Masjid Al Falah Kyai Modjo adalah sebuah masjid yang terletak di kota Tondano, Sulawesi Utara. Walau nampak seperti tidak ada yang istimewa dari masjid ini, berdirinya masjid ini memiliki sejarah panjang yang kuat kaitannya dengan perang Jawa. Sejarah Saat perang Jawa berakhir tahun 1830, Diponegoro bersama rombongannya diasingkan ke Sulawesi. Salah satu dari pendamping Diponegoro adalah Kyai Modjo, juga seorang ulama tersohor di kalangan pejuang saat itu. Pada akhirnya, Diponegoro diasingkan ke Makassar, dan Kyai Modjo diasingkan ke Tondano, yang sekarang berada di provinsi Sulawesi Utara. Kyai Modjo dan rombongannya yang berasal dari Jawa tentu merasa asing pertama kali menginjakan kaki di bumi Minahasa. Namun, singkat cerita, dengan keuletan mereka, mereka berhasil bertahan hidup dipengasingan dan mendirikan sebuah masyarakat madani yang bahkan menarik perhatian penduduk lokal Minahasa. Salah satu bukti eksistensi pasukkan dari Jawa ini adalah berdir...
Upacara Tulude adalah upacara besar di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan. Upacara Tulude dilaksanakan setiap tanggal 31 Januari karena tanggal tersebut diyakini sebagai tanggal lahirnya kerajaan pertama di tanah Sangihe–Kerajaan Tampunganglawo. Rangkaian kegiatan dalam upacara Tulude adalah sebagai berikut: Mesahune-mapakasingka’u Tulude (pemukulan tambur keliling kota untuk pemberitahuan pelaksanaan upacara Tulude) Menensomahe sake su Bandara Naha Menensomahe sake su rumah jabatan Mendangeng sake su rumah jabatan Menengong mamaeng Memansele bawello (pemukulan tambur) Megause sake Memindura (penghormatan) Pemukulan nanaungang (gong) dan tambur Mendangeng tamong banua (tamong banua diarak menuju tempat upacara) Menengong tamong banua Mendae tamong banua Darumating (pengantar kata) Kakumbaede Menahulen...
Marsiadapari adalah budaya gotong royong dalam suku Batak. Rasa saling mempunyai hal-hal secara bersama (terutama sawah) dan rasa syukur terhadap tanah pemberian Tuhan adalah rasa yang mendasari gotong royong bangsa Batak ini. Pada zaman dahulu kala, biasanya di tiap desa, semua penduduk saling membantu tetangganya di desa tersebut contohnya dalam bercocok tanam. Misalnya, di desa tersebut ada 6 rumah beserta keluarga. Mereka akan membagi waktu dan jadwal agar dapat membantu persawahan rumah 1 dahulu bersama-sama, lalu dianjutkan ke rumah ke-2 keesokan harinya dan seterusnya hingga semua rumah dan sawah dapat panen dan menghasilkan hasil yang baik. Kerjasama ini pun membuat kehidupan di desa seimbang dan teratur. Saat saya berbicara dengan ayah saya, beliau berkata, "dahulu, belum ada transaksi uang seperti sekarang. Orang tidak dibayar karena mengerjakan sawah tetangganya, karena itulah yang harus ia lakukan. Kebutuhan rakyat pun semua nya tercukupi, hidup berjalan dengan t...
Pada zaman dahulu di daerah Tondano, Sulawesi Utara, berdiri gunung yang menjulang tinggi. Di lereng gunung itu terdapat 2 kawasan/wilayah, yaitu utara dan selatan. Wilayah Selatan dikuasai oleh seorang Tonaas (Penguasa) yang memiliki putra tunggal yang bernama Maharimbow. Sementara penguasa wilayah utara juga memiliki anak tunggal yang bernama Marimbow. Penguasa bagia utara diselimuti kerisauan saat memikirkan pewaris tahtahnya nanti, karena anaknya seorang perempuan. Untuk mengatasi hal itu, ia membuat suatu ide yang terasa aneh. Ia meminta anaknya untuk berpakaian dan berperilaku layaknya laki-laki dan meminta ia untuk tidak menikah seumur hidup. Permintaan Tonaas Utara di setujui dan di ikrarkan dalam upacara adat dihadapan Opo Empung (Tetua). Apabila sumpah itu dilanggar maka akan terjadi maapetaka yang dasyat ditanah itu. Sementara itu, rupanya Tonaas wilayah selatan memiliki masalah yang hampir sama. Maharimbow diminta ersumpah untuk tidak menikah selama ayahnya masih hidup....
Ada seekor kura-kura yang hidup disebuah rawa, namanya Pion. Pion terkenal sebagai binatang yang sombong dan selalu iri terhadap kelebihan binatang lain. Suatu siang Pion mendekati Ibe dan Tina sepasang bangau, yang sedang mencari ikan di rawa. “Selamat siang, Ibe dan Tina”, Pion menyapa ramah. “Selamat siang Pion,” jawab mereka bersama-sama. “Senang ya bila bisa terbang sepertimu?” Pion bertanya. “Ku piker menyenangkan juga kalau punya pelindung badan yang indah dan kuat sepertimu,” jawab Ibe. “Tetapi tentu lebih hebat yang bisa terbang sepertimu” kata Pion. “Karunia Tuhan memang berbeda-beda. Ada yang bisa terbang, ada yang bisa berenang, ada yang bisa merayap, dan sebagainya. “Tetapi yang paling istimewa adalah yang bisa terbang”, sahut Pion. “Ah, tidak juga. Kita punya kelebihan sendiri-sendiri yang harus disyukuri.”. “Ibe dan Tina maukah kalian mengajariku terba...
Dahulu, Gunung Saba Mpolulu itu di sebut gunung mata air. Air milik penjaga gunung Kamonsope diminta oleh penjaga gunung Saba Mpolulu. tetapi,penjaga gunung Komensope tidak mau memberikan air itu. Meskipun begitu, penjaga gunung Saba Mpolulu tetap berupaya memiliki air itu. Maka ia tetap mencari jalan walaupun dengan cara paksa.penjaga gunung Kamonsope tetap juga bertekad tidak mau mundur selangkahpun, walau untuk itu ia harus mengorbankan nyawanya. Penjaga gunung saba Mpolulu berpikir sejenak, dalam hatinya, "Sesungguhnya aku ini laki-laki, sedangkan penjaga gunung Kamonsope seorang perempuan, masa aku dikalahkan perempuan. lebih baik aku paksa dia.". Namun segala siasat dan usahanya hanya sia-sia belaka. Walau penjaga gunung Kamonsope seorang perempuan, namun ia berpendirian teguh dan mati-matian mempertahankan haknya. Penjaga gunung perempuan itu tidak mau menyerah begitu saja. Penjaga gunung Saba Mpolulu bertambah marah melihat kenyataan ini.  ...
Tari Pasasanggarroma adalah tari tradisional Sulawesi Utara yang berasal dari Kabupaten Talaud. Tari Pasasanggarroma diangkat dari ceritera rakyat masyarakat Talaud yang menggambarkan tentang bagaimana tatanan kehidupan sosial masyarakat Talaud dahulu dalam melakukan berbagai aktivitas dimana unsur kebersamaan selalu diutamakan sehingga daerah ini dikenal dengan semboyan kebersamaan ” SANSIOTE SAMPATE PATE ” yang artinya masyarakat Talaud dalam kehidupannya sehari-hari baik itu dalam bertani, sebagai nelayan dan dalam suka maupun duka atau aktivitas lainnya unsur kebersamaan sangat jelas terlihat, dan setiap saat selalu dilakukan Doa bersama sebelum dan sesudah melaksanakan aktivitas. Oleh sebab itu dalam garapan Tari Pasasanggarroma unsur kebersamaan menjadi inti / tema pengungkapan ekspresi para penari melalui gerak dan alunan musik pengiring tari. Pasasanggarroma sendiri memiliki arti yaitu saling memberi tumpangan satu sama lainnya. Pemeran Tari Pasasanggarroma a...
Mondo seorang anak yatim piatu yang tinggal bersama kakeknya. Kaki Nondo pincang sehingga ia hanya bisa membantu membereskan urusan rumah. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sang kakek mencari kayu bakar dan menjualnya ke pasar. Nondo ingin sekali melihat keindahan dan keunikan hewan-hewan di hutan yang sering diceritakan kakeknya saat makan malam. Ia sering menirukan gerak dan suara burung-burung tersebut sesuai dengan cerita Kakek. "Kakek, aku ingin melihat burung-burung yang kakek ceritakan," pinta Nondo ke kakeknya. "Baiklah, kamu boleh ikut." Kakek mengizinkan Nondo ikut ke hutan. Berangkatlah mereka ke hutan. Nondo yang jalannya pincang sering tertinggal oleh kakeknya karena keasyikan bercanda dengan binatang hutan yang baru kali itu ditemuinya secara Iangsung. Hari sudah sore. Sadarlah Nondo bahwa Kakek sudah tidak ada. Nondo berteriak dan mencari kakeknya. Ia justru semakin masuk ke hutan dan tersesat. "Kakek! Kakek! Di mana, Kek?" teriak Nondo ketakutan...
Menurut cerita, seorang bidadari tak bisa kembali ke kayangan sebab selendang terbangnya hilang dicuri oleh seorang pemuda desa, yang bernama Mamanua yang memergoki sembilan bidadari ini mandi dalam kolam mata air ini. Mamanua, adalah seorang pemuda yang sangat rajin dan ulet dalam mengolah ladangnya. Pada suatu hari ia dikejutkan oleh kedatangan sembilan Bidadari yang sedang mandi. Saat itu pula timbul niatnya untuk mencuri salah satu bayu (sayap) dari seorang bidadari yang ternyata adalah milik bungsu dari sembilan bidadari, Mamanua membujuk Lumalundung untuk kawin dengannya tapi ada perjanjian kalau tidak boleh satupun dari rambut Lumalundung yang jatuh. Dari hasil perkawinan mereka lahirlah anak yang diberi nama Walang Sendow. Selama menempuh bahtera rumah tangga, keluarga ini tidak mengalami kesulitan apapun, hingga suatu ketika tidak diduga rambut Lumalundung jatuh dan selendang terbangnya ditemukan kembali oleh Lumalungdung. Meski dengan terpaksa dan berat hati, akhirnya...