bugis
691 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Jempang #SBM
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Selatan

Jempang, Penutup Alat Vital Anak Di zaman dulu, anak anak bertelanjang. Nantilah mereka dewasa baru berpakaian. Tentu dahulu, belum ada celana dalam dan pampers. Meski demikian, kemaluan anak, terutama anak perempuan tetap ditutup. Untuk itu orang Bugis Makassar kuno membuat  Jempang . Jempang,  pada dasarnya adalah benda keras (bukan kain) yang berbentuk segitiga untuk menutup area vital anak. Pada kondisi terdesak,  Jempang  terbuat dari batok kelapa yang dibersihkan. Lalu sisi kiri kanannya diikat melingkari perut. Sehingga tergantung dan menutup kemaluan. Bagi orang orang tertentu,  Jempang  terbuat dari perak, emas atau gabungan keduanya. Jempang  pada gambar diatas, terbuat dari perak dan ditengahnya dari emas. Di bagian atasnya terdapat silinder, tempat memasukkan tali. Yang kemudian tali itu dililitkan melingkar di perut anak. Meski fungsinya hanya sebagai alat penutup kemaluan anak,  Jempang  kadang dibuat dengan...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Asal Usul Nama "Sengkang"
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Berdasarkan cerita yang dinarasikan oleh orang-orang dulu, asal usul nama  sengkang berasal dari bahasa Bugis Wajo yaitu si engkang  yang berarti serba ada atau selalu ada . Hal ini dikarenakan dulunya daerah ini merupakan tempat berkumpul atau berdatangannya orang-orang pada satu tempat, hingga selalu ramai sampai saat ini. Karena itu pula, dalam pembagian daerah administratif, Sengkang dijadikan sebagai ibukota Kabupaten Wajo.

avatar
Moh Fakhri Ahsan
Gambar Entri
Lawa Suji 'Sulapa Eppa' - ᨒᨏ ᨔᨘᨍᨗ ᨞ ᨔᨘᨒᨄ ᨕᨙᨄ
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Lawa suji atau Lasugi adalah sebuah anyaman berbentuk kotak-kotak yang terbuat dari bambu, yang biasa disebut  sulapa eppa . Sulapa eppa sendiri berarti “empat sisi”, yang dalam bentuk mistik kepercayaan Bugis-Makassar klasik yang menyimbolkan empat unsur penyusun semesta, yakni api, air, angin, dan tanah. Selain itu, sulapa eppa juga melambangkan ke-4 penjuru mata angin yang masing-masing mempunyai Nilai-Nilai: intelektualitas (ᨕᨌ - acca) , keberanian (ᨏá¨'ᨊá¨-- - warani), kejujuran (á¨'ᨛᨇᨘ -  lempu) , dan kekayaan (á¨"ᨘᨁá¨-- - sugi).  Dalam bahasa Bugis,  l awa (á¨'ᨏ)  berarti “pemisah/pagar/penjaga”, sedangkan  suji (á¨"ᨘᨍ&aac...

avatar
Moh Fakhri Ahsan
Gambar Entri
Koyaknya Halimun Pulau Laut
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

 Raja Banjar tercenung dengan wajah murung di anjungan perahu kerajaan yang tengah berlayar. Matanya menatap ombak lautan dan burung camar yang beterbangan di kejauhan. Hatinya risau.             Pekan lalu, nakhoda perahu dagang asal Hindustan bersama anak buahnya datang ke istana. Gugup dan terbata-bata, nakhoda keling itu melapor. Di perairan muara Kerajaan Banjar, tanpa sebab yang jelas, perahu yang dikemudikannya kandas.             Itu adalah laporan yang sudah kesekian kalinya ia terima, baik yang langsung datang dari korban maupun yang dari laporan aparat kerajaan. Kejadian aneh itu juga sering didengarnya dari nelayan dan pelaut dari kerajaan lain. Dalam selimut kabut, sampan dan perahu mereka tiba-tiba kandas.             Kejadian aneh itu biasanya malam hari. Saat diperiksa, di bawah sampan atau per...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Tiba Raki
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Tiba Raki berasal dari dua suku kata, Tiba dan Raki. Tiba berarti membuang dan Raki berarti sesajen. Dalam konteks ini Tiba Raki dimaknai sebagai ritual pemberian sesajen dengan mengharapkan kesembuhan terhadap penyakit yang dilandasi dengan keyakinan kepada Allah SWT bahwa hanya karena Allah SWT penyakit tersebut dapat disembuhkan. Ketua Adat Desa Pulau Bungin, Marsono, mengemukakan, bahwa selama prosesi Tiba Raki berlangsung, Sandro menggunakan mantra atau doa yang selalu diawali dengan kalimat Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) yang menandakan bahwa semua rangkaian ritual Tiba Raki tidak menggunakan kata-kata atau mantra di luar ketentuan ajaran agama Islam. Para tokoh agama dalam hal ini Imam Masjid di Pulau Bungin selalu menjadi figur untuk berkonsultasi terkait ritual adat suku Bajo di Pulau Bungin. Jika ritual adat bertentangan di ajaran Islam, maka para tokoh agama akan menentang dan melarang praktiknya. Adapun Raki dalam prosesi ini merupakan sebuah penghormatan bagi ala...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Asal Usul Kota Palu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Kota Palu yang berada tepat di tengah-tengah pulau . Pada awalnya peadaban to-Kaili terletak di pegunungan yang mengintari laut Kaili (saat itu kata Palu belum digunakan, karena lembah Palu masih berupa lautan) yang terdiri dari beberapa Kerajaan lokal. to-Kaili juga terdiri dari beberapa subetnik Kaili diantaranya To-Sigi, To-Biromaru, To-Banawa, To-Dolo, To-Kulawi, To-Banggakoro, To-Bangga, To-Pakuli, To-Sibalaya, To-Tavaili, To-Parigi, To-Kulavi dan masih banyak lagi subetnis Kaili lainnya. To-Kaili mendiami hampir seluruh seluruh Kota Palu, Kab. Donggala, Kab. Sigi dan Kab. Parigimautong. Selain itu to-Kaili juga mempunyai beberapa dialek diantaranya dialek Ledo, Rai, Tara, Ija, Edo/Ado, Unde, dan lain-lain. an dari semua dialek, dialek Ledo merupakan dialek yang umum di gunakan. Semua dialek Kaili merupakan dialek yang dibedakab dari kata "sangkal", karena semua jenis dialek Kaili mengandung pengrartian "tidak". Kaili sendiri konon katanya diambil dari satu jen...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Asu Panting
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Asu panting adalah serigala versi bugis. Hantu ini memiliki kemampuan lari yang sangat cepat, dua kaki depannya lebih pendek dari kaki belakangnya. Jika orang Bugis jaman dulu melihat kangguru pasti langsung mengklaim asu panting. Tidak ada orang yang pernah bertemu langsung dengan asu panting ini, orang hanya bisa mendengar lolongannya yang khas pada  malam hari. Asu panting ini memiliki bulu yang sangat halus, sehingga tak bisa terlihat oleh mata kepala. Jika menginjak bulunya, konon kaki akan bengkak dan sulit untuk disembuhkan. Orang di kampung yang melihat kaki orang diabetes pasti mengklaim sudah diinjak bulu asu panting.  Sumber: https://www.jpnn.com/news/10-hantu-paling-menyeramkan-di-sulawesi-selatan?page=4

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Dompe
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Hantu dompe merupakan sosok orang bertubuh kecil dengan 2 telinga yang sangat lebar. Telinga itulah yang akan dia gunakan untuk terbang. Hantu ini populer di Bugis Bone, Sulawesi Selatan.  Sumber: https://www.jpnn.com/news/10-hantu-paling-menyeramkan-di-sulawesi-selatan?page=4

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
La Galigo
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sulawesi Selatan

La Galigo adalah salah satu karya sastra tradisional yang menceritaan kisah kepahlawanan dalam bentuk syair (Epos). Cerita kepahlawanan La Galigo tidak kalah hebat dengan cerita Mahabarata dan Ramayana dari India. Kisahnya Buku ini berisi kisah orang Bugis, asal Sulawesi Selatan, di masa lalu lengkap dengan sejarah, kebudayaan hingga dongeng-dongeng. Salah satunya menceritakan tentang kisah kepahlawanan, Sawerigading, seorang pahlawan yang gagah berani. Namun, cerita dalam La Galigo bukan sejarah. Hal itu karena di dalam cerita La Galigo penuh dengan mitos dan peristiwa-peristiwa yang sangat luar biasa.Meskipun demikian, La Galigo cukup berjasa karaena dapat memberikan gambaran kepada ahli sejarah mengenai kebudayaan Bugis sebelum abad ke 14.  Karya sastra La Galigo ditulis dengan bahasa Bugis asli Galigo. Konon bahasa Galigo saat ini hanya dipahami oleh kurang dari 100 orang. La galigo kini sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Pada tahun 2...

avatar
Hamzahmutaqinf