Ingkling adalah nama permainan yang dilakukan pada kedua gambar di atas dengan cara meloncat menggunakan sebelah kaku dan berhenti dengan tumpuan kedua kak pada kota-kota tertentu. Permainan ingkling lebih digemari oleh anak perempuan. Mereka yang terlibat dalam permainan itu paling sedikit dua orang dan bisa lebih dari itu. Alat yang digunakan dalam permainan inkling adalah kapur dan gacuh. Kapur dipakai untuk membuat gambar yang akan menjadi tempat bermain. Gambar dibuat di atas tanah lapang atau di halaman rumah. Adapun gacuh adalah alat yang akan digunakan pada saat bermain ingkling. Gacuh terbuat dari pecahan genting berbentuk bulat dengan diameter 4-5 sentimeter, atau persegi dengan ukuran 4x5 atau 5x5 sentimeter. Cara bermain ingkling dimulai dengan mencari pemain pertama dan seterusnya. Kemudian semua gacuh pemain disimpan di kotak pertama. Pemain pertama harus melewati kotak pertama menuju kota berikutnya dengan sebelah kaki. Baru pada bentuk setengah...
Asal usul permainan yang disebut sebagai Wak wak kung sudah sulit diketahui. Namun, yang jelas permainan wak wak kung telah dikenal oleh masyarakat Betawi sejak zaman penjajahan Belanda. Di dalam permainan yang juga disebut sebagai Ular naga ini terdapat dua orang penjaga berhadapan dan saling berpegangan tangan yang kemudian diangkat ke atas membentuk kerucut, sehingga jika diturunkan akan memerangkap pemain di dalamnya. Kedua orang penjaga itu diibaratkan sebagai bulan dan matahari. Pemain Permainan Wak wak kung pada umumnya dilakukan oleh anak-anak yang berusia 6--12 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Jumlah pemainnya 10--40 orang. Dari sekian banyak pemain tersebut, hanya dua orang yang menjadi induk ayam atau ulung, sedangkan sisanya akan dibagi dua grup setelah dalam permainan terjaring dan memilik salah satu induk ayam. Tempat dan Peralatan Permainan Luas arena permainan yang diperlukan bergantung dari banyak sedikitnya pemain. J...
Pernikahan Adat Suku Tionghoa di Indonesia Pernikahan adalah suatu hal yang sakral bagi sebagian besar suku di Indonesia, tak terkecuali bagi suku Tionghoa di Indonesia. Meskipun beberapa aturan-aturan di dalam pernikahan adat Tionghoa telah bercampur dengan kebudayaan bangsa Indonesia tetapi masih ada beberapa tata cara yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pernikahan menggunakan adat Tionghoa, yaitu : 1. Sangjit (lamaran) Sangjit adalah proses lamaran yang dilakukan satu minggu hingga 6 bulan sebelum pernikahan adat Tionghoa. Sangjit adalah peristiwa dimana keluarga mempelai pria memberikan/mengantar baki pernikahan kepada keluarga mempelai wanita. Pakaian kedua mempelai biasanya berwarna merah, barang yang diberikan saat peristiwa Sangjit juga selalu diletakkan di kotak/wadah bernuansa merah (karena warna merah melambangkan kebahagiaan serta semangat hidup) dan dapat berupa uang, perhiasan, lilin merah, pakaian/kain, kue mangkok warna merah,...
Tari Sigeh Penguten merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Lampung. Awalnya, tarian ini bernama Tari Sembah, namun nama tarian tersebut dianggap tidak sesuai oleh masyarakat karena kata "sembah" yang seharusnya hanya ditujukan untuk Sang Pencipta. Tari Sigeh Penguten terkenal di daerah Lampung sebagai tarian penyambutan. Tari ini umumnya ditampilkan untuk menyambut kedatangan tamu-tamu agung seperti Kepala Adat dan pejabat tinggi, sebagai cara menunjukan keramahan, penghormatan, dan ucapan selamat datang di Lampung. Tari Sigeh Penguten juga sering ditampilkan di acara pernikahan adat Lampung dengan tujuan yang tidak jauh berbeda, yaitu menyambut tamu undangan yang hadir. Dalam tari ini, para penari mengekspresikan gerakan yang luwes, ramah, dan penuh kehangatan. Pertunjukan Tari Sigeh Penguten menonjolkan ciri budaya adat istiadat Lampung melalui pakaian dan aksesoris yang dipakai oleh penari. Salah satu aksesoris yang dipakai oleh par...
Kota Lampung tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita bukan? Kota yang terletak di bagian paling selatan Pulau Sumatra ini adalah salah satu daerah yang dikenal banyak memiliki potensi budaya. Salah satu diantaranya adalah tari cangget, tarian yang banyak dikenal orang, yang sejak dahulu ditumbuhkembangkan oleh Orang Pepadun, masyarakat asli Lampung. Konon, kira - kira sebelum tahun 1942 (sebelum kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia), tari cangget selalu ditampilkan pada setiap upacara yang berhubungan dengan gawi adat, seperti upacara saat mendirikan rumah, panen raya, dan mengantar orang yang akan pergi untuk ibadah haji. Pada saat itu, orang-orang akan berkumpul, baik tua, muda, laki-laki maupun perempuan dengan tujuan untuk mengikuti upacara dan berkenalan dengan sesamanya. Masih banyak pemuda-pemudi yang dapat mementaskan tari cangget pada saat itu. Hal unik yang menjadi ciri khas tari cangget yakni para orangtua biasanya memperhatikan dan menilai...
Sejarah Upacara Adat Daduai Upacara adat Daduai tercipta karena adanya pernikahan sebambangan . Pernikahan sebambangan adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah adat antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut. Upacara adat Daduai dilakukan apabila sebambangan ini tidak disetujui oleh pihak keluarga gadis yang tidak rela gadisnya dinikahkan oleh bujang. Hal ini dapat menimbulkan konflik amarah antara kedua belah pihak, baik pihak gadis maupun pihak bujang. Sejak dulu sekali, Sebambangan ini sudah terjadi dalam kehidupan suku Lampung. Hal ini selalu menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Suatu ketika sekitar 200-300 tahun lalu, Sebambangan ini terjadi di anak buah kepala adat. Sang kepala adat ingin membantu mendamaikan anak buahnya yang sed...
Suku Lampung memiliki pesta budaya yang unik, namanya sekuraan. Sekuraan merupakan pesta topeng yang dihelat pada awal bulan Syawal atau dimulai pada Hari Kedua Idul Fitri oleh bujang atau Meghanai . Sekura berasal dari kata “Sekukha ”, dalam bahasa Lampung berarti menutupi wajah dengan topeng. Biasanya sekura memakai pakaian jelek, compang-camping, atau kostum dari barang-barang bekas dan dedaunan. . Dalam pesta sekuraan, sekura berperan sebagai penghibur. Mereka bebas berekspresi. Kadang menari-nari, bermain pencak silat, atau menggoda penonton dengan gerakan-gerakan yang lucu. Siapa saja boleh menjadi sekura, asal bisa menghibur penonton. S ekura akan berkeliling pekon (kampung) untuk berziarah (mengunjungi) rumah-rumah sambil mengumpulkan makanan. Setelah makanan terkumpul dan cukup, acara dilanjutkan dengan panjat pinang. Meskipun acara ini dilakukan pada awal bulan Syawal atau pada saat Lebaran,...
Sekura merupakan salah satu kesenian topeng di Lampung. Sekura merupakan seni peran yang menggunakan kostum dilengkapi dengan topeng. Di Lampung Barat, Sekura biasanya dilaksanakan saat Hari Raya Idul Fitri, sedangkan di Lampung Selatan Sekura digunakan untuk memeriahkan masyarakat yang sedang melangsungkan pesta adat. Berdasarkan kerapihannya, Sekura dibagi menjadi dua jenis, yaitu 1. Sekura Helau ( Sekura Bersih) Sekura helau memiliki pakaian yang bersih dan rapi. Sekura helau memiliki gaya yang sopan sesuai dengan watak orang yang sedang diperankan. Sekura helau diperankan oleh bujang dan biasanya melakonkan karakter seseorang/tokoh. Tokoh-tokoh itu diantaranya : Sekura majeu (mempelai), memakai kostum mempelai Sekura podak upei (wajah bayi), memakai kostum bayi Sekura tuho (tua), memakai kostum orang tua Sekura ngandung (mengandung/hamil) memakai kostum wanita mengandung. 2. Sekura Kamah ( Sekura Kotor)...
Setiap orang atau individu biasanya memiliki identitas diri yang khas dan diwujudkan pada benda-benda atau berupa simbol-simbol budaya yang disepakati oleh satu kelompok/etnik sehingga dapat dikenal dan dibedakan dengan etnis lainnya. Kain tenun ikat inuh Lampung merupakan salah satu identitas kekuatan produk budaya etnis masyarakat Lampung. Kain tenun ikat inuh sendiri hanya dihasilkan oleh masyarakat asli etnik Lampung Peminggir atau lebih dikenal beradat Saibatin. Dalam penggunaannya, pada mulanya kain tenun ikat inuh hanya digunakan dalam acara adat. Akan tetapi, saat ini sudah mengalami perubahan fungsi, telah digunakan pada berbagai fungsi terutama mengarah keproduk fesen. Perubahan ini terjadi guna mendongkrak kembali eksistensi tenun ikat inuh. Sebab selama hampir 2 abad kain tenun ikat inuh pernah hilang dari peredaran dan tidak terdokumentasi sehingga sangat sulit menemukan kain tenun ikat inuh yang asli. Memasuki tahun 2000, keberadaan kain tenun ikat...