Masih tentang wisata. Salah satu tempat wisata pantai lain selain pantai Batu Hiu adalah Tanjung Palette. Tanjung Palette merupakan salah satu kawasan wisata di kabupaten Bone, sekitar 12 km sebelah timur dari kota Watampone. Watampone ditempuh sekitar 3 jam dari kota Makassar. Tempat wisata ini sekarang sangat populer bagi wisatawan domestik, tak pernah sepi dari pengunjung terutama di hari raya. Itu karena keindahan alamnya, suara deburan ombak yang keras dan harga tiket yang murah. Tanjung Palette terletak di pesisir Teluk Bone, bukan berupa hamparan pasir namun pantai dengan karang yang lumayan terjal. Salah satu sensasi berkunjung ke tempat ini adalah pemandangan bukit karang yang cantik disertai dengan deburan ombak yang keras. sejak dulu, keindahan kawasan Palette telah menarik perhatian wisatawan lokal, namun karena kurangnya fasilitas maka sepi pengunjung. Sekarang , tempat wisata ini di lengkapi berbagai fasilitas tambahan setelah mendapat perhatian dari pemerintah...
Upacara Attahuru Bente , adalah upacara khusus untuk meminta do’a, dengan harapan rezeki dan usaha warga melalui laut (perikanan) dapat bertambah. Untuk melaksanakan rencana upacara tersebut, terlebih dahulu Ammatoa selaku penghulu adat, memanggil para pembantunya. Diantaranya ialah Galla Anjuru , Galla Maleleng dan seorang Sanro /dukun Kampung, yang disebut Gurutta di Lolisang . Kepada Ketiga pemangku adat ini, diminta pendapatnya tentang rencana itu. Setelah terjadi mufakat, ditetapkan pula hari pelaksanaan aknganro - Konjo (meminta do’a). Selanjutnya Ammatoa memerintahkan kepada Galla Puto , sebagai sekretaris adat, untuk mengundang seluruh pemangku adat Kajang untuk bermusyawarah. Kegiatan bermusyawarah untuk membicarakan sesuatu, disebut oleh mereka dengan a’borong’ (berkumpul). Da...
Karya : DR B.F.Matthes, Boeginische Chrestomathic, I.P.L-27 dalam Rahim (1985:207-227). Disadur Oleh : Ir.H.Abdu Samad H.A.Umar, M.Si. Ceritera ini merupakan ceritera rakyat (Legenda) yang mempunyai banyak peristiwa yang luar biasa. Substansinya ada pada Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis, dan sangat berguna pada saat ini dimana budaya sipakatau atau sipakalebbi sudah mengalami pergeseran dalam alam demokrasi lokal. Baik itu masyarakat lokal maupun bagi pasompe (Pengembaraan Orang Bugis) yang senantiasa rindu kampung halamannya, maupun pernah mendengar ceritera masa lampau oleh orang tua kita dahulu hingga dibawa ke perantauan. Hal ini merupakan ceritera tersendiri di kalangan pasompe, membuat rindu kampung halaman, sanak saudara dan Wari’ (asal usul), memperpanjang usia (lamperi sunge) karena mengembang biakkan manusia (Pabbija Tau) dan Merindangkan Pepohonan (Palorong Welareng) di tanah seberang di mulai dari C...
Permainan satu ini adalah permainan khas anak SD doeloe di Makassar. Kalau lagi istirahat di sekolah biasanya main ini, namanya domikado. Bukan kartu domino yaa . Cara mainnya gampang, tinggal buat lingkaran sambil kedua tangan diletakkan diatas paha, teman yang disampingmu akan menepuk telapak tanganmu sambil menyanyikan Nah, yang telapak tangannya kena tepukan saat “ten” dia bakal dihukum, hukumannya pun macam-macam tergantung teman-temannya mau dihukum apa hehe kasian yaa tapi kita juga bisa menghindari tepukan saat “teen” itu loh, jadi kalo gak kena tepukan yaa upa’ = beruntung . Sumber : https://snurulita.wordpress.com/2016/02/12/permainan-tradisional-anak-makassar-dende-dan-domikado-pernah-main-gak/
Ini permainan irama alu dan lesung. Para pemainnya saling bergantian menumbukkan alu pada sebuah lesung hingga tercipta irama yang apik, menarik dan harmonis. Para pemainnya juga bernyanyi mengucap rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Irama dan nada yang rancak, membuat para pemainnya kian bersemangat. Sumber : https://sains.kompas.com/read/2013/02/16/12262285/menyenangkan.permainan.tradisional.bugis-makassar
Permainan ini diangkat dari permainan masyarakat pesisir Bugis-Makassar. Pada permainan ini, pemain akan bergerak di titik awal ke titik tertentu menggunakan sarung sebagai kendaraan. Sarung yang digunakan dalam permainan ini menyimbolkan sebuah perahu yang digunakan seorang nelayan saat pergi berlayar mengarungi lautan. Dulunya, satu sarung dimainkan oleh satu orang pemain. Kini, satu sarung dimainkan oleh dua orang pemain yang duduk berhadap-hadapan dan saling bekerja sama menjalin kaki untuk menggerakkan perahu sarung. “Permainan bise’-bise’ang ini benar-benar menguji kekompakan para pemain dalam satu tim. Meski kelihatannya sederhana, tapi permainan ini sungguh menguras tenaga, juga menguras tawa!” seru Ramon terkekeh. Dan sungguh, permainan ini memang sungguh kocak bagi yang melihatnya. Sumber : https://sains.kompas.com/read/2013/02/16/12262285/menyenangkan.permainan.tradisional.bugis-makassar
Diperlukan dua kelompok anak untuk memainkan permainan ini. Secara harfiah, gebok diartikan (semacam) bola yang mengenai tubuh lawan. Demikian inti permainannya. Alat bantu yang dibutuhkan adalah bola kecil atau sesuatu yang dibentuk seperti bola. Saat bola tenis masih jarang dijumpai, biasanya bola gebok dibuat dari kertas bekas. Dibentuk menyerupai bola kecil. Untuk mengikatnya agar tak terburai, biasanya menggunakan karet gelang. Selain bola, diperlukan batu-batu kecil dengan permukaan rata. Bisa diganti dengan pecahan keramik genteng atau semacamnya. Ditumpuk keatas setinggi sekitar 20 cm. Perwakilan dari satu kelompok anak akan mendapatkan giliran pertama untuk bermain. Dari jarak beberapa meter, bola dilontarkan untuk mengenai tumpukan batu. Jika gagal, digantikan oleh perwakilan pemain dari kelompok lawan. Jika berhasil menjatuhkan sebagian atau seluruh tumpukan batu, inti permainan baru dimulai. Bola diambil cepat oleh kelompok lawan untuk dilemprkan agar mengena...
La Upe adalah seorang anak laki-laki yatim dan miskin yang tinggal di sebuah kampung di daerah Selawesi Selatan. Kata la upe berasal dari bahasa Bugis yang terdiri dari suku kata, yaitu: la berarti dia laki-laki, dan upe berarti beruntung. Jadi, kata la upe berarti laki-laki yang beruntung. Berkat kesabarannya dalam menghadapi segala cobaan dan siksaan, ia mendapat pertolongan dari Tuhan. Alkisah, di sebuah kampung di daerah Sulawesi Selatan, Indonesia, ada seorang anak yatim bernama La Upe . Ia tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah kecil di pinggir kampung. Ibunya meninggal dunia sejak ia masih kecil. Ketika ia berumur sepuluh tahun ayahnya menikah lagi seorang janda dari kampung lain yang bernama I Ruga . Sang Ayah berharap agar La Upe mempunyai ibu yang dapat merawat dan menyayanginya. Namun, harapannya berbeda dari kenyataan. Setiap hari I Ruga menyiksa dan memukul La Upe ketika ia pergi ke sawah. Sejak bersama...
Alameng, ialah senjata menyerupai kelewang, namun penggunaannya diletakkan (lihat gambar 3). Bentuk alameng ini dikenal hampir di seluruh wilayah pemu kiman suku Bugis. Hal ini tidak mengherankan karena sejak zaman yang silam alameng termasuk salah satu jenis senjata tradisional yang selalu digunakan dalam pertempuran. Alameng adalah salah satu jenis senjatra tradisional yang digunakan untuk menyerang lawan. Dalam hal ini, alameng sebagai senjata untuk menyerang, cara penggunaannya ialah menetakkan nya atau membacokkannya ke badan lawan. Senjata ini pun ter masuk salah satu alat perang di zaman dahulu kala. Namun, se karang tidak digunakan lagi untuk tujuan perang. Dalam konteks kehidupan budaya, selain untuk berperang alameng dianggap mempunyai tujuan-tujuan tertentu, yaitu: perdamaian/persahabatan, ekonomi, politik, religious dan lain sebagainya. Tujuan penggunaan alameng tersebut berkaitan dengan fungsi fungsinya sebagai alat yang dianggap mempunyai arti dan makna tertentu da...