Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali, Indonesia. Subak ini biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para pemilik lahan dan petani yang diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali. Revolusi hijau telah menyebabkan perubahan pada sistem irigasi ini, dengan adanya varietas padi yang baru dan metode yang baru, para petani harus menanam padi sesering mungkin, dengan mengabaikan kebutuhan petani lainnya. Ini sangatlah berbeda dengan sistem Subak, di mana kebutuhan seluruh petani lebih diutamakan. Metode yang baru pada revolusi hijau menghasilkan pada awalnya hasil yang melimpah, tetapi kemudian diikuti dengan kendala-kendala seperti kekurangan air, hama dan polusi akibat pestisida baik di tanah maupun di air.Akhirnya dit...
Teater drama gong adalah teater khas Bali yang banyak menggabungkan unsur-unsur teater Barat dan teater lokal, di beri nama Drama gong karena dalam pementasan nya setiap gerakan pemain dan peralihan suasana dramatik nya selau di iringi oleh Gamelan Gong. Drama Gong di ciptakan oleh seniman Bali dari Gianyar yang bernama Agung Gede Raka payadnya pada tahun 1966 dan mulai berkembang setahun kemudian. Jika di lihat dari tahun di ciptakan nya maka teater khas ini bisa di bilang teater yang masih muda. Pada umumnya cerita yang di bawakan banyak mengambil tema percintaan dan kisah romantis.
Tari Kebyar duduk diciptakan oleh I Ketut Mario dari Tabanan pada tahun 1925 . Tari kebyar duduk biasa disebut juga dengan tari Kebyar Terompong (jika dimainkan memakai instrument Terompong). Tari ini disebut Kebyar Duduk oleh karena sebagian besar gerak-gerakan tarinya dilakukan dalam posisi duduk dengan kedua kaki menyilang (bersila). Seperti halnya tarian Baris, Kebyar adalah tarian tunggal, tetapi tarian ini bersifat individualistic. Tarian baris mengilustrasikan gerakan-gerakan ksatria Bali pada umumnya. Dalam tarian Kebyar penekannya adalah pada penari itu sendiri yang menginsterpretasikan nuansa musik dengan ekpresi wajah dan gerakan. Profil I Ketut Mario Tidak mungkin tarian muncul dengan tiba-tiba, dengan kata lain pasti ada penciptanya seperti halnya I Ketut Mario yang telah banyak menciptakan tarian-tarian yang ada di Bali, salah satunya Tarian Kebyar Duduk ini. I Ketut Mario adalah sosok penari dan juga salah satu pencipta tarian Ba...
Menurut catatan sejarah tarian Bali, tari kupu-kupu diciptakan oleh diciptakan oleh I Wayan Beratha pada tahun 1960-an. I Wayan Beratha adalah seniman Tari Bali yang lahir pada tahun 1926, di Banjar Belaluan Denpasar . Kini ia menetap di Banjar Abian Kapas Kaja. I Wayan Beratha hidup dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga seniman Bali. Kakeknya, I Ketut Keneng (1841-1926) juga adalah seniman Bali yang besar pada zamannya. Kakeknya adalah seorang ahli karawitan dan pagambuhan. Karena kebesaran nama dan karyanya, hampir sebagian besar kehidupan Pekak (Kakek) Kenengnya diabdikan untuk keluarga Puri Denpasar, sebagai seniman kesayangan Raja I Gusti Agung Ngurah Denpasar hingga Perang Puputan Badung meletus tahun 1906. Maka pantaslah darah seniman besar mengalir dalam I Wayan Beratha dan menciptakan karya-karya besar bagi masyarakat Bali dan Indonesia. Secara filosofis, tarian kupu-kupu adalah penggambaran keindahan, kedamaian dan eksotoknya pulau Bali. Gerakan...
Tari Arja adalah opera tarian asli Bali. Arja berasal dari kata reja (bahasa sansekerta) yang berarti bahasa indah atau mengandung keindahan. Drama tari Arja mengambil lakon yang bersumber pada ceritra-ceritra Panji hanya kadangkala mengambil lakon dari ceritra lain seperti Jayaprana, Pakang Raras, Sam-Pik, Rare Angon dan lain sebagainya. Ceritra Mahabarata yang juga sering dilakonkan dalam Arja adalah Salya (Senopati Salya). (Sumber: Maestro Seni Tradisi & Anugerah Kebudayaan Tahun 2011. Hal. 14. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni, dan Film) Arja adalah semacam opera khas Bali, merupakan sebuah dramatari yang dialognya ditembangkan secara macapat . Dramatari Arja ini adalah salah satu kesenian yang sangat digemari di kalangan masyarakat. Arja diperkirakan muncul pada tahun 1820an, pada masa pemerintahan raja Klungkung I Dewa Agung Sakti . Tiga fase penting dalam perkembangan Arja adalah: mun...
Busana didalam dramatari Arja mempunyai arti tertentu, karena dpergunakan untuk menunjukkan karakter atau identitas setiap tokoh yang ditampilkan. Disamping itu busana juga dapat mempengaruhi segi perbendaharaan gerak tarinya. Hiasan kepala adalah satu dari busana yang dipakai dalam dramatari tersebut. Busana yang dipergunakan dalam dramatari Arja dapat dibedakan menjadi dua macam yakni busana tokoh putra dan busana tokoh putri. 1. Warna Penggunaan warna yang diterapkan dalambsuana dramatari Arja di Bali mempunyai dua sifat simbolis dan menghias. Sifat simbolis penekanannya adalah dengan warna dapat mencerminkan karakter kejiwaan dari peran itu sendiri. Misalnya karakter atau peran Rahwana yang mempunyai sifat-sifat seperti raksasa, busananya didominasi oleh warna merah yang melambangkan nafsu angkara murka. Selain itu warna hitam putih (poleng) melambangkan dua kekuatan yang saling bertentangan...
Konon katanya tari jenis ini mengisahkan murid-murid Calon Arang yang sedang berlatih kanuragan. Dan uniknya tarian ini harus dilakukan di tanah kuburan yang masih digunakan. (Sumber: http://mytrans.detik.com/video/2014/01/15/49/17/65/22662/misteri-di-balik-tari-sisya?993301MyMP) Salah satu bagian dari tarian calon arang adalah tarian sisya. Pada praktiknya tarian sisya adalah murid calon arang yang sedang berlatih kanuragan. Uniknya tarian ini harus dilaksanakan di tanah kuburan yang masih digunakan. Putu Kartana: Tari Sisya adalah Simbol dari murid-murid randaring Girah yang didesain oleh masyarakat Bali sebagai bentuk tarian atau seni pertunjukkan. ditarikan saat randaaring girah untuk memohon anugrah. Pura prajapatih, umurnya lebih dari 200 tahun. memohon pada betara-betari Video Tarian Sisya di Kuburan Setra, Desa Adat Umakuta, Bali. Bisa dilihat di http://mytrans.detik.com/video/2014/01/15/49/17/65/22662/misteri-di-balik-...
Lasan dalam bahasa Bali berarti kadal atau sejenis binatang reptile. Kemudian diberi awalan “ma” (me) dan diucapkan berulang-ulang menjadi Malasan-lasanan . Biasanya permainan ini dimainkan pada saat terang bulan dalam suasana meriah dan mengasyikan. Permainan malasan - lasanan dapat melatih anak-anak untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan sejak anak-anak karena permainan ini dapat dimainkan oleh anak-anak dari berbagai lapisan tanpa membedakan asal-usul dan keturunan. Malasan-lasanan dimainkan oleh anak laki-laki dan/atau perempuan usia 6 sampai 10 tahun. Untuk bermain ini, anak-anak tidak perlu membuat peralatan khusus. Yang diperlukan hanyalah tempat bermain dan lagu pengiring. Tempat bermain bisa di halaman rumah atau tanah lapang yang cukup luas (kira-kira 6 x 6 m). Syair lagu yang dinyanyikan pada saat bermain adalah sebagai berikut: “La la sai nga lie ikut ” (dinyanyikan berulang-ula...
Di Bali, hidup seorang raja yang bergelar Sri Bagening. Sang Raja memiliki banyak istri, dan istri terakhirnya bernama Ni Luh Pasek. Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji, dan masih keturunan Kyai Pasek Gobleng. Suatu waktu, Ni Luh Pasek mengandung. Oleh suaminya, ia dititipkan kepada Kyai Jelantik Bogol. Tak berapa lama, anaknya pun lahir. Anak itu diberi nama I Gede Pasekan. I Gede Pasekan mempunyai wibawa besar sehingga sangat dicintai dan dihormati oleh pemuka masyarakat maupun masyarakat biasa. Suatu hari, ketika usianya menginjak dua puluh tahun, ayahnya berkata padanya, “Anakku, sekarang pergilah engkau ke Den Bukit di daerah Panji.” “Mengapa ayah?” “Karena di sanalah tempat kelahiran ibumu.” Sebelum berangkat, ayah angkatnya memberikan dua buah senjata bertuah, yaitu sebilah keris bernama Ki Baru Semang dan sebatang tomba...