Kue bubur habang ini biasanya tidak terpisahkan dengan bubur putih.Kalau ada bubur habang, maka ada bubur putih juga. Bahan: Beras yang sudah dicuci 1/4 liter Air santan 6 gelas Sedikit garam Gula merah 1/4 kg Cara pembuatan: Mula-mula beras tadi dicuci sampai bersih, kemudian ditiriskan supaya kering Dalam panci sudah direbus air sampai mneggurak. Beras tadi dimasukkan dalam panci, tunggu sampai matang. Masukkan santan, lalu gula merah. diaduk pelan-pelan sampai rata dengan tingkat kekentalan sesuai selera. Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan
Ada kakicak habang, ada juga kakicak putih. Perbedaannya terletak pada gula yang digunakan. Bahan: Tepung ketan 1 liter Sedikit air kapur Sedikit garam Hinti gula merah Cara Membuat: Tepung ketan diaduk dengan air dingin. Masukkan air kapur dengan sedikit garam. Aduk terus sampai kental, kemudian digiling dengan tangan yang besarnya kira-kira seperti kelereng. Selanjutnya direbus di tempat air mendidih. Apabila gilingan kakicak itu timbul, maka itu tandanya sudah masak. Gilingan kakicak yang bulat itu ditekan ditengahnya supaya bundar. Memakan kakicak itu diletakkan dahulu dengan hinti gula merah yang sudah dimasak dengan kelapa parut. Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan Lokasi penjual: Warung Kembar Alamat: Jl. Pangeran Abdurrahman, Cindai Alus, Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan 71213
Ada apam habang, ada apam putih. Kedua macam apam ini rasanya kurang lebih sama saja. Tetapi yang membedakan adalah gulanya. Berikut adalah cara membuatnya apam putih. Bahan: Tepung beras 1 liter Gula putih 1/2 kg Tapai gumbili 10 biji Cara membuat: Pertama, aduk tepung beras dengan tapai gumbili sampai rata. Gula putih diberi air sampai hancur dan diaduk sampai mengental. Kemudian dicampur dengan adonan tepung yang sudah diaduk dengan tapai gumbili tadi. Aduk sampai rata, kemudian didiamkan sampai mengembang. Diamkan selama 1 malam Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan Lokasi penjual: Apam Peranggi Alamat: Jl. Meranti 4, Alalak Utara, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
Wadai apam ini termasuk wadai yang terkenal dimana-mana. Apalagi kalau di Hulu Sungai, setiap Hari Raya wadai inilah yang menjadi sajian orang yang bertamu. Berikut adalah cara pembuatannya. Bahan: Tepung beras 1 liter Gula merah 1/2 kg Tapai gumbili 10 biji Cara pembuatan: Pertama, aduk tepung beras dengan tapai gumbili sampai rata. Gula merah diberi air sampai hancur dan diaduk sampai mengental. Kemudian dicampur dengan adonan tepung yang sudah diaduk dengan tapai gumbili tadi. Aduk sampai rata, kemudian didiamkan sampai mengembang. Diamkan selama 1 malam Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan Lokasi penjual: PASAR AHAD | Kertak Hanyar Alamat: Jl. Ahmad Yani, Pemurus Luar, Kec. Banjarmasin Tim., Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70654
Kakicak ada juga yang menyebutnya kikicak, bahannya sama dengan kalalapun. Bahan: Tepung ketan 1 liter Sedikit air kapur Sedikit garam Daun pandan 5 lembar Hinti gula merah Cara Membuat: Tepung ketan diaduk dengan air dingin. Masukkan air kapur dengan sedikit garam, air perasan daun pandan berwarna hijau. Kalau sudah kental, lalu digiling dengan tangan, lalu direbus di tempat air mendidih. Apabila gilingan kakicak itu timbul, maka itu tandanya sudah masak. Gilingan kakicak yang bulat itu ditekan ditengahnya supaya bundar. Memakan kakicak itu diletakkan dahulu dengan hinti gula merah yang sudah dimasak dengan kelapa parut. Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan Lokasi penjual: Warung Kembar Alamat: Jl. Pangeran Abdurrahman, Cindai Alus, Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan 71213
Wadai gagatas putih termasuk wadai bahari (lama). Pembuatannya sama dengan gagatas habang, hanya bahannya terutama pada gula yang digunakan yakni gula putih. Bahan: Gula putih Tepung ketan Kelapa parut Sedikit garam Cara Pembuatan: Pertama, tepung ketan dan kelapa parut ditambah garam dan gula diaduk sampai menyatu dan bisa dibentuk. Kemudian ditempa sampai rata dengan ketebalan 3-5 cm, lalu diiris-iris dibentuk segi empat miring yang dalam bahasa Banjar disebut rincung gagatas. Selanjutnya digoreng dalam minyak panas, setelah masak diangkat dan didinginkan. Sementara itu disiapkan wajan yang berisi air panas, masukkan gula putih dimasak hingga agak kental. Berikutnya masukkan semua gagatas yang sudah masak tadi sambil dibolak-balik agar masaknya rata. Artinya gula putih yang cair tersebut lengket atau melekat pada gagatas tadi, maka jadilah wadai gagatas putih Sumber : Buku Profil Kebudayaan dan Pariwisata Kalima...
Cucur putih, cucur habang, atau cucur kuning hampir sama cara pembuatannya. Perbedaannya terletak pada bahan pewarna yang berupa air kunyit atau pewarna makanan warna kuning. Bahan: Tepung beras 1/2 kg Tepung gandum 1/2 ons Gula pasir 1/4 kg Air kunyit atau pewarna kuning Minyak goreng secukupnya Cara Membuat: Pertama, rebus dulu air dalam panci sampai mendidih, lalu masukkan gula putih. Kemudian masukkan tepung beras, tambahkan tepung gandum, dan air kunyit aduk pelan-pelan sampai rata. Jika sudah jadi adonan cucur, diamkan dahulu sekitar 2 jam. Sebelumnya sediakan wajan yang berisi minyak goreng, bila sudah panas adonan cucur sudah bisa digoreng. Adonan cucur diambil dengan sendok sesuai ukuran cucur yang dikehendaki kemudian dimasukkan ke dalam wajan. Cucur dalam wajan itu sambil disiram-siram dengan minyak dan ditusuk-tusuk tengahnya dengan lidi. Jika warnanya berubah menjadi agak kuning maka cucur sudah bisa diangkat....
Nasi Astakona merupakan salah satu kuliner khas masyarakat Banjar yang berasal dari tradisi Kesultanan Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam perkembangannya, nasi astakona dapat disajikan dalam prosesi pernikahan adat Banjar. Biasanya disantap pada acara Badadapatan (santap bersama setelah pengantin bersanding di pelaminan). Astakona merupakan sebuah kata yang terdapat dalam istilah sastra Indonesia lama yang berarti segi banyak. Hal ini dapat dilihat dari cara penyajiannya hidangan yang cukup banyak dan disajikan pada tempat khusus berupa talam yang bertumpang 3-5 susun. Hidangan umumnya terdiri dari 3 komponen pokok yaitu nasi, lauk pauk dan buah-buahan. Nasi Astakona disajikan dalam talam kuningan tumpang tiga berkaki tunggal. Diameter talam-talam yang disusun membentuk seperti kerucut ini ukurannya cukup variatif. Dari yang terbesar (45 cm), sedang (38 cm) hingga terkecil (32 cm). Ketiganya disusun bertingkat hingga mencapai tinggi sekitar 50 cm. Talam pertama berisi nasi...
Gangan Humbut Nyiur merupakan salah satu jenis kuliner khas yang berasal dari daerah Banjarmasin (Kalimantan Selatan). Makanan ini berbahan utama humbut nyiur ini sejak dahulu telah disajikan dalam acara-acara khusus yang diselenggarakan oleh masyarakat Banjar, seperti acara adat, acara keagamaan, maupun acara keselamatan kampung. Gangan Humbut Nyiur masih dapat dijumpai terutama sekitar Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=2429