Samosir, suarausu.co – Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir mengangkat ritual Manguras Tao dalam acara samosir fiesta yang akan dilaksanakan Sabtu 31 Maret nanti. “Ritual ini usulan dari tetua-tetua adat Samosir,” kata Penggarap Proyek Charles Malau, Rabu (28/3). Charles menjelaskan ritual ini merupakan upacara untuk menolak kerawanan dari penghuni Danau Toba yang dipercaya orang batak. Dalam ritual ini akan ada persembahan sesajen khas batak seperti, sinopingan, air jeruk purut, dan persembahan lainnya. Pun ada pelepasan ayam putih dan ayam merah ditengah Danau Toba. Kemudian pengunjung yang ingin meminta permohonan harus meletakkan daun sirih ke Danau Toba sembari berdoa menurut kepercayaan. Ritual ini akan didoakan oleh Pendeta dan Pastor. Tetapi saat pembacaan mantra dan pemberian sesajen akan dipimpin oleh Panuturi (tetua dari agama suku). Acara ini juga diisi dengan pertunjukan Tortor Partutuaek Kolosal...
                    
            Hujur Siringis Senjata tradisional selanjutnya yaitu hujur siringis, bentuknya yang serupa dengan tombak, digunakan oleh masyarakat Batak dalam berperang. Hujur siringis yang berbentuk kayu ini ujungnya terbuat dari bahan logam yang runcing. https://www.silontong.com/2018/07/25/senjata-tradisional-sumatera-utara/
                    
            Piso Gaja Dompak Piso gaja dompak yaitu senjata tradisional dari Sumatera Utara yang bentuknya seperti pisau dan berfungsi sebagaimana pisau yaitu untuk memotong dan menusuk. Disebut piso gaja dompak dikarenakan gagang yang terdapat dalam senjata tersebut terdapat ukiran yang berbentuk gajah. Menurut masyarakat Sumatera Utara, piso gaja dompak ini dipercaya sebagai senjata pusaka warisan kerajaan Batak pada masa Raja Sisingamangaraja I. Karena dianggap sebagai senjata pusaka, senjata tradisional ini tidak diperuntukan untuk membunuh, masyarakat juga percaya bahwa piso gaja ini mempunyai kekuatan supranatural. https://www.silontong.com/2018/07/25/senjata-tradisional-sumatera-utara/
                    
            Keteng-Keteng Keteng-keteng adalah alat musik pukul tradisional Suku Karo dari Sumatera Utara (Sumut) yang berbahan dasar dari bambu. Keteng-Keteng memiliki panjang sekitar setengah meter dan memiliki senar yang terbuat dari kulit bambu itu sendiri. Alat pemukul keteng-keteng juga terbuat dari potongan bambu dan terdiri dari dua buah. Cara memainkan alat ini sangat sederhana seperti layaknya memukul alat musik drum. Dilihat dari segi fungsingnya, dulunya alat musik ini kerap dimainkan dalam konteks ansambel gendang telu sendalanen sebagai media dalam upacara Erpangir Ku Lau oleh masyarakat Karo. Bekalangan, alat musik ini juga sering dimainkan dalam berbagai pertunjukan dengan tujuan hanya sebagai hiburan belaka. https://www.silontong.com/2018/05/05/alat-musik-tradisional-karo/
                    
            Sarune Alat musik tradisional karo ini dimainkan dengan cara ditiup. Teknik bermain Sarune batak Karo ini sama dengan teknik bermain Sarune Batak Toba. Hanya saja penamaan yang berbeda. Pada masyarakat batak Karo bukan mengunakan istilah “pulunama”. Walaupun seperti itu, tetapi tetap saja memiliki arti yang sama. Alat musik ini adalah sebagai pembawa melodi dalam ansambel gendang “lima sidalanen” atau ansambel “gendang sarune”. Terdapat beberapa bagian dari Sarune yaitu : a. Anak-anak sarune, terbuat dari daun kelapa dan embulu-embulu (pipa kecil) diameter 1 mm dan panjang 3-4 mm. Daun kelapa dipilih yang sudah tua dan kering. Daun dibentuk triangel sebanyak dua lembar. Salah satu sudut dari kedua lembaran daun yang dibentuk diikatkan pada embulu-embulu, dengan posisi kedua sudut daun tersebut, b. Tongkeh sarune, bagian ini berguna untuk menghubungkan anak-anak sarune. Biasanya dibuat dari timah, panjangnya sama dengan jarak an...
                    
            Baju Adat Daerah Sumatera Utara – Pakaian Batak Simalungun Suku Batak memang miliki beberapa sub yang pada umumnya disesuaikan dengan posisi tempat tinggal mereka. Demikian pula dengan Suku Batak Simalungun. Suku Batak Simalungun memang kebanyakan tinggal di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Penggunaan kain ulos merupakan salah satu ciri pakaian adat Sumatera Utara. Demikian pula dengan pakaian adat Simalungun ini. Hanya saja di Simalungun kain ulos disebut dengan Kain Hiou. Pengenaan pakaian adat Batak Simalungun ini akan dilengkapi dengan beragam aksesoris, misalnya penutup kepala dan kain samping. Penutup kepala yang dikenakan laki-laki disebut Gotong, untuk perempuan disebut Bulang, sementara kain sampingnya disebut Suri-suri. https://www.silontong.com/2018/04/24/pakaian-daerah-sumatera-utara/
                    
            Baju Adat Daerah Sumatera Utara – Pakaian Batak Toba Suku Batak Toba adalah merupakan sub atau bagian dari suku bangsa Batak. Suku Batak Toba meliputi Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, sebagian Kabupaten Dairi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga dan sekitarnya. Pakaian adat Batak Toba didominasi penggunaan kain ulos. Kain ulos merupakan kain tradisional dari Sumatera Utara. Pakaian Batak Toba ini kerap digunakan ketika menghadiri upacara atau ritual adat seperti pernikahan dan Pesta. https://www.silontong.com/2018/04/24/pakaian-daerah-sumatera-utara/
                    
            Baju Adat Daerah Sumatera Utara – Pakaian Batak Karo Suku Batak Karo merupakan suku Batak yang tinggal di daerah Kabupaten Karo Sumatera Utara, serta sebagian di Provinsi Aceh yaitu meliputi Wilayah Kabupaten Karo, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Deli Serdang. Suku Batak Karo memiliki bahasa tersendiri yang disebut bahasa Karo atau cakap karo. Adapun pakaian adat suku Batak Karo dari Sumatera Utara ini didominsai oleh warna merah dan hitam dan penuh dengan perhiasan emas. Baju adat Batak Karo dari Sumatera Utara dibuat dari Kain Uis yaitu kain tenun dari Kabupaten Karo Sumatera Utara. https://www.silontong.com/2018/04/24/pakaian-daerah-sumatera-utara/
                    
            Baju Adat Daerah Sumatera Utara – Pakaian Batak Pakpak Etnis Batak Pakpak merujuk pada suku Batak Pakpak yang tinggal di daerah Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Dairi. Baju adat Sumatera Utara dari daerah Pakpak ini menggunakan kain Oles, yaitu kain tradisional daerah Pakpak dilengkapi dengan berbagai aksesorisnya. https://www.silontong.com/2018/04/24/pakaian-daerah-sumatera-utara/