Ramadan
106 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Sadranan Ramadhan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Tradisi berkumpul bersama keluarga untuk makan bersama dan bersilaturahmi menjelang Ramadhan ada di beberapa daerah di Jawa Tengah. Tradisi ini disebut sadranan.   Warga bersama-sama menyantap berbagai masakan dari hasil bumi dalam acara Sadranan di Banyumanik, Semarang, Jateng. Selain untuk menyambut bulan suci Ramadan, acara adat tersebut juga sebagai ajang silaturahmi warga dan wujud rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.   Sumber: https://www.wego.co.id/berita/tradisi-di-indonesia-menyambut-bulan-ramadan/

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tari Pepe Pepeka
Tarian Tarian
Sulawesi Selatan

Di Bantaeng, Sulawesi Selatan, tarian pepe pepeka menjadi bagian dari ritual adat untuk menyambut datangnya Ramadan. Penari mementaskan tari Pepe Pepeka saat melakukan ritual adat di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Ritual adat tersebut dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.   Sumber: https://www.wego.co.id/berita/tradisi-di-indonesia-menyambut-bulan-ramadan/

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Bangbaraan
Alat Musik Alat Musik
Jawa Barat

Bangbaraan merupakan alatmusik tradisional Sunda peninggalan kerajaan sukapura yang dibuat dari bambu bernada seperti ‘karindang’ dan dahulu suka dipakai anak-anak menggembala kerbau. terutama saat digunakan untuk ritual misalin , Misalin merupakan tradisi bersuci dan mengantarkan makanan (pontrang) yang dilakukan setiap kali menjelang Ramadan. Bentuknya seperti bilah angklung. Salah satu ujung ruas di raut sampai memiliki dua sisi, Sebuah lubang dibuat di ujung yang kain, Saat dibunyikan suaranya mirip karinding. Bambunya dipilih yang berkualitas dan tua, Bambunya dijemur selama tiga bulan sebelum dibuat untuk dijadikan celempung atau bangbaraan. Pada kesenian karinding, pemain perlu alat bantu sound system agar suara terdengar keras, Namun bangbaraan tidak perlu alat tersebut, Suara yang dihasilkan dari tiga pasang bangbaraan sudah cukup untuk didengar oleh kita.     Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradision...

avatar
Oase
Gambar Entri
Gebyar Ki Aji Tunggal
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Ini adalah tradisi yang berlangsung di Jepara, Jawa Tengah, setiap menyambut Ramadhan. Kegiatan Gebyar Ki Aji Tunggal digelar untuk mengingatkan masyarakat akan kedatangan bulan suci Ramadan. Karnaval budaya ini digelar tiap bulan Sya’ban dalam kalender Islam atau bulan Ruwah dalam kalender Jawa.   Sumber: https://www.halomoney.co.id/blog/tradisi-unik-bulan-ramadhan-yang-hanya-ada-di-indonesia

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tradisi Resik Sendang Gede
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Warga melakukan tradisi Resik Sendang Gede di Pudakpayung, Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan ini selain untuk pelestarian budaya setempat, juga sebagai simbol pembersihan diri menjelang bulan suci Ramadan.   Sumber: https://bali.antaranews.com/foto/120555/tradisi-resik-sendang-gede

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Kisah Raden Ayu Siti Khotijah, Putri Raja Bali Pemeluk Islam
Alat Musik Alat Musik
Jawa Timur

Raja Pemecutan Denpasar memiliki seorang putri  cantik  yang amat disayangnya. Putri Raja Pemecutan bernama Gusti Ayu Made Rai. Raja Pemecutan begitu menyayanginya. Kecantikannya tersohor se-Bali. Sehingga tak sedikit pangeran dari kerajaan lain yang ingin mempersunting Gusti Ayu Made Rai. Saat beranjak remaja, musibah menimpa Gusti Ayu Made Rai. Ia terkena  penyakit kuning  (liver). Bertahun-tahun penyakit itu tak dapat disembuhkan meski sejumlah Balian (dukun) telah dipanggil untuk mengobati putri kesayangan raja. Pada suatu saat, ayah Gusti Ayu Made Rai melakukan tapa semedi untuk meminta petunjuk Tuhan Yang Maha Esa untuk kesembuhan putrinya. " Ayah Gusti Ayu Made Rai mendapat pawisik (bisikan dari Yang Maha Kuasa) agar beliau memerintahkan seluruh patih kerajaan untuk mempersiapkan pengumuman sayembara," kata Jro Mangku I Made Puger, juru kunci makam Raden Ayu Pemecutan alias Raden Ayu Siti Khotijah saat ditemui  Dream.co.id , Senin 6 Juni...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Dou Woro
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Masyarakat Bima memberikan label " Dou Woro " untuk arwah sanak keluarga yang telah meninggal dunia. Entah kapan istilah ini ada, tetapi Dou Woro terus hidup dalam memori kolektif masyarakat. Seiring dengan peningkatan pemahaman terhadap ajaran islam istilah atau label Dou Woro sudah mulai pudar, namun di beberapa desa dan tempat label ini masih saja ada. Pada masa lalu, membakar lampu dari biji jarak yang dikenal dengan" Ilo Peta " seperti ini sudah mentradisi di kalangan masyarakat Bima terutama tiga hari menjelang idul Fitri. Nenek saya menceritakan bahwa tujuh hari menjelang idul fitri para Dou Woro mendatangi dunia. Empat hari berkunjung ke Asi Mbojo dan tiga hari ke rumah para sanak keluarganya untuk bersilaturahmi. Oleh karena itulah, maka dinyalakanlah Ilo Peta untuk menyambut mereka. Tradisi Ka' a Ilo atau membakar lampu dari buah pohon Mantau dan biji jarak menjelang idul fitri ini adalah nostalgia masa silam bagi saya dan mungkin juga teman teman yang se zaman. Ka...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Kisah Sumur Gemuling yang Lurus Menjadi Miring
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Jejak-jejak yang mulia Sunan Giri bertebaran di Kota Santri. Wali Allah SWT tersebut meninggalkan, antara lain, bangunan fenomenal berupa Giri Kedaton. Di atas bukit itulah, lelaki berjuluk Joko Samudro tersebut memimpin pemerintahan dengan gelar Prabu Satmata.   Ada pula bangunan masjid Kedaton di Desa Sekarkurung, Kebomas. Masjid yang berdiri pada ketinggian 200 meter di atas permukaan air laut itu dibangun pada 1485. Bukit kapur menopangnya. Jamaah bisa melihat secara jelas hamparan laut luas dari bukit dengan kemiringan 45 derajat.   Peninggalan sumber air juga menjadi ciri khas salah seorang penyebar agama Islam di Pulau Jawa itu. Ada Telaga Pegat di Jalan Sunan Giri, Telaga Sumber di Desa Kembangan, dan Sumur Gemuling di Desa Gulomantung, Kecamatan Kebomas. Termasuk Telaga Suci di Manyar.   Semua sumber air peninggalan Sunan Giri tersebut masih penting bagi warga sekitarnya. Padahal, rata-rata umur...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Kisah sumur keramat Sendang Mas dan mula Banyumas
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Di tahun 1708 seorang lelaki priyayi bertapa di Wanasepi, perbukitan angker yang kini jadi bagian wilayah Desa Binangun, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas. Saat itu, matahari mulai tenggelam di sebelah barat. Kanvas langit berwarna keemasan, terlihat suatu garis cahaya tak biasa tegak lurus menyentuh daratan menembus rindang hutan belantara. Pertapa itu memahaminya sebagai wangsit, lantas ia berjalan bertelanjang kaki menuju titik garis cahaya itu. Pertapa berdarah biru itu bernama Raden Malik Gandakusuma yang kelak tersohor sebagai Yudanegara II Bupati Banyumas ke-7. Ia dirundung resah, wilayah Banyumas tengah mengalami kisruh politik. Menenangkan batin di Wanasepi ia mencari petunjuk spiritual, cara mengatasi kekisruhan yang telah membawa dampak kesengsaraan rakyat. "Raden Gandakusuma meneruskan perjalanan menuju hutan. Sampai kemudian ia sampai di mata air berwarna keemasan sebab pantulan cahaya senja," kata Juru Pelihara Sendang Mas, Triyono Indra W (37) pada Me...

avatar
Deni Andrian