Prasasti Huludayeuh Secara administrasi Situs Huludayeuh berada di Kampung Huludayeuh, Desa Bobos, Kecamatan Sumber, dengan ketinggian ± 73 m dari permuakaan air laut. Sungai yang mengalir di daerah ini adalah Sungai Cimanggung.Wilayah ini merupakan daerah pegunungan, sedang sekitar prasasti berupa pesawahan rakyat yang subur dan produktif, dengan menggunakan sistem sengked (bertingkat). Situs Huludayeuh berada ± 15 km sebelah baratdaya dari Kota Cirebon atau ± 7 km sebelah utara dari Situs Kawali, Kabupaten Ciamis. Untuk mencapai lokasi situs dari kedua daerah tersebut (Cirebon dan Kawali) dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat hingga Desa Bobos. Selanjutnya menelusuri jalan setapak berupa pematang sawah sejauh ± 150 meter. Kemunculan situs ini berawal laporan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon yang tertuang dalam Surat Nomor 1516/...
Ritual langka menyelamatkan bumi akan digelar di Lembang Sebuah ritual langka akan digelar di Desa Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Ritual tersebut adalah Hajat Buruan. Ritual Hajat Buruan merupakan serangkaian acara yang penuh simbol kearifan lokal, mulai dari ruwatan bumi yang diwarnai acara tumbal, hingga pertunjukkan kesenian tradisional. Hajat Buruan akan digelar di Lapangan Sepak Bola Sinapeul, Jalan Peneropongan Bintang, Kabupaten Bandung Barat. Acara ini didukung Kepala Desa Gudangkahuripan yang bekerja sama dengan sebuah paguyuban budaya Sunda, Yayasan Kamandaka. Kesenian yang akan ditampilkan diantaranya seni buhun tarawangsa dan seni calung (musik bambu). Ngaruwat akan menjadi pembuka Hajat Buruan. Tujuannya, kata dia, selain untuk mengembangkan tradisi juga sebagai simbol dari usaha menyelamatkan bumi (kampung). Di samping itu, Hajat Buruan diharapkan makin mengukuhkan Lembang sebagai destinasi wisata andalan Jawa Barat....
Ngaruwat jagat merupakan istilah yang digunakan untuk hajat selamatan kampung. Setiap satu tahun sekali kampung diruwat atau diberkati agar masyarakat yang tinggal di daerah sekitar kampung tersebut diberkati atau diberi keselamatan dan dijaukan dari segala hal marabahaya dan musibah lainnya. Ngaruwat jagat biasanya disatukan dengan acara buku taun atau seren taun. Adapun alat yang digunakan untuk ngaruwat jagat ialah, duwegan (kelapa muda), daun kihanjuang, pisang badot, dan seekor kambing untuk dikurbankan. Alat-alat tersebut merupakan simbolik dan mengandung makna tersendiri. Misalnya duwegan, duwegan merupakan kelapa muda yang didalamnya mengandung air bersih bening sebagai lembang air yang paling suci. Maknanya adalah, bahwa kita hidup di alam dunia ini harus seperti duwegan, bulat dan memiliki air yang jernih, yang artinya dalam hidup kita harus membulatkan tekad dan menjernihkan pikiran. Kihanjuang mempunyai maksud "teundeun dina handeuleum hieum, tunda dina hanjuang siang" yan...
Debus/Rudat adalah salah satu jenis kesenian tradisonal rakyat yang berasal dari Jawa Barat yang terdapat didaerah Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut. Ini diciptakan kira-kira pada abad ke-13, pada waktu itu didaerah tersebut masih asing dan belum mengenal akan ajaran Islam secara meluas. Kesenian ini di ciptakan oleh seorang penyebar Agama Islam yang dikenal dengan nama Ajengan (Ustad). Tujuannya untuk menarik masyarakat dalam kepentingan menyebarkan agama, menggunakan tetabuhan dari batang pohon pinang dan kulit kambing. Selain melatih seni tetabuhan, pemain debus juga diajarkan ilmu kemahiran jasmani dan rohani serta ilmu kekebalan tubuh, baik kebal terhadap benda - benda tajam maupun kebal terhadap pukulan.
Terbang Sejak merupakan kesenian karuhun yang beranggotakan beberapa orang berpakaian serba hitam (kampret) khas sunda, mereka melantunkan puji-pujian kepada Alloh SWT dengan iringan alat musik Rebana Besar (Terbang) & Dogdog. Selain alunan puji-pujian, Terbang Sejak juga menampilkan atraksi debus. Terbang Sejak biasanya tampil pada saat perayaan Khitanan dan Pernikahan. Menurut Abah Yayan, seni terbang sejak ini sudah hidup dan berkembang di Kampung Dukuh sejak abad ke-17. Dalam perkembangannya, seni Terbang Sejak karuhun kurang begitu mendapat perhatian dari masyarakat di luar Kampung Dukuh, hanya berkembang di wilayah Kampung Dukuh saja. Awalnya seni Terbang Sejak hanya dilakukan untuk melakukan puji-pujian dan doa-doa kepada Yang Maha Kuasa serta kepada Nabi Muhammad SAW. Memasuki awal abad ke-19, seni Terbang Sejak mendapat perhatian Aki Sanukri, beliau mengembangkan Terbang Sejak menjadi sebuah seni hiburan rakyat, kesenian terbang sejak ini mengalami perkembangan yang cu...
Dalam hajat laut biasanya para nelayan suka membuang kepala sapi, konon membuang kepala sapi bisa menyirnakan paceklik.Perahu nelayan yang mengangkut kepala sapi di dalam jampana suka melaju kelaut lepas,seskali perahu ini dihantam ombak laut Cilauteureun,Pameungpeuk Garut Selatan.Makin jauh dari pantai,ombak lautan terasa semakin kuat maka perahu pun berguncang-guncang.Tapi semua masyarakat yg ada di dalam perahu tidak cemas dan tidak panik karena sudah terbiasa. Hajat laut biasanya suka dihadiri oleh Bupati Garut.Pembuangan kepala sapi ini berjarak 6 km dari Dermaga Cilauteureun dan diikuti oleh belasan perahu,ketika sudah sampai di tujuan semua perahu dihimbau untuk membuat posisi melingkar dengan perahu yang membawa kepala sapi di tengah.Dan saat itulah kepala sapi akan di buang. Saat itu para penumpang perahu bersorak-sorak begitu pun para nelayan saling sembor dengan air laut.Bebrapa nelayan bahkan ada yang sengaja menceburkan diri ke laut untuk mendekatai jampana.Para nelayan...
Masyarakat Sunda memiliki banyak kebudayaan mendunia, namun ada filosofi hidup sebagai kearifan dari nilai lokal yang penting namun kurang dikenal oleh masyarakat selain sunda. Ada beberapa etos atau watak dalam budaya Sunda tentang satu jalan menuju keutamaan hidup. Selain itu, etos dan watak Sunda juga dapat menjadi bekal keselamatan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Etos dan watak Sunda itu ada lima, yakni cageur, bageur, bener, singer, dan pinter yang sudah lahir sekitar jaman Salakanagara dan Tarumanagara. Ada bentuk lain ucapan sesepuh Sunda yang lahir pada abad tersebut. Lima kata itu diyakini mampu menghadapi keterpurukan akibat penjajahan pada zaman itu. Coba kita resapi pelita kehidupan lewat lima kata itu. Semua ini sebagai dasar utama urang Sunda yang hidupnya harus ‘nyunda’, termasuk para pemimpin bangsa. Cara meresapinya dengan memahami artinya. Cageur, yakni harus sehat jasmani dan rohani, sehat berpikir, sehat berpendapat, sehat lahir dan batin, se...
Kesenian Lodong Gejlig ini mulai berdiri pada tahun 1991. Awalnya kesenian ini hanya dijadikan sebagai hiburan masyarakat setempat. Nama Lodong Gejlig berasal dari dua kata, yaitu lodong dan gejlig. Lodong adalah sebuah bambo besar yang mana oleh masyarakat Sunda digunakan sebagai wadah air nira atau dalam bahasa Sunda disebut lodong. Lodong ini kemudian dimodifikasi menjadi alat musik utama yang digunakan dalam kesenian Lodong Gejlig ini. Adapun kata Gejlig berarti dihempaskan, dengan demikian cara memainkan lodong dalam kesenian ini adalah dengan cara dihempaskan ke lantai. Lodong yang berukuran besar akan menghasilkan nada rendah, sedangkan lodong yang berukuran kecil akan menghasilkan nada yang lebih tinggi. Kesenian ini dimainkan secara berkelompok, baik laki-laki maupun perempuan. Satu kelompok biasanya berjumlah 12 hingga 24 orang. Lodong sebagai alat music utama digunakan untuk mengiringi lagu yang dinyanyikan oleh penyair. Lagu-lagu yang biasa dibawakan anatara lain lod...
Cerita Rakyat Asal Mula Situ Bagendit adalah sebuah cerita rakyat yang menceritakan tentang kekikiran dari seorang janda kaya yang bernama Nyai Bagendit. Berikut ini adalah cerita rakyat Jawa Barat tentang asal muasal Situ Bagendit selengkapnya. Pada zaman dahulu hiduplah seorang janda yang kaya raya,bernama Nyai Bagendit. Ia tinggal di sebuah desa di daerah Jawa Barat. Nyai Bagendit mempunyai harta yang berlimpah ruah. Akan tetapi,ia sangat kikir dan tamak. Ia juga sangat sombong, terutama pada orang-orang miskin. Suatu hari Nyai Bagendit mengadakan selamatan karena hartanya bertambah banyak. Ketika selamatan itu berlangsung, datanglah seorang pengemis. Keadaan pengemis itu sangat menyedihkan. Tubuhnya sangat kurus dan bajunya compang-camping. Tolong Nyai, berilah hamba sedikit makanan, pengemis itu memohon. Melihat pengemis tua yang kotor dan compang-camping masuk ke rumahnya, Nyai Bagendit itu marah dan mengusir pengemis itu. Pengemis kotor tidak tahu malu, pe...