Tradisi Rebo Bontong atau Rabu terakhir di bulan Syafar pada kalender Islam adalah melakukan mandi bersama di aliran Kali Jangkuk, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Tradisi Rebo Bontong diniatkan untuk menyucikan jiwa raga serta segala dosa dan menyambut perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Biasanya setiap Rebo Bontong, masyarakat berkumpul kemudian mandi bersama-sama di aliran Kali Jangkuk. Bersamaan dengan itu, para pedagang dadakan yang berjualan aneka kue dan makanan tradisional, ambil bagin dalam meramaikan suasana. Selain di Kota Mataram, tradisi “rebo bontong” juga dilaksanakankan pada beberapa desa di Pulau Lombok, di antaranya di Desa Kuranji, Kabupaten Lombok Barat dan Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Sumber: http://www.jurnalsumatra.com/2014/12/17/warga-mataram-rayakan-tradisi-rebo-bontong/ http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/gaya-sufi/14/01/01/myqajl-masyarakat-mataram-rayakan-...
Di salah satu tempat di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat di sebuah desa yang bernama Desa Rempung, terdapat tradisi rutin tahunan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yaitu Pawai Kembuli. Pawai Kembuli merupakan pawai unik dengan menampilkan beberapa miniatur yang identik dengan Islam seperti masjid, Al Quran raksasa, dan musala. Miniatur tersebut kemudian dihiasi dengan beberapa lembar uang kertas, hasil tanam, dan jajanan tradisional khas warga setempat. Miniatur yang telah dihias tersebut kemudian diarak ke setiap ruas jalan yang ada di desa sambil disaksikan oleh seluruh warga yang saat itu berkumpul dalam perayaan maulid ini. Sambil diarak, warga sesekali meletakkan aneka jajan ke dalam miniatur tersebut. Keunikan dari Kembuli ini terletak pada cara mengaraknya yang tetap dilestarikan oleh masyarakat setempat. Setiap Kembuli harus diarak dengan cara dipikul, tidak boleh didorong ataupun diletakkan diatas kendaraan.  ...
Pada zaman dahulu di pantai selatan Pulau Lombok terdapat sebuah kerajaan yang bernama Tonjang Beru. Sekeliling di kerajaan ini dibuat ruangan - ruangan yang besar. Ruangan ini digunakan untuk pertemuan raja - raja. Negeri Tonjang Beru ini diperintah oleh raja yang terkenal akan kearifan dan kebijaksanaannya Raja itu bernama raja Tonjang Beru dengan permaisurinya Dewi Seranting. Baginda mempunyai seorang putri, namanya Putri Mandalika. Ketika sang putri menginjak usia dewasa, amat elok parasnya. Ia sangat anggun dan cantik jelita. Matanya laksana bagaikan bintang di timur. Pipinya laksana pauh dilayang. Rambutnya bagaikan mayang terurai. Di samping anggun dan cantik ia terkenal ramah dan sopan. Tutur bahasanya lembut. Itulah yang membuat sang putri menjadi kebanggaan para rakyatnya. Semua rakyat sangat bangga mempunyai raja yang arif dan bijaksana yang ingin membantu rakyatnya yang kesusahan. Berkat segala bantuan dari raja...
Salah satu kesenian adat lombok adalah Gendang Blek yang mana kesenian ini biasanya di tampilkan saat ada acara perkawinan adat lombok untuk menyambut Keluarga Pengantin Pria dan sampai sekarang alat kesenian ini sering juga di gunakan untuk menyabut para pejabat dan tamu tamu dari manca negara. Alat kesenian ini merupakan salah satu untuk mesukseskan dan memajukan pariwisata di daerah Lombok. Alat musik ini terbuat dari Kulit kerbau yang disamak dan di keringkan dan dimainkan oleh beberapa orang menggunakan Pakain Khas Adat Lombok.
CAKEPUNG adalah teater bertutur Bali yang bernuansa Sasak (Lombok),terutama jika dilihat dari sumber sastra yang dipergunakan. Lontar Monyeh yangmenjadi orientasi satu-satunya kesenian ini memang berbahasa Sasak. Didugakesenian ini merupakan sebuah akulturasi seni budaya Bali dengan pulau diseberangnya itu. Di Lombok kembaran cakepung disebut cepung. Ditaklukkannya Lombok pada tahun 1760 oleh Raja Karangasem diperkirakanmenjadi awal bersemainya kesenian ini, terutama di Lombok Bagian Barat. DariLombok kemudian berkembang ke Bali khususnya di Karangasem. Pada tahun1920-an, desa-desa seperti Budakeling, Sidemen, Ja...
CAKEPUNG adalah teater bertutur Bali yang bernuansa Sasak (Lombok),terutama jika dilihat dari sumber sastra yang dipergunakan. Lontar Monyeh yangmenjadi orientasi satu-satunya kesenian ini memang berbahasa Sasak. Didugakesenian ini merupakan sebuah akulturasi seni budaya Bali dengan pulau diseberangnya itu. Di Lombok kembaran cakepung disebut cepung. Ditaklukkannya Lombok pada tahun 1760 oleh Raja Karangasem diperkirakanmenjadi awal bersemainya kesenian ini, terutama di Lombok Bagian Barat. DariLombok kemudian berkembang ke Bali khususnya di Karangasem. Pada tahun1920-an, desa-desa seperti Budakeling, Sidemen, Ja...
Rebana ode adalah kesenian musik tradisional masyarakat Sumbawa yang biasa dimainkan dalam prosesi adat atau prosesi pernikahan. Sumber: http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/rebana-ode
Tari Gandrung Lombok adalah sebuah tari pertunjukan khas masyarakat suku Sasak, yang dilakukan seorang penari wanita yang diiringi seperangkat gamelan, puisi, dan nyanyian. Tari Gandrung Lombok ini sebenarnya hampir mirip dengan tari gandrung yang terdapat di Jawa maupun Bali, hanya saja terdapat beberapa perbedaan yang menjadi ciri khasnya, baik itu dari segi gerakan, kostum ataupun penyajian pertunjukannya. Tari Gandrung Lombok ini awalnya hanya dipertunjukan sebagai bagian hiburan untuk para prajurit pada saat pulang dari medan perang. Namun dengan seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini kemudian menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat di sana. Selain untuk hiburan, tarian ini juga memiliki nilai seni dan juga nilai historis didalamnya. Â Â Sumber:Â http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/tari-gandrung-lombok- - http://www.kamerabudaya.com/2017/12/inilah-9-tarian-tradisional-dari-ntb-dan-penjelasannya.html?m=1
Tari Wura Bongi Munca juga berkembang pada masa pemerintahan Sultan Bima kedua yang bernama Sultan Abdul Kahir Sirajuddin, yang memerintah antara tahun 1640 – 1682. Wura Bongi Munca berarti tabur beras kuning, jadi dalam pertunjukkannya akan ada gerakan menabur beras kuning. Jenis tarian ini biasanya dipentaskan oleh 4 – 6 orang remaja putri yang menari dalam gerakan – gerakan lembut sambil menyunggingkan senyum dan menaburkan beras kuning ke arah rombongan tamu yang disambut. Penaburan beras kuning ini memiliki makna bahwa bagi masyarakat Bima, tamu ada raja yang dapat membawa rezeki bagi rakyat dan negeri mereka. Gendang besar, gong, tawa-tawa, dan sarone (sejenis seruling, tetapi terbuat dari daun lontar) adalah perangkat alat musik yang mengiringi Tari Wura Bongi Munca. Dahulu, irama musiknya terkesan lambat, tetapi seiring perkembangannya, irama musik pengiring tarian ini lebih atraktif dan gerakan-gerakannya pun semakin dinamis. Hi...