Thulup Jika pada budaya masyarakat Dayak di Kalimantan Barat mengenal sumpit sebagai senjata untuk berburu. maka di tanah Jawa, sump5it tersebut dikenal dengan nama thulup. Keduanya memiliki prinsip kerja yang sama, akan tetapi dari ukurannya thulup cenderung lebih pendek dibanding sumpit khas Dayak. Senjata tradisional Jawa Tengah yang digunakan dengan cara ditiup ini dilengkapi dengan anak tulup sebagai pelurunya. Untuk menambah efek sakit, anak Thulup dapat ditambahkan atau direndam terlebih dahulu dalam cairan racun alami sebelum digunakan. https://www.silontong.com/2018/04/29/senjata-tradisional-jawa-tengah/
Kudhi Kudhi bagi masyarakat Banyumas adalah salah satu perkakas yang serba guna, selain juga sebagai senjata tajam yang digunakan untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam. sebagai sub budaya masyarakat Jawa, masyarakat Banyumas (dan seperti kebanyakan masyarakat Jawa) didalam kesehariannya selalu menggunakan simbol-simbol atau lambang. Simbol atau lambang tersebut bisa berbentuk benda, tulisan, ucapan maupun upacara dan kesenian, salah satunya Kudhi. Kudhi yang dianggap memiliki daya linuwih ini hanya dipakai sebagai senjata jimat. Sebab Kudhi semacam ini jarang dan sangat sulit didapat. Masyarakat Banyumas sering menyebutnya dengan Kudhi Trancang. https://www.silontong.com/2018/04/29/senjata-tradisional-jawa-tengah/
Sumber : (https://upload.wikimedia.org) Deskripsi Di Dataran Tinggi Dieng terdapat banyak bangunan candi. Beberapa candi mengelompok, sementara yang lain berdiri sendiri atau belum ditemukan kelompoknya. Kelompok candi yang tersisa terdapat di tengah cekungan Dataran Tinggi Dieng, yang disebut dengan Kompleks Percandian Arjuna. Di kompleks ini terdapat beberapa candi yang berderet utara-selatan. Dari utaran, candi-candi tersebut adalah Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Di depan Candi Arjuna terdapat Candi Semar.[1] Berbeda dari candi yang lain, Candi Semar merupakan candi perwara, yang mendampingi Candi Arjuna. Seperti umumnya candi-candi di Dieng, penamaan candi diambil dari nama wayang yang bersumber dari cerita Baratayuda. Pemeliharaan dan Pemanfaatan Lingkungan sekitar candi tidak mendukung pemeliharaan. Lahannya sudah lama digarap penduduk untuk lahan pertanian tanaman kentang, sayur-mayur, dan bung...
Makna lagu Bapak Pucung ini yaitu : Memberikan ilustrasi yang harmonis diantara sesama manusia. Tidak ada batasan sosial bagi semua kalangan. Tidak ada batasan di kalangan elit politik, pengusaha, ataupun rakyat kecil, semua sama, semua sejajar di hadapan Tuhan. Menceritakan seorang pekerja yang berasal dari daerah yang berbeda dan bekerja sebagai seorang buruh untuk Bupati atau atasan. Pekerja hidupnya terpontang panting. Melakukan pekerjaan serabutan, mengerjakan apapun yang diperintahkan oleh atasan. Hubungan antara pekerja dan pengusaha. Seorang pengusaha yang mempunyai posisi lebih tinggi dari pekerja diharapkan dapat berperilaku adil dan arif, tidak ada pilih kasih diantara pekerja lain, memberi contoh tauladan terhadap pekerja. Menggambarkan jika manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia yang lain. https://budayajawa.id/makna-lagu-bapak-pucung-jawa-tengah/
Tantu Panggelaran adalah sebuah teks prosa yang menceritakan tentang kisah penciptaan manusia di pulau Jawa dan segala aturan yang harus ditaati manusia. Tantu Panggelaran ditulis dalam bahasa Jawa Pertengahan pada zaman Majapahit. Suntingan teks yang sangat penting telah terbit pada tahun 1924 di Leiden oleh Dr. Th. Pigeaud. Cerita Rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki setiap bangsa. Jika digali dengan sungguh-sungguh, negeri kita sebenarnya berlimpah ruah Cerita rakyatyang menarik. Bahkan sudah banyak yang menulis ulang dengan cara mereka masing-masing. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat melalui bahasa tutur yang berhubungan langsung dengan berbagai aspek budaya dan susunan nilai sosial masyarakat tersebut. Perkembangan kisah dalam Tantu Panggelaran dapat dibagi menjadi beberapa Babak: Awal Keberadaan Pulau Jawa Pada mulanya pulau Jawa tidak berpenghuni dan dalam keadaan khaotis, kar...
Sobokartti, Perkumpulan Seni Budaya dan Gedung Cagar Budaya Semarang. *Banyak disebut dengan Sobokarti, nama asli Gedung Sobokartti (2 huruf t). Minat dan perhatian Thomas Karsten pada kebudayaan dan kesenian lokal ( Jawa ) sudah diperhatikannya semenjak kedatangannya di Nusantara. Ia termasuk pendiri Java Institut dan tokoh de Oudheidkundige Commissic. Kedua organisasi tersebut bergerak di bidang kebudayaan dan kesenian Jawa. Berdasarkan pengkajiannya dan pemahamannya tentang kesenian rakyat setempat, ia mengajukan usulan rancangan teater untuk mempertunjukkan kesenian tersebut. Teater ini sebagaimana ditandaskan berbeda dengan teater Barat, sehingga rancangan gedungnyapun harus menunjukkan hal tersebut . Di dalam gedung ini dapat dipertunjukkan baik wayang orang maupun wayang kulit. Teater Sobokarti merupakan karya Karsten kedua yang bertampang Jawa, setelah sebuah pendopo di komplek Istana Mangkunegara, Surakarta (1923). Nyata sekali bahwa ia belajar banyak dari bentu...
Temuan prasasti berhuruf Cina berbahan batu Andesit di Panjer semakin menguak misteri sejarah betapa pentingnya Kebumen di masa lalu yang dikenal dengan nama Panjer dengan ibukota yang dibumihanguskan Belanda pada tahun 1832 dan disulap menjadi NV. Oliefabrieken Insulinde Keboemen tahun 1851. Pabrik ini diswastakan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1915 dan diubah nama Mexolie. Pada masa Nasionalisasi perusahaan Belanda di Indonesia tahun 1958 Mexolie diubah menjadi Nabatiyasa dan masuk dalam pengelolaan Bappit Pusat. Semenjak dilimpahkan kepada Provinsi Jawa Tengah pada awal 1980 an Pabrik Minyak kelapa terbesar di Indonesia ini pun berubah menjadi Sari Nabati hingga kebangkrutannya di tahun 1986. Meski telah bangkrut, kondisi pabrik ini masih cukup baik dan lengkap hingga sekitar tahun 2005. Adanya pelelangan mesin – mesin raksasa, atap dan rangka baja bahkan rel beserta lori serta semua yang memiliki nilai jual di pabrik yang dahulu...
Makam/Pesarehan Ki Badranala berada di desa Karangkembang, kecamatan Alian, kabupaten Kebumen. Makam ini berada di atas perbukitan yang dikenal dengan nama gunung Kenap, dibawah sebuah pohon besar. Dari makam Ki Badranala kita bisa melihat wilayah kota Kebumen hingga pesisir Urut Sewu dan laut selatan Kebumen. https://kebumen2013.com/situs-makam-pesarean-ki-badranala-desa-karangkembang-alian-kebumen/
Situs Megalitikum Watu Tumpeng Tanggul Asih ini termasuk dalam kategori kebudayaan Menhir. Situs ini berada di Dusun Tungku, Desa Sadang Wetan, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, lebih – kurang 500 meter dari Wisata Embung (Telaga buatan) Cangkring yang berlokasi di Desa Cangkring, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen. Menhir ini memiliki bentuk layaknya Tumpeng (Ambeng) sebagai inti dari situs, dikelilingi oleh batu – batu yang berukuran lebih kecil dalam lingkaran terasering/berundak sehingga mirip sebuah tumpeng yang dikelilingi oleh kelengkapan lain seperti lauk pauk dan sebagainya. https://kebumen2013.com/situs-megalitikum-menhir-watu-tumpeng-tanggul-asih-dusun-tungku-desa-sadang-wetan-sadang-kebumen/