puasa
476 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tradisi Resik Lawon
Ritual Ritual
Jawa Timur

Warga Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mempunyai ritual unik yang sudah digelar selama ratusan tahun. Mereka mencuci lawon (kain kafan) yang digunakan untuk menutup makam petilasan Ki Buyut Cungking. Ki buyut Cungking, adalah tokoh yang dipercaya oleh warga sekitar. Konon, dulunya warga sekitar ditempa oleh berbagai bencana. Mulai dari paceklik hingga penyakit yang melanda warga desa. Namun, setibanya buyut Cungking (Kuncung Wingking) di desa tersebut dia melakukan apapun sehingga warga desa menjadi makmur dan terhindar dari bencana. tradisi itu adalah Resik Lawon (membesihkan kain kafan). Ritual tersebut digelar antara tanggal 10 sampai 15 Ruwah dalam kalender Jawa pada Kamis atau Minggu. Untuk tahun ini, ritual yang diadakan setiap tahun tersebut jatuh pada hari Kamis Awalnya mereka membersihkan dengan cara menyapu makam Ki Buyut Cungking lalu mereka membuka kain kafan penutup makam. Warga kemudian secara bergotong royong m...

avatar
Ninon
Gambar Entri
Bubur Kampiun
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Barat

Bubur Kampiun adalah menu sarapan khas Minangkabau yg juga dijadikan santapan utama dalam menu berbuka puasa, tercipta thn 1960, pasca perang PRRI, ketika para tokoh adat Bukittinggi mengadakan lomba kreasi bubur, utk mengembalikan ketenangan masyarakat dari rasa trauma perang. Pemenangnya adlh seorang nenek bernama Amai Zona,& ia menamai hidangan ini Bubua Kampiun (Champion). Bubur ini juga memiliki banyak sekali isi. Karena kompletnya Anda dapat menikmati bubur sumsum, ketan hitam, pisang kepok, biji salak, kolang-kaling, dan sagu mutiara dalam saus santan dan gula merah sekaligus dalam satu hidangan. Nikmat bukan?

avatar
Gede Adnyana Bandesa
Gambar Entri
Telasan Topak
Ritual Ritual
Jawa Timur

Kupatan atau Telasan Topak atau Telasan Tongareh berasal dari budaya jawa yang mempunyai arti “mengaku salah” yang di simbolkan dengan ketupat. Makna dari Telasan Topak itu sendiri yaitu merayakan kemenangan setelah menjalankan puasa sebagai sarana saling memaafkan antara manusia satu dengan yang lainnya. Dari sinilah muncul bahwa ketupat adalah simbol kemenangan umat islam. Sehari setelah Salat led, mereka lazimnya berpuasa kembali selama lima hari, yaitu puasa Syawal. Baru tujuh hari setelah Idul Fitri mereka merayakan kemenangan yang sesungguhnya dengan ditandai dengan  Telasan Topak. Itulah sebabnya Telasan Tongareh di Madura lebih meriah daripada hari “H” Lebaran. Telasan Topak adalah sebuah perayaan yang menandai kemenangan umat islam setelah menjalankan puasa selama 1 bulan sebagai sarana mendekatkan diri dengan Allah swt.  Dulu Telasan Topak  merupakan perayaan para prajurit atas kemenangannya setelah berperang dalam meda...

avatar
Oase
Gambar Entri
Kejawen
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Kejawen merupakan Agama dan pandangan hidup orang Jawa. Istilah Kejawen merujuk pada seperangkat tataaturan hidup yang diyakini oleh masyarakat Jawa, baik sebagai agama maupun sebatas nilai-nilai pandangan hidup dalam bingkai tradisi. Sebagai agama, Kejawen dianggap sebagai agama lokal yang dianut leluhur Tanah Jawa, jauh sebelum kedatangan agama-agama baru, seperti Hindu, Budha, Islam, dan Kristen. Sebagai pandangan hidup dalam bingkai tradisi, praktik-praktik Kejawen banyak ditempuh orang-orang Jawa dalam agama-agama baru yang mereka anut. Tidak seperti konsep Islam, Kristen, dan agama pada umumnya yang cenderung baku, Kejawen mewakili bermacam pandangan dan praktik-praktik spiritual, yang biasanya memiliki kesamaan, terutama dalam bahasa pengantar, yakni bahasa Jawa, dan penggunaan simbol-simbol yang berkaitan dengan tradisi masyarakat Jawa, seperti keris, wayang, gamelan, pembacaan mantera, dan lain-lain. Kesamaan lain dalam konsep Kejawen adalah keyakinan terhadap ke-esa-an...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tari Srimpi Renggowati
Tarian Tarian
Jawa Tengah

Serimpi (srimpi) merupakan salah satu tari  putri yang berasal  dari istana.  Biasanya serimpi dibawakan 4 penari putri, dengan rias dan kostum yang sama. Nama / judul tari serimpi, seperti halnya tari putri yang lain, sama dengan salah satu gending (lagu) pengiringnya (selalu ada pengecualian, artinya tidak semua).  Seperti Srimpi Irim-Irim, diiring gending Irim-Irim, Srimpi Pandelori, diiringi gending Pandelori. Namun, ada salah satu serimpi yang dibawakan 5 penari putri, dan namanya tidak identik dengan gending pengringnya, melainkan nama seorang putri, yakni Serimpi Renggawati . Penari  ke 5 adalah gadis yang masih suci (belum mendapat haid). Untuk hal satu ini, ada yang unik di balik serimpi yang satu ini. Mencari penari belia (belum mendapat haid) yang sudah ‘jadi’ tentu bukan hal yang mudah. Jadi penari ke 5 yang nampak di gambar tersebut termasuk istimewa, masih belia tapi sudah ‘matang’ gerak tarinya. Serimpi Renggawa...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Ngadu Karbit
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Permainan ini untuk orang dewasa yang menggunakan meriam yang terbuat dari batang enau/pinang, gagang dari bilah bambu dan kaleng bekas untuk tempat karbit yang diairi. Banyaknya pemain tidak tentu tergantung dari banyaknya alat yang digunakan. Mengandung unsur pertandingan antar kelompok, dan dilakukan di tempat terbuka yang cukup luas.  Biasanya permainan ini dilakukan pada menjelang akhir bulan puasa sebagai hiburan , kini permainan ini jarang dilakukan karena membahayakan. Terdapat di daerah Bogor dan Karawang. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=603&lang=id#sthash.4tXLw3eW.dpuf   Permainan ini untuk orang dewasa yang menggunakan meriam yang terbuat dari batang enau/pinang, gagang dari bilah bambu dan kaleng bekas untuk tempat karbit yang diairi. Banyaknya pemain tidak tentu tergantung dari banyaknya alat yang digunakan. Mengandung unsur pertandingan antar kelompok, dan dilakukan di tempa...

avatar
Anisya_yurmaniar
Gambar Entri
SURILANG JOT-NJOTAN
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
DKI Jakarta

Surilang jot-njotan Ada hujan rintik perlahan Rahmat Tuhan semesta alam eh sayang disayang Kagak gune cantik rupawan aduh sayang Kagak gune cantik rupawan eh sayang aduh sayang Kalo kagak suka sembahyang Surilang jot-njotan Burung elang di pinggir jalan Dideketin eh malah terbang eh sayang disayang Sie-sie puasa sebulan aduh sayang Sie-sie puasa sebulan eh sayang aduh sayang Kalo cuma ngomongin orang Surilang jot-njotan Kue cubit di atas nampan Jadi sehat kalo dimakan eh sayang disayang Tiada gune uang disimpan aduh sayang Tiada gune uang disimpan eh sayang aduh sayang Kalo zakat enggak dibayarkan Surilang jot-njotan Baek ati ente lakuin Kagak rugi aye jaminin eh sayang disayang Naek haji niatin aduh sayang Naek aji kite niatin eh sayang aduh sayang Haji mabrur kite dambain ************************************ * Syair lagu ini terdiri dari untaian pantun-p...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
indung-indung
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Kalimantan Timur

Cipt. Ilin Sumantri Indung Indung Kepala Lindung Hujan Di Udik Di Sini Mendung Anak Siapa Pakai Kerudung Mata Melirik Kaki Kesandung La Haula Wala Kuwwatta Mata Melihat Seperti Buta Tiada Daya Tiada Upaya Melainkan Tuhan Yang Maha Esa Aduh Aduh Siti Aishah Mandi Di Kali Rambutnya Basah Tidak Sembahyang Tidak Puasa Di Dalam Kubur Mendapat Siksa Duduk Goyang Di Kusi Goyang Beduk Subuh Hampir Siang Bangunkan Ibu Suruh Sembahyang Jadilah Anak Yang Tersayang

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Dugderan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasa di bulan Ramadan yang diadakan di Kota Semarang. Perayaan ini dimulai sejak masa kolonial  dan dipusatkan di daerah Simpang Lima. Perayaan dibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah mercon dan kembang api (nama "dugderan" merupakan onomatope dari suara letusan). Pada perayaan ini beragam barang dijual (semacam pasar malam) dan pada masa kini sering diikutkan berbagai sponsor dari sejumlah industri besar. Meskipun demikian, ada satu mainan yang selalu terkait dengan festival ini, yang dinamakan "warak ngendok". Dugderan dimaksudkan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwah Islam. Tradisi “Dugderan” ini berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Nama “Dugderan” sendiri berasal dari kata “Dug” dan “Der”. Kata Dug diambil dari suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal bulan Ramadhan. Sedangkan kata &ldqu...

avatar
Oase