Candi puntadewa Candi puntadewa juga merupakan bagian penting dari kompleks pandawa 5 Dieng. Selain itu candi ini juga di kenal sebagai kakak pertama para pandawa 5, sebagai mana yang di kisahkan dalam kisah pewayangan “Mahabrata”. Selain itu nama-nama candi di Dieng lainya, juga mengambil dari nama tokoh pewayangan mahabrata semua. Bukan hanya kelima candi yang terletak di area soeharto whitleam ini. Candi puntadewa adalah candi yang tinggi Candi puntadewa memiliki bangunan yang megah dan sangat menarik, menjulang tinggi. Candi ini juga merupakan candi favorit para umat beragama hindu sejak masa era “wangsa sanjaya”. Ornamen bangunan dari candi ini, sangat jelas menggambarkan sebagai mana seorang anak pertama dari kelima pandawa tersebut. dinobatkan sebagai pemimpin para pandawa 5. Di samping bagian kanan-kiri candi terdapat latar yang cukup luas, dan di belakang candi serta bagian depan terdapat arca-arca penting. Mendampingi dari sosok Can...
Banju Adat Wanita Banjarnegara baju adat Banjarnegara sering dipakai pada saat pagelaran budaya dan acara acara kebesaran daerah Banjarnegara, dan sekarang juga para guru serta pejabat instansi Pemerintahan atau PNS di Banjarnegara setiap tanggal hari kamis di minggu terakhir setiap bulan untuk memakai baju adat Banjarnegara. Baju adat untuk perempuan terdiri dari 1. Riasan Gelung Kandal Menek 2. Gelung Bokor Kemureb 3. Sisir Serit 4. Tusuk Konde 5. Benang Lawe 6. Daun Suruh/sirih 7. Bunga Kantil 8. Kebaya Kutu Baru 9. Kemben Batik Banjarnegara (Sering Dipakai Corak Udan Liris) 10. Benting 11. Lontong 12. Jarik motif Banjarnegara (Sering dipakai corak Udan Liris) 13. Slop tertutup /hils 14. Tlepak Kinang 15. Giwang/ Anting jawa 16. Sapu Tangan Merah berbandul kunci 17. Tusuk Konde 18. Peniti Kebaya
Pabrik gula klampok didirikan pada tahun 1861, didirikan sebagai pabrik penyumbang pasokan gula karena produksi dari pabrik gula pertama yang didirikan oleh belanda di Kali Bagor tidak dapat mencukupi kebutuhan pasar saat itu. gula gula yang di produksi di kawasan banyumas ini di pasok ke luar negri dan dalam negeri saat itu. swasembada gula memang pada era itu, namun sejak perang dunia ke dua. stok dan pasokan ke daerah daerah perang dihentikan, sehingga pasokan produksi dalam negeri berlebih dan pabrik gula akhirnya mengalami kebangkrutan. Pabrik Gula Klampok juga sama dan akhirnya bangunanya paun terbengkalai., kini hanya tersisa satu pintu dan tembok keliling yang bahkan sekarang sudah banyak yang di gempur untuk perumahan karena lemahnya perlindungan hukum dari pemerintah, bahkan pemerintah telah memberikan izin mendirikan bangunan atau IMD.
Dieng Plateau – Negeri Candi, Kawah Vulkanik, Rambut Gimbal hingga Kentang Dieng merupakan negeri candi, kawah vulkanik, kentang, hingga pusat peradaban Jawa. Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato ) adalah dataran yang terletak pada ketinggian di atas 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Untuk itu, dataran tinggi Dieng seringkali disebut Dieng Plateau . Arti kata Dieng sendiri adalah tempat bersemayamnya para Dewa. Dieng berasal dari dua kata sansekerta, di yang berarti tempat, dan hyang yang berarti Dewa pencipta ( di-hyang : dieng). Ketinggian dataran Dieng berkisar 2.565 mdpl yang berada pada enam kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Wonosobo, Banjarnegara, Temanggung, Kendal, Batang, dan Pekalongan Keberadaan Candi di dataran tinggi Dieng merupakan sekumpulan candi Hindu beraliran Syiwa yang diperkirakan dibangun antara akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9. Candi-candi di Dieng diduga merupakan candi tertua di Jawa. Sampai saat ini belum...
Pakaian adat Banjarnegara untuk Kakang atau Pria, terdiri dari 1.Blangkon atau Iket khas Banjarnegara (Banyumasan) 2.Beskap Kokoan bukan coakan 4. Benting atau Stagen 5. Timang dan sabuk kamustikan 6.jam benggol 7.kain jarik motif Banjarnegara 8. sandal sripu
Desa Watukuro, Kecamatan Purwodadi yang terletak di ujung selatan Kabupaten Purworejo dan berbatasan langsung dengan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini diambil dari nama raja dari kerajaan Mataram Hindu sekitar abad 9 M. Nama tersebut diambil untuk mengingat kejayaan kerajaan mataram hindu yang saat itu dipimpin oleh raja Dyah Balitung Watukuro. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4131589/desa-watukuro-jejak-peninggalan-mataram-hindu-di-purworejo
Dolalak adalah kesenian khas dari Kabupaten Purworejo. Tarian ini merupakan peninggalan pada zaman penjajahan Belanda. Asal kata Dolalak adalah dari not Do dan La karena tarian ini diiringi hanya dengan alat musik dua nada menggunakan sepasang Kenong. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, tarian Dolalak sekarang sudah diringi dengan musik modern, yaitu keyboard. Lagu-lagu yang dimainkan pun bervariasi dan beragam. Penari Dolalak pada mulanya dilakukan oleh para lelaki yang merupakan seorang gemblak, berseragam hitam dan bercelana pendek. Seragam ini menirukan seragam tentara belanda pada zaman dahulu. Seiring waktu, muncullah generasi-generasi penari putri dengan disertai modifikasi-modifikasi seragam. Dan sekarang, keberadaan penari putra amat jarang, salah satu grup penari yang masih memiliki penari putra adalah grup tari Dolalak dari Kaligesing. Penari-penari Dolalak bisa mengalami trance, yaitu suatu kondisi mereka tidak sadar karena sudah begitu larut dalam tarian dan...
Batik Motif Etawa merupakan potensi besar yang dimiliki Kabupaten Purworejo. Motif Klanting dan kue clorot, merupakan makanan khas Purworejo. Motif Modang menggambarkan tata pemerintahan di Purworejo yang utuh. Terdapat alun-alun di tengah kota, di keilingi kantor bupati, rumah dinas bupati, Masjid, Polres, Kodim, Gereja. Selain itu, ragam hias pada bagian tumpal, biasanya dihiasi dengan motif penari dolalak yaitu kesenian yang tumbuh sebagai hasil akulturasi budaya barat dan timur. Motif Bedug Pendowo, sebagai makna potensi budaya Purworejo yang sudah dikenal di dunia. Motif bunga cengkeh merupakan aksesoris yang terdapat pada kostum penari dolalak. Sedangkan latar dari motif ini diberi hiasan pasiran, yang mengandung makna, bahwa Purworejo mempunyai potensi sumber daya alam yaitu pasir besi. https://infobatik.id/motif-batik-purworejo/
Motif batik yang pertama adalah batik Solo, motif batik solo ini memang menurut sejarahnya selalu terinspirasi dari motif klasik Mataram. Karena awal adanya batik tidak pernah jauh dari sisilah pejabat di kerajaan Mataram. Yang menjadi ciri khas batik Solo ini mempunyai pewarnaan sogan atau warna kecoklatan keemasan. Bahkan ada beberapa motif batik yang hanya diperbolehkan dipakai oleh para pejabat kerajaan. Beberapa motif batik yang terkenal di Solo adalah motif batik Parang, Batik sidomukti , Batik truntum, Batik satrio manah, dan macam batik lainnya. Bila Anda menginginkan batik solo juga bisa memesan di website batik adine ini. Ada juga beberapa seragam batik murah yang di produksi di solo. Bila Anda ingin mengenal lebih jauh lagi tentang pengetahuan batik solo, bisa langsung mengunjungi kota solo. Anda cukup dengan menggunakan jasa sewa mobil solo , Anda bisa meminta tolong penyedia jasa tersebut untuk menghantarkan Anda k...