Bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan, yaitu: a. alat pengukur berat b. bekasem c. cabai merah d. bawang merah e. gula Bahan-bahan tersebut disiapkan dalam komposisi sebagai berikut : 10 buah bawang merah gula secukupnya 1 kg bekasem 10 buah cabai merah Proses pengolahan terdiri dari : Cara memasak a. Semua bumbu diiris b. Panaskan minyak dalam kuali c. Tumis bumbu yang sudah diiris d. Tumis hingga berbau harum e. Masukkan ikan f. Tuangkan air satu gelas g. Masak hingga matang sumber : Aneka Masakan Sumatra oleh Ny. Susmayati BA dan Ny, H. Asnidar terbitan PT Rineke Cipta, Jakarta 1994 dan http://resepmakanan42.blogspot.co.id/2015/03/resep-makanan-khas-lampung-tumis-ikan.html
Bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan, yaitu : a.alat pengukur berat b.ikan baung (ikan gabus) c.cabai merah d.bawang merah e.tomat f.garam g.minyak jelantatt h.daun pisang Bahan-bahan tersebut di atas disiapkan dalam komposisi sebagai berikut : garam secukupnya minyak jelantah sedikit daun pisang untuk pembungkus 2 kg ikan likan gabus/ikan baung 20 cabai meratt 10 buah bawang merah 20 buah lomat. Proses pengolahan terdiri dari : Cara memasak a.Sediakan semua bahan yang dipertukan b.Giling halus semua bahan c.Bubuhi garam d.Tuangkan minyak jelantatt e.Oleskan pada ikan f.Bungkus ikan dengan daun pisang g.Panggang di aas api arang h.Ikan baung dibelah dua i.Dipat juga dipotong-potong menurut selera j.Lumurkan bumbu pada ikan k.Panggang. sumber Aneka Masakan Sumatra oleh Ny. Susmayati BA dan Ny, H. Asnidar terbitan PT Rineke Cipta, Jakarta 1994 dan http://resepmakanan42.blogspot....
Bahan-bahan: 1. 1 ekor Ikan emas 2. 2 buah Timun 3. 4 Cabe merah 4. 3 Cabe setan 5. 1 cm Jahe 6. secukupnya Terasi 7. sedikit Gula, garam, sasa 8. Air matang 9. 1 Buah Tomat kecil Langkah-langkah: 1. Potong ikan emas sesuai selera, cuci bersih, kasih garam biar gak amis. Diamkan kurang lebih 15 menit. Setelah itu cuci lagi 2. Goreng ikan emas sampe matang 3. Ulek Cabe, jahe, terasi tomat, gula, garam, sasa sampai halus. 4. Sudah halus, timun belah jadi 2 lalu di kerok bagian dala...
Bahan-bahan: 1. Segenggam ikan bilis halus 2. Bawang besar 3. 15-20 biji cili padi 4. 2 " Kunyit hidup 5. 2-3 papan petai 6. Tempoyak 7. 1 keping asam gelugor 8. Garam, perasa Langkah-langkah: 1. Tumbuk bawang besar, cili padi, kunyit hidup kemudian tumis. 2. Masukkan tempoyak, petai. Aduk lagi. Masukkan sedikit air dan bilis. 3. Masukkan asam, garam & perasa sesuaikan keinginan. 4. Makanan siap untuk dihidang. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/3707046-bilis-petai-tempoyak
Masyarakat suku Lampung saibathin memiliki ritual tersendiri untuk setiap kelahiran dan kematian seseorang, ritual ini sudah diturunkan dan dilaksanakan secara turn temurun Namun sekarang, sudah jarng dlakukan oleh suku Lampung Saibathin. Upacara Kelahiran Lampung Saibathin Upacara Jenis ini dilaksanakan sesuai dengan kehidupan seharihari dalam setiap transformasi kehidupan, sejak seseorang dalam kandungan sampai akhir hayat seseorang. Masa Kehamilan - Kukhuk Limau/Belangekh, Upacara ini dilaksanakan saat masa kehamilan berumur lima bulan. - Ngekhuang Kaminduan, Upacara ini dilaksanakan saat masa kehamilan berumur lima bulan. Masa Kelahiran Teppuk Pusokh/Salai Tabui/Salin Khah/Nyilih Dakhah . Upacara ini dilaksanakan setelah kelahiran bayi umur sehari, caranya adalah dengan membersihkan dan menanam ari ari sang bayi. Betebus Upacara ini dilaksanakan saat bayi berumur tujuh hari, dima...
Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon ini terdiri dari dua jenis yaitu agon tepung yang berwarna putih dan sagon kelapa yang berwarna kuning kecoklatan. Makna dari pembuatan sagon ini adalah untuk memberikan informasi bahwa telah lahir dengan selamat seorang bayi ke dunia ini. Kemudian diadakan syukuran/aqiqahan sesuai syariat Agama Islam, dengan serangkaian acara diantaranya pemotongan kambing 1 untuk anak perempuan dan 2 untuk anak laki-laki. Pemotongan rambut yang nanti akan ditukar dengan emas sesuai dengan berat rambut bayi tersebut. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain : Tahlilan :mendo’akan orang yang sudah meninggal Negou : memperingati hari ketiga meninggalnya seseorang...
Secara garis besar, masyarakat asli Lampung terbagi menjadi dua kelompok adat besar, yaitu Pepadun dan Saibatin (Peminggir). Tetapi, selain kedua kelompok besar tersebut, terdapat kelompok adat lain yang memiliki pernak-pernik tradisi dan ritual adat khas berbeda dari keduanya. Salah satu di antaranya adalah masyarakat Lampung Melinting yang menetap di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Kekhasan masyarakat Lampung Melinting di antaranya terdapat pada ritual pernikahan. Dalam pernikahan ini, terdapat tiga jenis sistem perkawinan, yaitu mesukum ( bumbang aji ), ngakuk majau ( sebumbangan ), dan ngibal serbou ( mupakat tuha ). Mesukum merupakan pernikahan ketika si gadis dibawa ke keluarga pria untuk ditanya kesediaannya menikah. Jika setuju, si gadis diantar kepada keluarganya. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan pertunangan. Ngakuk majau adalah pernikahan ketika si gadis dibawa secara diam-di...
PERNIKAHANA ADAT LAMPUNG PEPADUN LAMPUNG dikenal dengan sebutan “Sai Bumi Khua Jukhai”, secara Bahasa artinya Satu Bumi Dua Cabang. Sedangkan berdasarkan Makna yaitu “Sai Bumi (satu Bumi)” bermakna suku bangsa yang mendiami satu wilayah yang berasal dari keturunan yang sama, dan “Khua Jukhai (Dua Cabang)” bermakna dua jenis adat istiadat yang dikenal di masyarakat. Dari semboyan diatas kita mengenal dua adat istiadat yang ada di masyarakat Lampung yaitu Sai Batin dan Pepadun. “Sai Batin” berarti Satu Penguasa (Raja) sedangkan “Pepadun” berarti Tempat Duduk Penobatan Penguasa. Dalam tata cara masyarakat Lampung Pepadun, pernikahan bisa di lakukan dalam dua cara yaitu cara pernikahan biasa (yang berlaku secara umum) atau pernikahan semanda yaitu pihak laki-laki tidak membayar uang jujur tetapi suami & anak-anaknya kelak akan menjadi anggota keluarga garis istri. Dengan demikian ketika ayah si istri meninggal,...
Bledukan merupakan salah satu permainan tradisional yang terdapat di Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Pada masa lalu, bledukan terbuat dari bambu dengan menggunakan bahan bakar minyak tanah, Bledukan biasa digunakan masyarakat Lampung Utara ketika sedang manjau pada saat upacara adat atau begawi . Pada saat ada kunjungan besan sewaktu lamaran ataupun pernikahan selalu ditandai dengan bunyi bledukan kemudian diikuti dengan alunan musik kolintang. Pada saat ini, permainan biasa dilakukan secara beramai-ramai baik oleh anak laki-laki, anak perempuan maupun orang dewasa. Bentuk dari bledukan seperti senapan dengan panjang sekitar 120 -150 cm dan memiliki 2 pegangan yang berukuran sekitar 30-50 cm. Bledukan terbuat dari kaleng-kaleng bekas makanan dan botol-botol bekas minuman yang disambung satu per satu kemudian dibalut oleh kain dan direkatkan oleh karet. Pada masa...