Syair-syair yang di lantunkan dalam kesenian Sinandong Asahan penuh dengan kata-kata mistis, yang sarat dengan nasehat dan petuah orang-orang dahulu. Lantunan syair-syair Sinandong Asahan diiringi pula dengan alat musik seperti, biola, gendang rebab dan gong. Di samping sebagai hiburan pada setiap hajatan, seperti acara khitanan maupun acara pernikahan, syair-syair Sinandong Asahan juga sering dilantunkan pada acara pengobatan tradisonal yang lazim disebut oleh orang Asahan sebagai pengobatan siar mambang. Saat ini Sinandong Asahan nyaris punah. Perkembangan Sinandong Asahan berbeda dengan kesenian qasidah, dan bordah yang sampai saat ini masih terdengar rentak suaranya pada setiap acara-acara. Syair-syair lagu qasidah tidak berbeda jauh dengan syair-syair Sinandong Asahan. Jika Sinandong Asahan berbahasa daerah Asahan, sementara qasidah dengan bahasa Arab. Namun inti dari syair-syair yang dilantunkan tetap sama, yaitu nasehat dan petuah-petuah dalam menjalani hidup serta ke...
Legenda – Putri Ular dari Simalungun Berita tentang kecantikan putri raja itu tersebar ke berbagai pelosok negeri. Berita tersebut juga didengar oleh seorang raja muda yang memerintah di sebuah kerajaan yang letaknya tidak jauh dari kerajaan ayah sang Putri. Mendengar kabar tersebut, Raja Muda yang tampan itu berniat melamar sang putri. Sang raja kemudian mengumpulkan para penasehat kerajaan untuk memusyawarahkan keinginannya tersebut. “Wahai, para penasehatku! Apakah kalian sudah mendengar berita kecantikan putri itu?” tanya sang raja kepada penasehatnya. “Sudah, Tuan!” jawab para penasehat serantak. “Bagaimana menurut kalian, jika sang putri itu aku jadikan sebagai permaisuri?” sang Raja kembali bertanya. “Hamba setuju, Tuan!” jawab salah seorang penasehat. “Iya, Tuan! Hamba kira, Tuan dan Putri adalah pasangan yang sangat serasi. Tuan seorang raja muda yang tampan, sedang...
Legenda – Putri Bidadari Si Boru Natumandi Hutabarat Ditulis oleh Horden Silalahi Gadis ini selalu dipingit oleh kedua orangtuanya karena parasnya yang cukup cantik bak seorang bidadari. Di zamannya, gadis ini diyakini yang tercantik diantara gadis-gadis di Silindung (Tarutung). Berawal saat si boru Natumandi diusianya yang sudah beranjak dewasa, memiliki pekerjaan sehari-hari sebagai seorang petenun ulos. Di sebuah tempat khusus yang disediakan oleh orangtuanya, setiap hari Si boru Natumandi lebih sering menyendiri sambil bertenun, kesendirian itu bukan karena keinginannya untuk menghindar dari gadis-gadis desa seusianya, namun karena memang kedua orangtuanya-lah memingit karena terlalu sayang. Salah satu warga Desa Hutabarat yakni Lomo Hutabarat (51) yang mengaku satu garis keturunan dengan keluarga Si Boru Natumandi belum lama ini berkata, bahwa dulunya kampung halaman Si boru Natumandi adalah di Dusun Banjar Nahor, Desa Huta...
Tumbuk lada adalah senjata tradisional karo yang digunakan digunakan dalam pertempuran jarak dekat. Ia boleh dipegang dengan dua jenis genggaman yaitu dengan mata keatas ataupun mata ke bawah tetapi sekarang pada umumnya jadi perhiasan atau pusaka yg dipakai di acara adat, atau untuk keperluan pengobatan, maka diadakan upacara Ngelegi Besi Mersik kepada Kalibumbu. Sejauh pengetahuan saya senjata ini bisa juga diisi jimat atau bisa juga diisi racun. https://www.silontong.com/2018/07/25/senjata-tradisional-sumatera-utara/
Gordang Gordang juga termasuk kedalam alat musik tradisional Sumatera Utara yang dimainkan dengan cara dipukul, sebuah gendang dari taganing yang berperan sebagai pengatur ritme dan sangat serbaguna, itulah Gordang. Gordang merupakan instrumen musik yang terdiri dari 9 buah Gendang, bentuk dari Gordang sendiri adalah susunan dari gendang-gendang besar yang tersusun secara rapi dan urutan. Gordang biasanya dimainkan saat pertunjukkan upacara adat, penyambutan, acara pernikahan dan juga terkadang pada saat adanya “acara kematian”. Gordang umunya dimainkan dengan alat musik tradisional dari Sumatera Utara yang lainnya. https://www.silontong.com/2018/05/05/alat-musik-tradisional-sumatera-utara/
Rumah adat Nias dinamai Omo Hada, bentuk rumah adat ini adalah panggung tradisional orang Nias. Selain itu, juga terdapat rumah adat Nias dengan desain yang berbeda, yaitu Omo Sebua. Omo Sebua ini merupakan rumah tempat kediaman para kepala negeri (Tuhenori), kepala desa (Salawa), atau kaum bangsawan. Rumah adat ini dibangun diatas tiang-tiang kayu nibung yang tinggi dan besar, serta beralaskan Rumbia. Bentuk denahnya ada yang bulat telu, ini di daerah Nias Utara, Timur, dan Barat. Sedangkan ada pula yang persegi panjang yaitu didaerah Nias Tengah dan Selatan. Bangunan rumah adat ini tidak berpondasi yang tertanam ke dalam tanah. Dan sambungan antara kerangkanya tidak memakai paku, sehingga tahan goyangan gempa. https://www.silontong.com/2018/03/06/rumah-adat-suku-sumatera-utara/
Rumah Adat Angkola Sumatera Utara Angkola merupakan etnis yang berdiri sendiri, meskipun banyak orang yang menyamakan dengan mandailing. Rumah adat ini juga dinamai Bagas Godang seperti rumah adat Mandailing. Tetapi, terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya. Rumah adat Angkola yang ada di Sumut, atapnya menggunakan bahan dari ijuk dan dinding serta lantainya dari papan. Keistimewaan rumah adat ini terletak pada warna dominan yaitu, hitam. https://www.silontong.com/2018/03/06/rumah-adat-suku-sumatera-utara/
Nama lain dari Tari persembahan adalah Tari sirih yang sering dilaksanakan pada saat menyambut atau menghormati tamu- tamu penting, tarian ini biasa dilakukan oleh sepasang muda- mudi, dengan menggunakan busana adat khas Melayu lengkap. Tamu yang datang bisa berasal dari dalam negeri atau luar negeri, baik untuk urusan bisnis atau sekedar acara pesta raja. https://www.silontong.com/2018/08/26/tarian-adat-daerah-sumatera-utara/
Tarian Tor-Tor Tujuh Cawan mengandung arti pada setiap cawannya. Untuk cawan 1 mengandung makna kebijakan, cawan 2 kesucian, cawan 3 kekuatan, cawan 4 tatanan hidup, cawan 5 hukum, cawan 6 adat dan budaya, cawan 7 penyucian atau pengobatan. Kegunaan lain dari tarian ini adalah untuk membuang semua penghalang bagi orang yang hadir disitu, tentunya bagi yang percaya. Tari Tor-Tor Tujuh Cawan tidak bisa dipelajari sembarangan orang kecuali kalau memang sudah jodoh. Lewat turun temurun, tarian tujuh cawan dianggap sebagai tarian paling unik karena sang penari harus menjaga keseimbangan tujuh cawan yang diletakkan di kedua belah tangan kanan dan kiri tiga serta satu di kepala. https://www.silontong.com/2018/08/26/tarian-adat-daerah-sumatera-utara/