Candi puntadewa
Candi puntadewa juga merupakan bagian penting dari kompleks pandawa 5 Dieng. Selain itu candi ini juga di kenal sebagai kakak pertama para pandawa 5, sebagai mana yang di kisahkan dalam kisah pewayangan “Mahabrata”. Selain itu nama-nama candi di Dieng lainya, juga mengambil dari nama tokoh pewayangan mahabrata semua. Bukan hanya kelima candi yang terletak di area soeharto whitleam ini.
Candi puntadewa memiliki bangunan yang megah dan sangat menarik, menjulang tinggi. Candi ini juga merupakan candi favorit para umat beragama hindu sejak masa era “wangsa sanjaya”. Ornamen bangunan dari candi ini, sangat jelas menggambarkan sebagai mana seorang anak pertama dari kelima pandawa tersebut. dinobatkan sebagai pemimpin para pandawa 5. Di samping bagian kanan-kiri candi terdapat latar yang cukup luas, dan di belakang candi serta bagian depan terdapat arca-arca penting. Mendampingi dari sosok Candi puntadewa.
Selain memiliki bangunan yang megah dan tak kalah dari Candi arjuna. Candi puntadewa juga memiliki ornamen bangunan yang khas. Memiliki kemuncak pada atas candi, sekaligus menggambarkan bahwa candi ini adalah ciri khas dari candi-candi hindu pada umumnya. Beda dengan candi semar yang memiliki bentuk agak pendek dan tak menjulang tinggi. Memiliki kurang lebih sekitar 12 anak tangga. Candi ini menjadi candi tertinggi, di antara ke empat candi yang lain, yaitu candi Arjuna, candi Semar, candi Srikandi, dan candi Sembrada, yang memiliki tinggi hampir sama.
Batu yang di gunakan untuk membangun candi ini, juga merupakan batu yang bisa di bilang langka. Bahkan sangat sulit ditemukan di dataran tinggi Dieng. Batu dalam ornamen Candi puntadewa merupakan bebatuan “andesit” yang hanya bisa ditemukan di area pegunungan, “gunung kendil”, gunung ini berjarak kurang lebih sekitar 1 kilo meter dari area kompleks candi pandawa 5. Menurut catatan sejarah, bebatuan ini pada jaman dahulu (era wangsa sanjaya) digunakan untuk membangun dari kelima candi tersebut. Sehingga bangunan dari kelima candi ini masih terasa sangat kokoh. Meskipun sudah memakan usia hingga berabad-abad lamanya.
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja