Dayak Paser, Dayak Benuaq, dan Dayak Tunjung di Kalimantan Timur memegang kuat tradisi pengobatan tradisional. Ritual tersebut disebut Belian. Di setiap upacara Suku Dayak atau festival pertunjukan seni budaya, dipentaskan pula tarian belian yang bernama Tari Belian Sentiu dan Belian Bawo. Tari belian bukan hanya untuk pengobatan tapi juga penolak bala dan pemanggil makhluk halus. Orang yang ahli mengobati pasiennya disebut “Pemelian”. Bersama beberapa asistennya, ia menari memanjatkan puji-pujian sambil memainkan alat musik tradisional, berputar mengelilingi altar persembahan. Pengobatan tradisional ini merupakan metode alam bawah sadar. Pengobatan tradisional Belian didasari konsep bahwa penyakit disebabkan oleh gangguan makhluk halus, sehingga tujuan dari ritual pengobatan ini adalah untuk mengusir makhluk halus tersebut. Pengobatan ini dilakukan selama sedikitnya tiga malam berturut-turut. Bahkan bisa mencapai 40 malam, tergantung berat ringa...
Batik motif Gurdo berasal dari Yogyakarta. Nama Gurdo diambil dari Burung garuda, dalam kitab Mahabharata burung garuda adalah wahana (kendaraan) Dewa Wisnu yang merupakan pemelihara dan pelindung alam semesta. Bentuk ornamen gurda dalam motif semen ini, terdiri dari dua buah sayap ( lar ) dan di tengah-tengahnya terdapat badan dan ekor. Filosofi Sebagai pengingat bahwa kekuasaan adalah amanat dari rakyat, dan pemimpin harus eling (ingat) bahwa tanpa dukungan dan cinta dari rakyatnya, kekuasaannya tidak akan berarti apa-apa. Sumber: https://www.tokoseragambatik.com/2017/11/09/batik-yogyakarta-motif-semen-dan-filosofi-luhurnya/
Babon Angrem berarti ayam betina yang sedang mengerami telur. Batik babon angrem tergolong ke dalam motif batik non geometris, yaitu batik yang berbentuk flora atau fauna. Isen yang terdapat pada batik Babon Angrem adalah ukel yang diselingi dengan gambar dua unggas yang sedang berhadap-hadapan. Batik ini termasuk motif semen-latar hitam yang dipakai untuk orang dewasa dari semua golongan dan status. Motif batik ini tergolong besar-besar sehingga tidak baik dipakai oleh anak-anak. Filosofi Kasih sayang dan kesabaran ibu dalam mendidik anak-anaknya agar sifat tersebut dapat menurun ke anaknya. Batik motif ini digunakan pada saat upacara tujuh bulanan (mitoni) pada ibu hamil. Makna lain dari batik babon angrem ini adalah permohonan keturunan sebagai penyambung sejarah. Sumber: https://www.tokoseragambatik.com/2017/11/09/batik-yogyakarta-motif-semen-dan-filosofi-luhurnya/
Batik motif Semen Mentul sehari-hari dipakai oleh masyarakt Yogyakarta. Motifnya berupa dedaunan yang saling terhubung satu sama lain. Filosofi Orang yang memakai umumnya tidak mempunyai keinginan yang pasti. Sumber: http://www.batikbumi.net/2016/09/motif-batik-khas-yogyakarta.html
Batif motif Semen Kuncoro (baca: Muncar(Jawa) merupakan motif batik yang dipakai untuk keserahian Kraton Yogyakarta. Filosofi Orang yang memakai batik motif Semen Kuncoro dianggap akan memancarkan kebahagiaan pada wajahnya. Sumber: http://www.batikbumi.net/2016/09/motif-batik-khas-yogyakarta.html
Batik Nitik , berasal dari kata “nitik” yang berarti membuat titik, berasal dari teknik membatiknya. Ornamen yang biasanya tersusun dari garis, pada batik ini dirangkai dari titik-titik. Canting yang digunakan pun khusus, mulut canting dibelah untuk mempermudah proses nitik. Secara umum motif batik nitik adalah flora dan fauna. Setelah proses pambatikan selesai, kain pun diberi warna. Pewarnaan dilakukan beberapa kali untuk menghasilkan warna yang diinginkan. Pada umumya warna yang digunakan dalam batik nitik adalah warna sogan (cokelat kehitaman) yang menjadi ciri khas batik gaya Yogyakarta. Selanjutnya adalah proses melorot dan mengerok (menghilangkan malam atau lilin pada kain). Sumber: http://wargajogja.net/seni-dan-budaya/batik-nitik-tradisi-lama-dengan-potensi-besar.html
Batik Motif Ceker Ayam termasuk motif ceplok yang tersusun atas garis putus-putus, titik, dan variasinya yang sepintas lalu seperti motif pada anyaman. Motif batik cakar ayam tersusun menurut bidang geometris. Arti kata cakar ayam berasal dari kata cakar dan ayam. Kesan pertama yang tampak dan menonjol adalah motif yang membentuk jari-jari ayam. Filosofi Kegiatan ayam dalam upaya mencari makan dengan cara menggunakan cakarnya melambangkan semangat hidup manusia di masa mendatang. Sesuai dengan fungsinya motif cakar ayam mengandung harapan dapat mencari nafkah sendiri, banyak rejeki, banyak anak, tenteram dan sejahtera sepanjang masa. Sumber: https://infobatik.id/batik-untuk-acara-adat-cakar-ayam/
Batik Motif Kabun Raya menampilkan beragam isi dari kebun raya tersebut seperti teratai, bunga bangkai, uncal atau rusa dan pohon-pohon besar yang ada di dalam kebun peninggalan Belanda tersebut. Motif Batik ini terinspirasi dari peran kebun Raya Bogor yang menjadi kebanggaan oleh masyarakat Bogor. Sumber: https://infobatik.id/batik-bogor-luncurkan-motif-kebun-raya/
Berevolusi lewat adukan budaya Jawa, dan Madura, Batik Bondowoso didorong untuk mencerminkan karakter dinamis, egaliter, semi pragmatis, sekaligus ungkapan keinginan untuk eksis dan tampil berkarakter mengeksplorasi bentang alamnya yang indah. Motif tersebut biasanya dibuat atas dasar bentuk-bentuk alam seperti tumbuhan, manusia, hewan, benda mati (misalnya, tumbuhan, pegunungan, panorama alam, dan bangunan) dan sebagainya. Selain itu, para desainer dan calon desainer peserta pelatihan mendesain motif diajari bisa menjelaskan atau mengungkapkan pengalamannya atau pengalaman estetik desainer dan calon desainer. Eksplorasi motif dapat diambil dari berbagai sumber referensial, yaitu: Tanaman, hewan, manusia, gunung, air, awan, matahari, bulan, bintang, dan sebagainya; Kesukaan warna menjadi refleksi dari unsur budaya lokal Bondowoso yang sangat menjunjung tinggi harga diri, dan memunculkan ketegasan watak, dijadian ancangan dalam pengembangan desain. Tegas diartikan men...