masyarakat adat
767 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Masjid Raya Al-Mashun Medan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 – 2000), namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh. Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut, bahkan menjadi salah satu keunikan sejarah Islam masyarakat Melayu di Sumatera maupun di Malaysia.   SEJARAH   Sultan Ma’mum Al Rasyid Perkasa Alam sebagai pemimpin Kesultanan Deli memulai pembangunan Masjid Raya Al Mashun pada tanggal 21 Agustus 1906 (1 Rajab 1324 H). Keseluruhan pembangunan rampung pada tanggal 10 September 1909 (25 Sya‘ban 1329 H) sekaligus digunakan ditandai dengan pelaksanaan sholat Jum’at pertama di masjid ini. keseluruhan pembangunannya menghabiskan dana sebesar satu juta Gulden. Sultan memang sengaja membangun mesjid kerajaan ini dengan megah, karena menurut prinsipnya hal itu lebih utama ketimba...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Sigale-Gale
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Sigale gale adalah patung yang berkembang di Masyarakat Batak, Sumatera Utara. Patung ini diukir menyerupai manusia, terbuat dari kayu dan yang dapat digerakkan seperti cara seseorang dalang untuk memainkan wayang golek dalam suku jawa. Gerakannya biasanya seperti gerak tari dan biasanya diiringi oleh musik gondang. Sejumlah cerita rakyat sering mengaitkan patung ini dengan Legenda Raja Manggele.    Sekitar ± 300 tahun yang lalu, seorang keturunan si Raja Batak yaitu Raja Rahat yang konon adalah seorang raja yang kaya dan memiliki banyak tanah yang berada ± 50 Km dari Tomok, di sekitar pegunungan Desa Lumban Suhi (saat ini kerajaan itu sudah tidak terlihat lagi). Si Raja Rahat hanya memiliki satu orang anak saja yaitu si Raja Manggele. Pada usianya yang menjelang dewasa, ± 15 – 16 tahun, si Raja Rahat memerintah si Raja Manggele untuk memperluas daerah kekuasaannya, yang mana dalam hal itu mereka harus berperang. Menurut cerita, si Raja M...

avatar
Rolan Mauludy Dahlan
Gambar Entri
fahombo
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Tradisi lompat batu di Pulau Nias, Sumatera Utara atau disebut sebagai  hombo  batu atau  fahombo  telah berlangsung selama berabad-abad. Tradisi ini lestari bersama budaya megalit di pulau seluas 5.625 km² yang dikelilingi Samudera Hindia dan berpenduduk 700.000 jiwa itu.  Tradisi  fahombo  diwariskan turun-termurun di setiap keluarga dari ayah kepada anak lelakinya. Akan tetapi, tidak semua pemuda Nias sanggup melakukannya meskipun sudah berlatih sedari kecil. Masyarakat Nias percaya bahwa selain latihan, ada unsur magis dari roh leluhur dimana seseorang dapat berhasil melompati batu dengan sempurna.  Lompat batu di Pulau Nias awalnya merupakan tradisi yang lahir dari kebiasaan berperang antardesa suku-suku di Pulau Nias. Masyarakat Nias memiliki karakter keras dan kuat diwarisi dari budaya pejuang perang. Dahulu suku-suku di pulau ini sering berperang karena terprovokasi oleh rasa dendam, perbatasan tanah, atau mas...

avatar
Borip X7
Gambar Entri
Sistem Kalender Penanggalan Batak
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Sistem penanggalan kalender Batak untuk menentukan hari baik atau buruk.  Penamaan hari-hari dalam sebulan bagi orang Batak dan maknanya: Harl ke-1. ARTIA: Hari baik untuk mengadakan musyawarah dalam sega la hal. Harl ke-2. SUMA: Hari baik untuk memancing ikan, berburu dan lain-lain. Harl ke-3. ANGGARA: Hari naas/buang sial, sang at baik untuk berperang dan meramu obat, berburu. Harl ke-4. MUDA: Hari padi, sangat baik untuk bercocok tanam, malakukan pesta. Hari ke-S. BORASPATI: Hari baik untuk berpesta, mendirikan rumah, memasuki rumah baru, mencari pekerjaan dan untuk memulai suatu usaha. Hari ke-6. SINGKORA: Hari baik untuk pergi merantau, melamar pekerjaan, menjumpai orang besar (berpangkat), memulai berdagang, pesta perkawinan. Harl ke-7. SAMISARA: Hari "Raja", sangat baik untuk pengantin baru, pesta, kawin lari, memanggil roh, mandi bunga. Hari ke-8. ARTIA Nl AEK: Hari baik untuk semua pesta, musyawarah, mandi bunga, m...

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Gendang Singanaki
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

Alat musik ini terbuat dari kayu dan kulit binatang. Gendang khas Batak Karo terdiri dari dua bagian yaitu gendang yang penganaki dan anak gendang yang dinamakan gerantung/enek-enek. Gendang yang berukuran kecil dan ramping ini dibunyikan dengan alat pemukul. Gendang berfungsi sebagai pembuat ritme dalam satu ensambel musik gendang lima sendalanen yang dimainkan bersama sarune. Alat musik ini dimainkan pada saat upacara adat yang berkaitan dengan religi dan pesta muda-mudi (guro-guro aron).

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Hasapi
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

Alat musik ini terbuat dari kayu. Alat musik sejenis gitar memiliki dua senar, bagian puncaknya dipahat figur manusia dalam posisi duduk. Di bagian lehernya terdapat dua pasak dari kayu kelapa yang berfungsi untuk mengatur nada. Hasapi dapat dimainkan secara tunggal atau dikolaborasikan dengan alat musik lain dalam perangkat gondang hasapi (sarune, sulim dan garantung). Pada masyarakat Batak Simalungun alat musik ini dinamakan husapi, sementara masyarakat Karo menyebutnya kulcapi.

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Sarune Bolon
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

Alat musik ini terbuat dari logam. Sarune Bolon memiliki enam lubang nada dan berperan sebagai pembawa melodi. Alat ini termasuk bagian dari perangkat gondang sabangunan dari Batak Toba yang digabungkan dengan instrumen Taganing (perangkat gendang), gondang (gendang berukuran besar), ogung (gong), hesek (simbal), dan adap (gendang kecil). Sedangkan pada masyarakat Simalungun, sarune bolon merupakan bagian dari perangkat gindrang saparangguan. Sarune bolon dimainkan bersama gondrang sipitu-pitu, gondrang sidua-dua, ogung, mongmongan,dan sitalasayak saat upacara adat. 

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Tali Sasayat / Sitalasayak
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

Alat musik ini terbuat dari kuningan. Alat musik ini dimainkan dengan memasukkan jari telunjuk kiri dan kanan yang dikaitkan pada simpulan tali kemudian ditepuk-tepukkan. Sitalasayak dimainkan pada upacara adat masyarakat Batak Simalungun. Sitalasayak dimainkan bersama beberapa jenis alat musik gondrang sipitu-pitu (terdiri dari tujuh buah gendang), gondrang sidua-dua (terdiri dari dua gendang), ogung (gong), mongmongan (canang/gong kecil) dan sarune bolon (alat musik tiup).

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Gong Panganak
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

Alat musik ini terbuat dari kayu dan kuningan. Pada masa lalu gong ini dibunyikan untuk mengumumkan perintah raja kepada rakyatnya, dan perangkat alat musik ini juga digunakan pada upacara adat kematian, perkawinan, memasuki kediaman baru, serta dewasa ini alat musik tersebut dimainkan pada saat upacara gereja, hari besar nasional dan menyambut tamu.

avatar
Sobat Budaya