Kode-Kode Nusantara
1.271 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
7_ Asal Muasal Telaga Wekaburi
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Papua Barat

Dahulu, di Wekaburi atau yang kini dikenal dengan nama Desa Werabur, terdapat sebuah sungai kecil yang airnya sangat jernih. Air sungai itu menjadi sumber kehidupan bagi Suku Wekaburi yang mendiami daerah tersebut. Hal yang unik di tempat ini adalah rumah-rumah panggung milik penduduk setempat dibangun di atas aliran sungai itu. Suatu ketika, warga Suku Wekaburi akan mengadakan pesta adat di kampung. Mereka segera mengadakan berbagai persiapan seperti membangun rumah untuk para tamu undangan, menyiapkan makanan, dan sebagainya. Pada hari yang telah ditentukan, para tamu undangan dari berbagai suku seperti Suku Kandami, Wettebosy, Sakarnawari, dan Torembi tiba di Kampung Wekaburi. Di antara para tamu yang hadir, tampak seorang nenek bersama cucu perempuan bernama Isosi. Nenek itu juga ditemani oleh seekor anjing. Ketika hari sudah mulai gelap, acara adat pun dimulai. Acara itu awalnya berjalan lancar dan sangat meriah. Berbagai tarian dipertunjukkan di hadapan para tamu. Bany...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
7_ Asal Muasal Tanjung Menangis
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Maluku

D ahulu kala terdapat kerajaan besar di Pulau Halmahera. Rajanya belum lama meninggal dunia. Ia meninggalkan dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Mereka bernama Baginda Arif, Putra Baginda Binaut, dan Putri Baginda Nuri.  Putra Baginda Binaut sangat menginginkan kedudukan sebagai raja untuk menggantikan ayahnya. Keinginan itu disampaikan kepada patih kerajaan.  “Aku harus menggantikan kedudukan ayahku.” Kata Binaut kepada sang Patih dengan penuh keyakinan. Agar sang Patih ikut mendukung rencana tersebut, maka Binaut memberi janji bahwa jabatan sang Patih akan tetap dipertahankan, dan ia akan diberi hadiah emas berlian. Berkat bujuk rayu dan janji itulah, Sang Patih bersedia mendukung Binaut menjadi raja. Sang Patih segera mengatur para pengawal kerajaan untuk menangkap Sri Baginda Ratu, Putra Baginda Arif dan Putri Baginda Nuri. Setelah ditangkap, mereka dijebloskan di penjara bawah tanah. “Kanda Binaut benar-benar kejam! Tamak...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
7_ Legenda Sungai Landak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Barat

Dahulu, di sebuah desa yang terletak di pinggir hutan di pedalaman Kalimantan Barat, hiduplah sepasang suami istri. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sehari-hari sang Suami bercocok tanam dengan menanam palawija di ladang. Meskipun hidupnya serba pas-pasan, pasangan suami istri tersebut selalu ingin membantu orang lain yang sedang mengalami kesusahan. Suatu malam, ketika sang Istri sudah tidur dengan nyenyaknya, sang Suami masih terlihat gelisah. Sesekali ia miring ke kanan, sesaat kemudian miring lagi ke kiri. Malam semakin larut, namun lelaki itu tetap tidak bisa memejamkan mata. Ia pun bangkit dari tidurnya lalu duduk di samping istrinya. “Huh, kenapa mataku sulit sekali kupejamkan?” keluh petani itu. Sesekali petani itu memandangi istrinya yang sudah terlelap. Suatu ketika, saat menoleh ke arah istrinya, ia dikejutkan oleh sebuah peristiwa aneh pada istrinya. Kepala sang Istri mengeluarkan asap. Selang beberapa saat kemudian, tiba-tiba seekor kelabang...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Pura Goa Gajah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Ketika Anda mendengar nama Goa Gajah pasti langsung terbersit difikiran bahwa goa tersebut banyak gajahnya, atau bahkan goa tersebut dibuat untuk dihuni para gajah. Lantas, benarkah seperti itu? Goa Gajah ini merupakan salah satu situs peninggalan sejarah di Nusantara. Sebenarnya yang disebut Goa Gajah tersebut merupakan bangunan sebuah pura, namun karena bentuknya yang menyerupai gajah maka dinamakan Pura Goa Gajah.   Dari mana asal kata Goa Gajah? Kata ini sebenarnya berasal dari Lwa Gajah, sebuah kata yang muncul pada lontar Kertagama yang disusun oleh Mpu Prapanca sekitar tahun 1365 M dan dibangun pada sekitar abad ke-11. Seperti halnya nasib situs-situs bersejarah lainnya, situs ini juga pernah tertimbun tanah sebelum akhirnya ditemukan kembali pada sekitar tahun 1923.   Keindahan Goa Gajah Ketika hendak masuk ke objek wisata ini, pengunjung harus terlebih dahulu memakai selendang yang telah disediakan di loket sebelum masuk. Kemudian pengunjung ak...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Pura Kebo Edan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Tahukah arti “kebo edan”? Iya, kebo gila, edan, atau tak eling. Lantas mengapa sebuah pura dinamakan “kebo edan”, apa tidak ada nama yang lain? Biasanya penamaan sebuah tempat akan begitu memerhatikan aspek sejarahnya. Dinamai “kebo edan” karena diambil dari dua arca kerbau yang terdapat di sebelah kanan-kiri Arca Bhairawa yang berfungsi sebagai penjaga arca tersebut. Pura Kebo Edan merupakan peninggalan sejarah yang kental dengan aspek historis dan berasal dari sekitar abad ke-13 Masehi.   Pendapat bahwa Pura Kebo Edan merupakan peninggalan sejarah abad ke-13 ditafsirkan dari masa penguasaan Bali sekitar tahun 1284 pada masa Raja Kertanegara. Akibat dari penguasaan Bali yang dilakukan Kertanegara tersebut maka ajaran Bhairawa tersebar sampai ke Bali. Ada beberapa arca yang menjadi peninggalan sejarah sangat penting yang berada di lingkungan Pura Kebo Edan ini.   Arca-arca   1. Arca Bhairawa Siwa; apa yang te...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
7_ Kisah Putung Kempat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Barat

Alkisah, di atas Gunung Kujau yang hijau dan sejuk di daerah Kalimantan Barat, hiduplah sepasang suami-istri dengan keenam anaknya. Sang suami bernama Sabung Mengulur, sedang istrinya bernama Pukat Mengawang. Keenam anaknya yaitu berturut-turut dari yang sulung ke yang paling bungsu adalah Belang Pinggang, Suluh Duik, Buku Labuk, Terentang Temanai, Putung keempat, dan Bui Nasi. Dari keenam bersaudara tersebut, hanya Putung Kempat yang perempuan. Sebenarnya, Sabung Mengulur dan istrinya mempunyai seorang lagi anak laki-laki yang bernama Pulung Gana, namun anak itu meninggal ketika masih kecil. Untuk menghidupi keenam putra-putrinya, Sabung Mengulur dan istrinya bercocok tanam di ladang. Suatu ketika, Sabung Mengulur mendapat firasat buruk bahwa hidupnya di dunia akan lebih lama lagi. Namun, ia tidak memberitahukan hal itu kepada istri dan anak-anaknya. Suatu hari, ia hanya berpesan kepada keenam anaknya ketika akan masuk ke dalam kepok agar keenam anaknya membuka lahan baru unt...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Arca Ganesa
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Arca Ganesa; masyarakat sering menyebutnya sebagai Betara Gana. Lingkungan Pura ini juga banyak dikunjungi wisatawan mancanegara maupun wisatawan Nusantara baik yang melakukan penelitian maupun yang hanya ingin melihat-lihat benda-benda peninggalan sejarah tersebut. Di tempat ini juga ditemukan kekunaan lain seperti Arca Raksasa dengan hiasan tengkorak serta beberapa buah arca lainnya bahkan ada yang sudah rusak.   Sumber: http://bali.panduanwisata.id/pura-hindu-bali/cobalah-berkunjung-ke-pura-kebo-edan/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
1_Kain Balapak, Bacatua - Pandai Sikek SumBar
Motif Kain Motif Kain
Sumatera Barat

Kain balapak atau kain bacatua merupakan kain songket yang berasal dari Pandai Sikek Sumatera Barat.  Kalau menyebut Pandai Sikek, tentu ingat songket. Pandai Sikek sudah identik dengan songket. Namun orang Pandai Sikek nya sendiri tidak menyebutnya songket tetapi tenun, sebab yang dimaksud adalah benang katun dan benang mas yang ditenun dengan tangan, diatas alat yang bernama panta sehingga menjadi kain, yang kemudian kita kenal dengan nama kain balapak atau kain bacatua yang dipakai pai baralek, yaitu pada pesta perkawinan. Benang katun dan emas ditenun dengan tangan di atas alat yang disebut panta, menghasilkan kain balapak atau kain bacatua yang dipakai Pai Baralek, yaitu pada pesta perkawinan dan pada setiap upacara adat. Dengan kata-kata adat Minangkabau diabadikan dalam nama-nama motifnya, kain tenun ini merupakan pakaian raja-raja, datuk-datuk dan puti-puti. Bagi orang Minangkabau, yang menyebut diri mereka sebagai orang yang beradat, kain tenun adalah bagian...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
6_Festival Sarung
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Sarung adalah ciri khas masyarakat di Indonesia khususnya muslim. Walau sesungguhnya pemakaian sarung tak menunjuk pada identitas agama tertentu karena sarung juga digunakan oleh berbagai kalangan di berbagai suku yang ada. Menurut catatan sejarah, sarung berasal dari Yaman. Di negeri itu sarung disebut futah. Sarung menjadi tradisi khas hingga ke Oman dan Arab Saudi. Penggunaan sarung telah meluas, tak hanya di Semenanjung Arab, namun juga mencapai Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika, hingga Amerika dan Eropa. Sarung pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke 14, dibawa oleh para saudagar Arab dan Gujarat. Dalam perkembangan berikutnya, sarung di Indonesia berkembang sesuai dengan beragam tradisi dan menjadi satu simbol dari nilai-nilai budaya nusantara. Di Sulawesi Selatan, sarung sudah menjadi identifikasi masyarakat dan berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban. Penggunaannya disesuaikan dengan berbagai kondisi sehari-sehari bahkan untuk acara-acara bes...

avatar
Sobat Budaya