|
|
|
|
Kupatan Gunung Kendeng, Mensyukuri Alam Yang Terjaga Tanggal 19 Dec 2018 oleh Aze . |
Kupatan Gunung Kendeng merupakan tradisi Lebaran saling bermaaf-maafan dan mensyukuri alam yang terjaga. Tradisi tersebut dilakukan oleh warga Desa Mbitingan, Timbrangan dan Tegaldowo dan beberapa lokasi di Rembang. Sumber air Sumur Gede, Desa Tegaldowo jadi lokasi utama perayaan. Panggung persis di kanan sumber air berukuran 3×3 meter. Dekorasi dari bambu dan hasil pertanian seperti jagung, labu, pisang, dan lain-lain buatan warga.
tradisi tersebut dilakukan untuk mensyukuri karunia Tuhan berupa sumber air dan hasil bumi sekaligus mengingatkan semua bisa dinikmati jika menjaga gunung dan alam. acara tersebut dilakukan selama dua hari. Hari pertama ada “Temon Banyu Beras,” mencuci beras dan memasukkan ke ketupat. Lalu arak-arakan tujuh ibu-ibu membawa jun (gentong air kecil) menuju sumber air. Sembari berjalan mereka menembangkan lagu. Di belakang, rombongan perempuan berkebaya dan berkain panjang mengikuti.
Di sumber air, beras dicuci dan dibawa ke tenda perjuangan di tapak pabrik semen lalu diisi beras.“Lalu didoakan dengan memohon kelestarian sumber air dan hasil bumi dari gunung.”
Kamis, ketupat sudah masak. Laki-laki membuat tiga dekorasi gunung dari bambu untuk ketupat. Tinggi berkisar 1,5 meter. Ratusan petani dan masyarakat dari berbagai daerah berkumpul di depan panggung. Warga antusias menyaksikan pawai Kupatan Gunung Kendeng di pinggiran jalan Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. Bagian belakang ratusan perempuan bercaping membawa bakul berisi ketupat. Mereka membagi-bagikan ketupat dan selebaran kertas berisi informasi dampak pertambangan semen. Para polisi penjaga pun kebagian. Gunungan ketupat berisi ribuan ketupat masak dengan bendera Merah Putih diarak keliling desa. Lalu, ada ritual lamporan untuk mengusir wabah penyakit atau hama.
sumber: http://www.mongabay.co.id/2015/07/26/mensyukuri-alam-merawat-tradisi-dengan-kupatan-kendeng/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |