1
1.754 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Wayang parwa
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Wayang Parwa  adalah  Wayang kulit  yang membawakan lakon - lakon yang bersumber dari  wiracarita Mahabrata  yang juga dikenal sebagai  Astha Dasa Parwa . Wayang Parwa adalah Wayang Kulit yang paling populer dan terdapat di seluruh Bali . Wayang Parwa dipentaskan pada malam hari, dengan memakai kelir dan lampu blencong dan diiringi dengan Gamelan Gender Wayang. Walaupun demikian, ada jenis Wayang Parwa yang waktu penyelenggaraannya tidak harus pada malam hari. Jenis itu adalah  Wayang Upacara  atau  wayang sakral , yaitu  Wayang Sapuh Leger  dan  Wayang Sudamala . Waktu penyelenggaraannya disesuaikan dengan waktu upacara keseluruhan. Wayang Parwa dipentaskan dalam kaitannya dengan berbagai jenis upacara adat dan agama walaupun pertunjukannya sendiri berfungsi sebagai hiburan yang bersifat sekuler. Dalam pertunjukannya, dalang Wayang Parwa bisa saja mengambil lakon dari cerita  Bharata Yudha  atau bagian l...

avatar
Desi Natalika
Gambar Entri
Wayang Arja
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Wayang arja  adalah sebuah  wayang  ciptaan baru yang diciptakan pada tahun 1975  oleh dalang  I Made Sidja  dari desa Bona, atas dorongan almarhum I Ketut Rindha. Permunculan wayang ini banyak dirangsang oleh kondisi kehidupan Dramatari Arja yang ketika itu memprihatinkan, didesak oleh Drama Gong. Walaupun masih tetap mempertahankan pola pertunjukan wayang tradisional  Bali , Wayang Arja menampilkan lakon-lakon yang bersumber pada cerita Panji (Malat). Dalam Wayang Arja, peran utama yang memegang pokok cerita adalah tentang kerajaan-kerajaan yang terbagi dalam sisi "kanan" dan "kiri". Kerajaan-kerajaan yang terangkum dalam sekutu "kanan" antara lain adalah seperti  Daha ,  Koripan , Singasari , dan  Gegelang , sementara pihak "kiri"-nya adalah  Lasem Metaum ,  Pajang Mataram ,  Cemara , dan  Pajarakan [1] ....

avatar
Desi Natalika
Gambar Entri
Wayang Gambuh
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Wayang Gambuh  adalah salah satu jenis  wayang   Bali  yang langka, pada dasarnya adalah pertunjukan  wayang kulit  yang melakonkan ceritera  Malat , seperti  wayang panji  yang ada di  Jawa . Karena lakon dan pola acuan pertunjukan adalah  Dramatari Gambuh , maka dalam banyak hal wayang Gambuh merupakan pementasan Gambuh melalui wayang kulit. Tokoh-tokoh yang ditampilkan ditransfer dari tokoh-tokoh Pegambuhan, demikian pula gamelan pengiring dan bentuk ucapan-ucapannya. Konon perangkat wayang Gambuh yang kini tersimpan di Blahbatuh adalah pemberian dari raja Mengwi yang bergelar I Gusti Agung Sakti Blambangan, yang membawa wayang dari tanah Jawa (Blambangan) setelah menaklukan raja Blambangan sekitar tahun  1634 . Almarhum I Ketut Rinda adalah salah satu dalang wayang Gambuh angkatan terakhir yang sebelum meninggal sempat menurunkan keahliannya kepada I Made Sidja dari (Bona) dan I Wayan Nartha (dari Sukawati).

avatar
Desi Natalika
Gambar Entri
Wayang cupak
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Wayang Cupak  termasuk  wayang kulit   Bali  yang sangat langka, adalah pertunjukan wayang kulit yang melakonkan cerita Cupak Grantang  yang mengisahkan perjalanan hidup dari dua putra  Bhatara Brahma  yang sangat berbeda wataknya. Bentuk pertunjukan wayang ini tidak jauh berbeda dengan wayang kulit Bali lainnya hanya saja tokoh-tokoh utamanya terbatas pada Cupak dan Grantang, Men Bekung dan suaminya Pan Bekung, Raksasa Benaru, Galuh Daha, Prabu Gobagwesi dan lain sebagainya. Pertunjukan wayang Cupak pada dasarnya masih tetap berpegang kepada pola serta struktur pementasan wayang kulit tradisional Bali ( wayang Parwa ). Pagelaran Wayang Cupak melibatkan sekitar 12 orang pemain yang terdiri dari: 1 orang dalang 2 orang pembantu dalang 9 orang penabuh gamelan batel gender wayang. Di antara lakon-lakon yang biasa dibawakan dalam pementasan wayang Cupak, adalah: Matinya Raksasa Benaru Cupak Dadi Ratu...

avatar
Desi Natalika
Gambar Entri
Barong Brutuk
Tarian Tarian
Bali

“Mriki Tu, tiang nunas tamba. Niki tiang ngaturang lanjuran.” Dari balik tembok jaba Pura Pancering Jagat, Desa Trunyan, ibu-ibu berteriak memanggil Ratu Brutuk. Sembari memecut, Ratu Brutuk datang menghampiri ibu yang memanggilnya. Lantas ibu itu memberikan beberapa batang rokok dan sebotol air mineral. Itulah yang disebut lanjuran atau persembahan kepada Ratu Brutuk. Setelah itu, ibu itu memohon tamba atau obat berupa dedaunan kering dari Ratu Brutuk. Ia langsung menyematkan daun kering itu pada ikat rambutnya. Masyarakat Desa Trunyan sedang melaksanakan upacara Ngusaba Gede Ratu Brutuk berpusat di Pura Pancering Jagat. Pada 12 dan 13 Oktober 2014, para pemuda menarikan Barong Brutuk atau disebut sebagai Ratu Brutuk. Upacara Dewa Yadnya ini dilakukan setiap tahun. Tapi, Barong Brutuk ditarikan setiap dua tahun sekali jika tak ada halangan. Sebelum tahun ini, Barong Brutuk telah lama vakum selama kurang lebih 16 tahun. “Dulu, ada bencana alam sekitar 7...

avatar
Diah Dharmapatni
Gambar Entri
Meong-Meongan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Bali

M eong-meongan merupakan permainan tradisional masyarakat bali yang umum dimainkan oleh anak-anak di bali diiringi dengan nyanyian lagu meong-meong. Permainan ini menggambarkan usaha dari si kucing atau dalam bahasa bali disebut meng untuk menagkap si tikus atau bikul. Dalam permainan ini biasanya diikuti oleh lebih dari 8 orang atau lebih dimana 1 orang memerankan bikul (tikus) satu orang memerankan sebagai meng  (kucing)  dan yang lainnya bertugas melindungi bikul dari meng dengan cara membentuk lingkaran kemudian si bikul berada di dalam lingkaran sedangkan meng berada di luar lingkaran. Meng akan berusaha masuk ke dalam lingkaran dan berusaha menangkap bikul. Anak-anak yang membentuk lingkaran juga akan berusaha menghalangi meng masuk ke dalam lingkaran. Si meng baru boleh menangkap si bikul ketika lagu sudah pada kata-kata juk-juk meng juk-juk kul.

avatar
Aisahadah
Gambar Entri
Ngaben
Ritual Ritual
Bali

Ngaben  merupakan salah satu upacara yang dilakukan oleh Umat Hindu di Bali yang tergolong upacara Pitra Yadnya (upacara yang ditunjukkan kepada Leluhur). Ngaben secara etimologis berasal dari kata  api  yang mendapat awalan nga, dan akhiran an, sehingga menjadi ngapian, yang disandikan menjadi ngapen yang lama kelamaan terjadi pergeseran kata menjadi ngaben. Upacara Ngaben selalu melibatkan api, api yang digunakan ada 2, yaitu berupa api konkret (api sebenarnya) dan api abstrak (api yang berasal dari Puja Mantra Pendeta yang memimpin upacara). Versi lain mengatakan bahwa ngaben berasal dari kata beya yang artinya bekal, sehingga ngaben juga berarti upacara memberi bekal kepada Leluhur untuk perjalannya ke  Sunia Loka. Upacara ngaben secara konsepsional memiliki makna dan tujuan sebagai berikut : 1. Dengan membakar jenazah maupun simbolisnya kemudian menghanyutkan abu ke sungai, atau laut memiliki makna untuk melepaskan Sang Atma (roh) dari b...

avatar
Ginafitriarian
Gambar Entri
Hompilah
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Bali

Hompilah merupakan lagu permainan sunda yang ditujukan untuk berhitung sebelum anak-anak melakukan permainan kucing-kucingan atau permainan sentuh berlarian.[1]Caranya anak-anak berkumpul sambil membolak-balikan telapak tangannya kemudian menyanyikan lagu hompilah bersama-sama, anak yang tidak sama membolak-balikan tangannya ada yang posisi telapak tangannya dibawah sedangkan anak yang lain posisi telapak tangannya di atas itulah anak yang kalah dan harus mengejar anak yang lain yang sedang berlarian dan anak yang berlarian tadi tidak boleh jauh-jauh dari tempat mereka bermain

avatar
Dicky
Gambar Entri
Daun katuk
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Bali

Daun katuk dipercayai sebagai obat tradisional untuk menangani beberapa penyakit, diantaranya penyakit darah tinggi, kolestrol. ada yang unik dengan cara proses menjadikan daun ini obat. prosesnya yaitu rebus daun katuk dengan jumlah tertentu sesuai dengan hari orang yang mengalami penyakit itu lahit. misalnya, jika orang yang terkena penyakit hari lahirnya kamis, maka daun katuk yang direbusnya empat. senin (1) selasa (2) rabu (3) dan seterusnya.

avatar
Nychken