PRASASTI LUITAN (823 saka atau 901 M). Bahan : Tembaga Periodisasi : 901 Masehi Asal : Cilacap. Prasasti Luitan berangka tahun 823 saka atau 901 M. Prasasti yang diketemukan pada tahun 1976 di Cilacap ini memuat suatu masalah sosial dari satu kelompok masyarakat, yaitu proses pengenaan pajak atas tanah yang tidak benar. Jaman dulu, masalah yang sering dijumpai adalah manipulasi pengukuran oleh petugas pajak. Seorang petani, protes kepada petugas pajak terhadap perhitungan luas tanah yang dimilikinya. Menurut si pejabat pajak, luas tanahnya adalah 40 Ãâý tampah (ukuran tanah pada masa itu). Karena setiap tampah dikenakan pajak 6 dharana, si petani harus membayar 40 Ãâý tampah x 6 dharana = 243 dharana. Namun setelah diukur ulang oleh pejabat pajak yang lain, luas tanah si petani hanya 27 tampah. Rupanya tampah yang digunakan petugas pajak pertama berukuran lebih ke...
Adep-adep ini merupakan makanan yang biasa ada pada saat pernikahan. Nasinya menggunakan nasi kuning, lauknya sama seperti nasi kuning, yang membedakan hanya pada tempat penyajiannya saja, jika nasi kuning disajikan pada mika plastik, namun adep-adep di sajikan pada daun pisang. Nasi adep-adep juga bisa dijumpai di daerah Brebes dan Bumiayu dan menjadi hidangan khas saat upacara pernikahan. RESEP NASI ADEP ADEP Bahan : 5 porsi nasi putih Bahan Urap : 100 gr selada air, direbus dan diperas 100 gr kol, dibuang tulangnya, potong-potong dan rebus 100 gr kecipir, bersihkan, rebus dan potong-potong 100 gr tauge, buang akarnya lalu diseduh 100 gr terong hijau mentah, potong-potong 5 buah jengkol mentah, iris-iris 1 papan petai merah, belah 2 bagian Bumbu Urap : 8 buah cabe merah keriting 5 cm kencur 4 siung bawang putih 3 lembar daun jeruk, buang tulang...
Tari Gidro (https://www.google.co.id) Sebuah tari yang berisi ungkapan kegembiraan sekelompok masyarakat Purbalingga. Meski gerakannya dinamis sebagaimana jenis tarian lenggeran lainnya, namun gerak para penari yang di tunjukan, melambangkan rasa syukur atas rizki yang melimpah sehingga dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/06/tarian-tradisional-purbalingga-jawa-tengah/
Tari Kupyak Kali (https://bupati.purbalinggakab.go.id) Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat disepanjang Sungai Klawing yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Sungai Klawing belakangan ini naik daun dengan batu nogosui dan pancawarna yang mulai diburu para penggemarnya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/06/tarian-tradisional-purbalingga-jawa-tengah/
Tari Dayakan (https://www.dowisata.com) Merupakan tarian khas desa Panusupan, kecamatan rembang, kabupaten Purbalingga, untuk menyambut kedatangan wisatawan, dimana para penarinya, menggunakan asesori daun-daunan. Tarian ini mirip topeng ireng yang di desa-desa lereng Gunung Merapi – Merbabu. Bedanya, Dayakan dibawakan oleh anak-anak dan asesoris yang dipakaipun cenderung alami. Disebut Dayak, karena konon masyarakat disini dulu berasal dari alas (hutan).
Motif Semen Ageng (https://iindooneesiiaa.blogspot.com) Batik merupakan produk seni yang adiluhung tidak terlepas dari ajaran filsafat Jawa. Ajaran tersebut memaparkan bagaimana hubungan mikrokosmos (dunia batin yang terdapat dalam diri manusia), metakosmos (dunia perantara antara manusia dan semesta atau Tuhan), dan makrokosmos (pandangan dimana manusia adalah bagian dari semesta). Segala ide, doa, dan harapan dituangkan oleh masyarakat Jawa dalam bentuk simbol–simbol yang ditata sedemikian rupa agar memberikan gambaran utuh tentang kehidupan. Penuh akan makna dan filosofi, proses pembuatan batik pun memiliki ritual khusus. Selain disertai dengan puasa, dilakukan pula pelafalan doadoa agama Islam, sesuai agama yang dianut oleh Sultan. Melalui ritual tersebut, diharapkan proses pembuatan batik akan berjalan lancar dan dapat menghasilkan batik bernilai tinggi yang dapat memancarkan aura bagi pemakainya atau istilah lainnya ‘pecah pamore’. Motif Semen A...
Sejarahnya, Taman Sriwedari merupakan sebuah taman hiburan rakyat yang oleh Sri Susunan Paku Buwana X (1893 – 1939) dihadiahkan kepada rakyat kota Solo. Sedemikian pentingnya keberadaan Taman Sriwedari pada waktu itu sehingga diabadikan menjadi nama sebuah pola atau motif Batik. Batik motif Ceplok Sriwedari (@gpswisata) Pada dasarnya motif Ceplok Sriwedari sama dengan Lung Slop, hanya motif ukel diganti dengan isen – isen Parangan, jadi dalam satu raport kotak, satu bermotif Lung dan yang lain bermotif Parangan. Makna motif ini adalah melambangkan kesejukan dan ketentraman batin sekeluarga. Dan motif ini bisa dipakai untuk semua status golongan masyarakat dan untuk orang yang sudah berumah tangga. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/10/motif-batik-ceplok-sriwedari/
Para penari tari Mina Lodra (depan) dan penari tari Retno Tanjung (https://infotegal.com) Tari ini menggambarkan kehidupan nelayan dan etika masyarakat dengan biotika laut dan aktivitas nelayan seperti memancing, menjala dan sebagainya yang berfungsi sebagai hiburan. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/03/tarian-tradisional-kota-tegal/
Tari Tani Melati (https://harianpemalang.com) Tari Tani Melati ini merupakan gambaran masyarakat aktivitas petani pesisir pantai utara Jawa (pantura) terutama di desa Kaliprau, beranjak, bergegas, berangkat ke ladang untuk memetik, menyortir, serta meronce bunga Melati. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/11/tarian-tradisional-pemalang/