Naskah Pustakaraja merupakan koleksi dari beberapa perpustakaan di Indonesia maupun luar Indonesia. Perpustakaan yang memiliki koleksi ini antara lain: Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan Sonobudoyo dan Perpustakaan Universitas Leiden. Serat Pustakaraja berasal dari Surakarta di tulis oleh Rangga Warsita seorang pujangga abad ke 18-19. Naskah tersebut merupakan buah pemikiran Rangga Warsita mengenai dongeng, ramalan di masa yang akan datang, legenda, dan segala hal mengenai kehidupan Jawa. Seperti yang ditulis pada Literature of Java, di masanya Serat ini bisa dianggap sebagai ensiklopedi Jawa. Saat itu karya tersebut sangat dihargai oleh para sastrawan Jawa. Pustakaraja memuat cerita carangan dari cerita Ramayana dan Mahabharata dalam versi Jawa. Berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa tertuang disini. Serat Pustaka Raja ditulis di Surakarta dan Yogyakarta antara 1884 dan 1892. Naskah Pustakaraja telah dicatat dalam Katalog Induk Naskah-naskah Nu...
Pria : Bagi pria memakai baju beskap serta di bagian kepala memakai blangkon. Dan, bawahannya memakai kain jarik yang pemakaiannya dlapisi stagen agar tidak mudah lepas. Selain itu, juga membawa keris yang disematkan pada stagen. Wanita : Pakaian adat Jawa Tengah bagi wanita adalah memakai baju kebaya yang dipadu dengan kain jarik. Lalu, kain itu ditutup menggunakan stagen atau kain yang dililit di perut agar kain tidak mudah lepas. Untuk menutup stagen, wanita Jawa Tengah memakai selendang berwarna pelangi dari kain tenun berwarna semarak/cerah.
Perjumpaan masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah, dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang pada masa lalu telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik di sini. Beberapa jenis motif batik pengaruh berbagai negara itu kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu adalah batik Jlamprang diilhami India dan Arab, batik Encim dan Klangenan dipengaruhi peranakan Cina, batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang. Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat. Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang lebih bebas. Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos, sutera juga menjadi andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat, atau motif khas lainnya, menjadi berkelas ketika dituangkan dalam bahan baku sutera.
"Kenong" _ merupakan _ salah _ satu _ alat _ musik _ yang _ menyusun _ gamelan _ Jawa. _ Kenong _ termasuk _ dalam _ golongan _ pencon, _ yang _ termasuk _ di _ dalamnya _ juga _ gong,bonang, _ dan _ kethuk.Kenong _ merupakan _ unsur _ instrumen _ pencon _ gamelan _ yang _ paling _ gemuk, _ dibandingkan _ dengan _ kempul _ dan _ gong _ yang _ walaupun _ besar _ namun _ berbentuk _ pipih. _ Kenong _ ini _ disusun _ pada _ pangkon _ berupa _ kayu _ keras _ yang _ dialasi _ dengan _ tali, _ sehingga _ pada _ saat _ dipukul _ kenong _ tidak _ akan _ bergoyang _ ke _ samping _ namun _ dapat _ bergoyang _ ke _ atas _ bawah, _ sehingga _ menghasilkan _ suara. _ Bentuk _ kenong _ yang _ besar _ menghasilkan _ suara _ yang _ rendah _ namun _ nyaring _ dengan _ timber _ yang _ khas _ (dalam _ telinga _ masyarak...
Pria : Bagi pria memakai baju beskap serta di bagian kepala memakai blangkon. Dan, bawahannya memakai kain jarik yang pemakaiannya dlapisi stagen agar tidak mudah lepas. Selain itu, juga membawa keris yang disematkan pada stagen. Wanita : Pakaian adat Jawa Tengah bagi wanita adalah memakai baju kebaya yang dipadu dengan kain jarik. Lalu, kain itu ditutup menggunakan stagen atau kain yang dililit di perut agar kain tidak mudah lepas. Untuk menutup stagen, wanita Jawa Tengah memakai selendang berwarna pelangi dari kain tenun berwarna semarak/cerah.
Dalam segi arsitektur Provinsi Jawa Tengah memiliki 2 kelompok bangunan yaitu antara yang tradisional dan modern. Arsitektur tradisonal terwujud dalam seni bangunan Jawa asli yang hingga kini masih tetap hidup dan berkembang. Ilmu yang memperlajari seni bangunan oleh masyarakat disebut Ilmu Kalang sedang yang mempelajarinya disebut Wong Kalang. Dalam arsitektur tradisional terdapat 5 macam bangunan pokok yaitu: 1. Panggagpe: yaitu bangunan hanya dengan atap sebelah sisi. 2. Kampung: yaitu bangunan dengan atap dua belah sisi, sebuah bubungan di tengahnya. 3. Limasan: yaitu bangunan dengan atap empat belah sisi, sebuah bubungan ditengahnya. 4. Joglo atau Tikelan: yaitu bangunan dengan saka guru dan atap empat belah sisi, sebuah bubungan di tengahnya. 5. Tajug: yaitu bangunan dengan saka guru atap empat belah sisi, tanpa bubungan dan meruncing. Yang dimaksud dengan arsitekt...
Purwaceng merupakan sejenis perdu yang hanya tumbuh di dataran tinggi Dieng. Tanaman ini dipercaya memiliki khasiat menambah stamina tubuh termasuk meningkatkan vitalitas kaum pria, sehingga disebut juga sebagai "Javanese Viagra". Masyarakat Dieng biasa mengolah purwaceng menjadi bubuk minuman dan disajikand dalam suhu panas, berupa kopi purwaceng ataupun susu purwaceng.
Lumpia adalah makanan ringan berupa lembaran tipis sebagai kulit luarnya yang kemudian diisi dengan sayuran seperti rebung,telur,atau daging. Masyarakat Semarang mengolahnya menurut tradisi setempat. Lumpia dapat ditemukan di sepanjang Jalan Mataram,Semarang. Untuk mengkonsumsinya,biasanya lumpia harus digoreng terlebih dahulu dan dihidangkan dengan sambal cocol yang diberi daun bawang tanpa diiris.
Satu suro adalah awal Tahun kalender jawa ditetapkan oleh Kerajaan Mataram Islam yang bergelar Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo. Raja Mataram yang ke-3, pada masa itu Mataram mencapai puncak kejayaannya. Daerah kekuasaannya waktu itu mencapai hampir seluruh pulau jawa dan Madura. Sultan Agung banyak meninggalkan warisan budaya, salah satunya ialah sistem penanggalan Jawa Islam. Penanggalan ini merupakan percampuran dari penanggalan saka yang berasal dari Hindu-Buddha India, lalu digunakan oleh masyarakat jawa. Sultan Agung menginginkan persatuan rakyatnya untuk menggempur Belanda di Batavia, termasuk ingin “menyatukan Pulau Jawa”. Oleh karena itu, Beliau ingin rakyatnya tidak terbelah, apalagi disebabkan oleh keyakinan agama. Sultan Agung Hanyokrokusumo ingin menyatukan kelompok santri dan abangan. Pada setiap hari jumat legi, dilakukan laporan pemerintahan setempat sambil dilakukan pengajian oleh para penghulu kabupaten, sekaligus dilak...