber air, beras dicuci dan dibawa ke tenda p...
Nyi Ageng Serang bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi lahir di Serang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada tahun 1762. Beliau adalah putri bungsu dari Bupati Serang, Panembahan Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang sekarang wilayah perbatasan Purwodadi-Sragen. Setelah ayahnya wafat, Nyi Ageng Serang yang juga salah satu keturunan Sunan Kalijaga menggantikan ayahnya. Meski merupakan putri bangsawan, namun sejak kecil Nyi Ageng Serang dikenal dekat dengan rakyat. Setelah dewasa dia juga tampil sebagai salah satu panglima perang melawan penjajah. Semangatnya untuk bangkit selain untuk membela rakyat, juga dipicu kematian kakaknya saat membela Pangeran Mangkubumi melawan Paku Buwana I yang dibantu Belanda. Yang sangat menonjol dari sejarah perilaku dan perjuangan Pahlawan Wanita ini antara lain ialah kemahirannya dalam krida perang, kepemimpinan yang arif bijaksana sehingga menjadi suri tauladan bagi penganut-p...
Meron adalah tradisi memperingati kelahiran nabi Muhammad SAW juga berlangsung di kecamatan Sukolilo, 27 km arah selatan Pati. Upacara ini ditandai dengan arak-arakan nasi tumpeng yang menurut masyarakat setempat disebut Meron. Nasi tumpeng tersebut dibawa ke masjid Sukolilo sebagai kelengkapan upacara selamatan Prosesi Meron tersebut diikuti oleh aneka ragam kesenian tradisional setempat. Setelah upacara selamatan selesai, nasi Meron kemudian dibagikan kepada seluruh pengunjung. Dalam arak-arakan acara tersebut, diiring beberapa gunungan yang sangat khas, karena terbagi menjadi tiga bagian. 1. Bagian teratas adalah mustaka yang berbentuk lingkaran bunga aneka warna berisi ayam jago atau masjid. Ayam jago menyimbolkan semangat keprajuritan, masjid merupakan semangat keislaman, dan bunga simbol persaudaraan. 2. Bagian kedua gunungan itu terbuat dari roncean atau rangkaian ampyang atau kerupuk aneka...
Provinsi Jawa Tengah mempunyai Senjata Tradisional bernama Wedhung ini keberadaannya memang kalah Populer dibandingkan dengan Keris Jawa Tengah. Namun, Senjata Jenis TIKAM ini Lebih sering dipakai oleh masyarakat biasa. Bentuk senjata ini Wedhung adalah seperti Pisau dengan 1 Mata Bilah yang Sangat Tajam. Terbuat dari Kayu Jati. https://www.kamerabudaya.com/2017/05/inilah-6-senjata-tradisional-dari-jawa-tengah.html
Di Tanah Jawa, sumpit ini dikenal dengan nama Thulup , Thulup ini hampir sama dengan Senjata Tradisional masyarakat Suku Dayak di Pulau Kalimantan, namun di Lihat dari Sisi Ukuran nya Thulup ini cenderung lebih pendek di Bandingkan dengan Sumpit Khas Dayak. Senjata Tradisional ini digunakan dengan cara di Tiup dan dilengkapi dengan Anak Tutup sebagai Peluru nya. Untuk menambah Efek rasa sakit Anak Thulup bisa ditambahkan atau direndam dahulu kedalam cairan racun alam kemudian digunakan di Tiup sebagai senjata. https://www.kamerabudaya.com/2017/05/inilah-6-senjata-tradisional-dari-jawa-tengah.html
Wetonan (Wedalan) Wetonan (wedalan) merupakan upacara adat Jawa Tengah yang masih banyak dikenal oleh manusia. Pengertian dari Wetonan menurut bahasa Jawa berarti keluar tetapi yang di maksud di sini yaitu lahirnya seseorang. Dalam menyambut kelahirannya itu, masyarakat akan melakukan upacara ini sebagai sarana mendoakan agar diberi panjang umur dan di hindarkan berbagai macam mara bahaya. https://www.silontong.com/2018/12/01/upacara-adat-jawa-tengah/
Upacara Mendak Kematian Tradisi atau upcara Mendak Kematian yang berasa dari Jawa Tengah. Secara bahasa indonesia, Mendak Kematian merupakan memperingati kematian setelah satu tahun. Sebenarnya tidak hanya itu saja dalam adat Jawa seperti Mitoni (tujuh hari pasca kematian). Berdasarkan sej arah , upacara tersebut memiliki hubungan sangat erat dengan agama Hindu-Budha. https://www.silontong.com/2018/12/01/upacara-adat-jawa-tengah/
Upacara Ruwatan Ruwatan merupakan upacara adat propinsi Jawa Tengah sebagai sarana pembebasan atau penyucian manusia dari dosa dan kesalahannya. Contohnya yaitu masyarakat sekitar Dieng Wonosobo. Anak-anak yang memiliki rambut gimbal biasanya di anggap sebagai keturunan Buto Ijo segara di ruwat supaya selamat dari marabahaya. https://www.silontong.com/2018/12/01/upacara-adat-jawa-tengah/