Menetau Tanah Upacara Menetau Tanah Riau adalah tradisi membuka lahan untuk pertanian atau mendirikan bangunan. Upacara ini bertujuan untuk memohon keberkahan dari lahan yang akan digunakan oleh masyarakat. https://www.silontong.com/2018/11/06/upacara-tradisional-riau/
Sumber : Dok.Makanan Khas Riau nilah satwa laut sejenis siput yang merupakan makanan kebanggaan masyarakat Kepri, dan diklaim hanya hidup di perairan sekitar daerah ini. Menggunakan tusuk gigi sebagai pencungkil, gonggong disajikan dengan bumbu bercabai atau bumbu kacang. Sumber : http://sltnheralfiandrie8.blogspot.com/
Gendang dan Marwas adalah instrumen musik dari Riau yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Ada berbagai jenis Gendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut gendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama gendang gedhe biasa disebut gendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran, ladrang irama tanggung. Sedangkan marwas sendiri merupakan alat musik tradisional yang lebih kecil dari gendang. Terbuat dari kulit kembing, kayu cempedak atau kayu nangka dan rotan sebagai pengikat. Marwas merupakan salah satu alat musik tradisional untuk mengiringi tarian Zapin. sumbe r: http://www.tradisikita.my.id/2014/11/4-alat-musik-tradisional-dari-riau.html
Di sebuah desa bernama Kampar, hidup seorang ibu dan anaknya yang bernama Lancang. Mereka hidup disebuah gubuk tua. Kehidupan mereka sangat miskin. Karenanya, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka harus bekerja sebagai buruh tani. Suatu hari, Lancang berpikir untuk pergi dari desanya agar bisa menjadi kaya. "Aku tidak ingin hidup miskin. Aku ingin jadi orang kaya. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa maju jika aku tetap tinggal di desa ini?" Untuk melaksanakan niatnya, Lancang memohon izin kepada ibu dan guru mengajinya untuk pergi ke kota mengadu nasib. "Ibu, izinkan aku pergi ke kota untuk mengadu nasib. Siapa tahu di kota nanti aku bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan dapat membahagiakan ibu," ucap Lancang. Betapa berat hati sang ibu melepaskan anak semata wayangnya. Sebenarnya ia tidak mau melepas sang buah hati yang sangat dicintainya. Tapi, niat Lancang sudah bulat sehingga sang ibu merelakan anaknya pergi. Ia pun akan tetap setia menantikan anaknya ke...
Acar Bawal (s umber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Acar Rebung Pedas (s umber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Acar Sayuran Putih (s umber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Ampyang Muntilan (s umber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Anyang Daun Pegagan (s umber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)