Puan digunakan sebagai wadah bahan/ramuan untuk menginang. Sirih pinang telah menjadi salah satu simbol budaya Melayu. Meskipun kini, sulit sekali ditemukan di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Sirih pinang juga hadir sebagai perkakas utama perhelatan adat, seperti pertunangan, pernikahan, hingga upacara membangun rumah, bahkan di kalangan bangsawan Melayu, sirih pinang disuguhkan ketika raja menjamu tamu-tamu asing. Tak hanya berfungsi dalam ranah sosial budaya, kebiasaan menginang juga dipercaya mempunyai manfaat kesehatan. Tempat obat ini bisa dilihat di Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH, Jl. Indrapura No.17, Kemayoran, Krembangan, Kota SBY, Jawa Timur 60176.
Risalah Pemberian Ulos bagi Masyarakat Batak (Budaya yang mendukung kesehatan) ditulis oleh Donna P. Hutahagan. Risalah ini bisa dilihat dan dibaca di Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH, Jl. Indrapura No.17, Kemayoran, Krembangan, Kota SBY, Jawa Timur 60176.
Tari Piso Surit - Sumatera Utara Tari Piso Surit adalah salah satu tarian tradisional masyarakat suku Batak Karo di Sumatera Utara . Tarian ini termasuk tarian selamat datang yang biasanya ditampilkan secara berkelompok oleh para penari pria dan wanita. Tari Piso Surit ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sumatera Utara, terutama di daerah Karo sebagai daerah asalnya. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu agung, acara adat, dan acara budaya. Asal Usul Tari Piso Surit Tidak banyak sumber yang menjelaskan tentang asal mula dan sejarah Tari Piso Surit ini, sehingga masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun dari beberapa sumber yang ada, Tari Piso Surit ini merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang di masyarakat suku Batak Karo di Sumatera Utara. Nama tarian ini diambil dari kata “ peso surit ” yang dalam masyarakat Batak Karo merupakan sejenis...
Pagit-pagit adalah makanan khas Suku Karo di Sumatera Utara , Indonesia . Bahan utama makanan ini adalah isi perut (rumput yang separuh dicerna) rusa , kambing , sapi , atau kerbau sebelum mengalami proses pemamahbiakan selanjutnya. Bahan tersebut kemudian dimasak bersama rempah-rempah, santan, takokak , dan daun tapioka atau daging sebagai kuahnya. Salah satunya adalah kuliner khas Karo, Sumatera Utara ini. Adalah pagit-pagit atau trites, makanan khas Tanah Karo yang terbuat dari lambung dan usus besar lembu atau kerbau yang masih memiliki sisa makanan dalam perutnya. Sebagian orang menganggapnya sebagai makanan yang menjijikkan, tetapi jika pandai mengolahnya, tentu kuliner ini menjadi sajian lezat. Jadi ketika sapi atau kerbau dipotong, bahan dari dalam usus tersebut dipisahkan di dalam wadah lain. Masyarakat menganggap isi lambung yang terdapat rerumputan itu adalah kot...
Tahu Goreng Medan, salah satu masakan berbahan tahu dengan siraman saus kacang. Sesuai namanya, sajian ini datang dari Medan, Ibukota propinsi Sumatera Utara yang terkenal sebagai Indonesia's Melting Pot alias tempat ngumpulnya berbagai kultur, etnik, budaya sekaligus kuliner daerah dari seluruh Nusantara! Yang jelas menu ini menambah daftar panjang sajian berbasis tahu dengan saus kacang yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Tahu Telur , Tahu Lontong , Tahu Gimbal , Kupat Tahu Bandung , Ketoprak , Gado-Gado dan masih banyak lagi. Satu hal yang membuat sajian ini istimewa adalah paduan sayurnya dari selada segar! Meski namanya Tahu Goreng tapi isinya tak sesederhana itu, justru kebalikannya sajian ini komplit memadukan tahu goreng, sayuran dan saus kacang dengan cita rasa yang asam, manis sekaligus pedas! Plus masih dilengkapi lauk bakwan udang yang gurih dan lezat! Catatan: Kalau mau membuat menu lengkap me...
Rumah adat bolon merupakan rumah adat provinsi Sumatera Utara. Rumah bolon terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Toba, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Angkola dan rumah Bolon Pakpak. Ciri khas rumah bolon adalah bentuknya panggung yang terdiri dari beberapa tiang bergaris tengah yang menjadi penyanggahnya. Dinding rumah bolon dihiasi dengan ornamen khas Simalungun yang berwarna merah, putih, dan hitam. Ornamen ini menggambarkan pendangan kosmologis dan filosofi budaya suku Batak.
PISAU GAJA DOMBAK Piso gaja dompak merupakan salah satu senjata tradisional masyarakat Sumatera Utara yang berjenis pisau, senjata tradisional ini berfungsi untuk menikam, menusuk dan memotong. Senjata khas Sumatera Utara ini dinamakan piso gaja dompak sebab pada gagang pegangannya terdapat ukiran yang membentuk gajah. Piso gaja dompak juga dipercaya sebagai senjata pusaka kerajaan Batak pada masa kerajaan Sisingamangaraja 1. Senjata tradisional ini tidaklah diperuntukkan untuk membunuh. Namun diyakini memiliki kekuatan supranatural yang bisa memberikan kekuatan bagi sang pemilik. Dalam catatan lain piso gaja dompak mulai dikenal pada tahun 1900an dan merupakan senjata andalan dari para perampok. Ada juga yang menyebutkan bahwa pada tahun 1980an, piso gajah dompak juga sempat digunakan dalam pertarungan antar geng atau kelompok tertentu. Demikianlah mengenai beberapa senjata tradisional Indonesia yang merupakan warisan budaya dari para leluhur. Marilah kita merawa...
Margala merupakan salah satu jenis permainan anak yang dilakukan oleh anak-anak etnis Batak di daerah Kawasan Danau Toba. Permainan ini dikategorikan juga sebagai salah satu jenis olah raga tradisonal. Permainan ini mengandalkan kerjasama tim, mengandalkan kecepatan kaki dan pikiran untuk mengatur strategi mengalahkan lawan. Ada sebagian daerah Toba provinsi Sumatera Utara menamakannya Marcabor. Mirip dengan permainan galasin, atau disebut juga galah asin atau gobak sodor di beberapa daerah lain. Permainan margala menuntut kegesitan setiap para pemainnya. Pasalnya permainan ini apabila tersentuh oleh lawan main maka ia langsung kalah. Selain itu dituntut pula kekompakan antara pemainnya karena saat permainan dilangsungkan biasanya tidak terjadinya komunikasi. Permainan ini terdiri dari dua kelompok, setiap kelompok yang menjaga ibarat membaca arah gerak par a lawannya, layaknya orang menghitung strategi dan peluang yang ingin diciptakan, maka seperti itulah hakikat permainan...
Tradisi Kenduri Laut adalah salah satu tradisi tahunan yang sering dilakukan masyarakat pesisir di Pulau Sumatera, salah satunya di daerah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil laut yang mereka dapatkan. Selain sabagai upacara adat, Tradisi Kenduri Laut ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang kesana. Karena selain dilakukan acara ritual yang bersifat sakral, tradisi ini kemudian juga dimeriahkan dengan berbagai acara seperti perlombaan, pertunjukan dan acara hiburan lainnya. Asal Usul Tradisi Kenduri Laut Tradisi Kenduri Laut ini merupakan salah satu tradisi warisan budaya masyarakat pesisir di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tradisi sejenis juga banyak dilakukan oleh masyarakat pesisir pantai sumatera lainnya, namun masyarakat Tapanuli Tengah memiliki caranya sendiri untuk melaksanakan kenduri laut ini. Dilihat dari letak geografisnya, Tapanuli Tengah sendiri...