561 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kanda Wuta
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Tenggara

Kanda Wuta Alat musik tradisional yang bernama Kanda Wuta ini dibuat dari kayu, tanah liat, rotan dan pelepah sagu. Berasal dari Sulawesi Tenggara, alat musik ini dimainkan selama tiga malam berturut-turut. a. Malam pertama terbit empas bulan di langit (Melamba); b. Malam kedua terbit lima belas bulan di langit (Mata Omehe); c. Malam ketiga terbit enam belas bulan di langit (Tombara Omehe). Alat musik ini untuk mengiringi khusus  tarian daerah Sulawesi Tenggara  Lulo Ngganda setelah panen. https://www.silontong.com/2018/10/18/alat-musik-tradisional-sulawesi-tenggara/

avatar
Roro
Gambar Entri
Kecapi Khas Sulawesi Tenggara
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Tenggara

Kecapi Alat musik Kecapi merupakan salah satu musik instrument tradisional daerah Sulawesi Tenggara. Bentuk dari alat musik Kecapi menyerupai bentuk perahu dan terdiri dari dua senar. Bahan untuk membuat Kecapi yaitu ayu dan senar. Fungsi dari  alat musik Kecapi  dimainkan untuk mengiringi tarian dan lagu-lagu daerah. https://www.silontong.com/2018/10/18/alat-musik-tradisional-sulawesi-tenggara/

avatar
Roro
Gambar Entri
Ore-Ore Mbondu
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Tenggara

Ore-Ore Mbondu Ore-Ore Mbondu merupakan alat musik tradisional Sulawesi Tenggara yang terbuat dari tembaga atau tulang yang telah dilubangi, lantas diberi tali. Alat musik klasik ini pada zaman dulu dipakai oleh muda-mudi saat panen. Hampir sama dengan Seruling, alat musik tradisional Ore-Ore Mbondu ini dimainkan dengan cara ditiup. https://www.silontong.com/2018/10/18/alat-musik-tradisional-sulawesi-tenggara/

avatar
Roro
Gambar Entri
Pakaian Adat Buton
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Tenggara

  Pakaian Adat Buton Orang Buton biasanya mengenakan pakaian biru-biru yang terdiri atas sarung dan ikat kepala tanpa baju. Dan supaya sarung tampak kuat, dililitkan kain ikat pinggang yang diberi hiasan jambul-jambul atau rumbai-rumbai disebut kabokena tanga. Ikat kepala dililitkan di tengah kepala sehingga membentuk lipatan-lipatan yang meninggi di sebelah kanan kepala, yang disebut biru-biru. Pakaian sehari-hari di kalangan wanita disebut baju kombowa. Pakaian ini terdiri atas unsur baju dan kain sarung bermotif kotak-kotak kecil yang disebut bia-bia itanu. Bentuk baju berlengan pendek dan tidak berkancing. Terdapat dua sarung yang dikenakan yaitu sarung yang di dalam dililitkan pada pinggang lebih panjang dari pada sarung yang di luar. Perhiasan yang digunakan adalah sanggul yang diberi hiasan yang terbuat dari kain atau logam yang berwarna kuning membentuk kembang cempaka. Selain itu, kaum wanita di Buton juga memakai gelang, cincin, dan anting yang terbuat...

avatar
Roro
Gambar Entri
Pakaian Adat Suku Tolaki
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Tenggara

Pakaian Adat Suku Tolaki Kemudian yang nomor dua adalah pakaian yang biasa dikenakan oleh suku Tolaki. Awalnya pakaian adat suku Tolaki hanya dikenakan oleh golongan bangsawan atau yang menduduki jabatan tertentu dalam masyarakat. Kini masyarakat Tolaki memakai pakaian tersebut untuk banyak kegunaan, seperti untuk pakaian pengantin, acara adat dan acara-acara resmi lainnya. Terdiri dari dua jenis yaitu simak pemaparannya berikut ini: a. Pakaian lelaki terdiri atas babu ngginasamani yaitu baju yang sudah diberi hiasan berupa sulaman, saluaro mendoa (celana), sul epe (ikat pinggang) dari logam, dan pabele (destar). b. Baju perempuannya disebut babu ngginasamani (baju), sawu (sarung), sulepe, dilengkapi dengan aksesori, antara lain tusuk konde dan hiasan sanggul berupa kembang-kembang yang dibuat dari logam, andi-andi (anting-anting), eno-eno (kalung leher), bolosu (gelang tangan), dan kakinya beralaskan solop (selop) https://www.silontong.com/2018/10/13/pakaian...

avatar
Roro
Gambar Entri
Pakaian Adat Suku Muna
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Tenggara

Pakaian Adat Suku Muna Yang terakhir dari pakaian adat tradisional Sulawesi Tenggara adalah pakaian adat suku Muna. Biasanya pada Suku Muna kaum prianya mengenakan baju (bhadu), sarung (bheta), celana (sala), dan kopiah (songko) atau ikat kepala (kampurui) untuk pakaian sehari-hari. Hampir sama dengan Baju sekarang yaitu berlengan pendek disertai warnanya putih. Dan ikat kepalanya berupa kain bercorak batik. Pada ikat pinggang yang dipakai terbuat dari logam berwama kuning yang berfungsi selain sebagai penguat sarung juga untuk menyelipkan senjata tajam. Warna sarung umumnya yang berwama merah bercorak geometris horizontal. Sedangkan pakaian adat yang dipakai kaum wanitanya terdiri atas bhadu, bheta, dan kain ikat pinggang yang disebut simpulan Kagogo. Bentuk baju berupa baju berlengan pendek dan berlengan panjang dengan lubang pada bagian atas baju untuk memasukkan kepala. Baju biasanya terbuat dari kain satin warna merah atau biru. Wanita Muna memakai baju berlengan pen...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tenggara

Museum Neg. Prop. Sulawesi Tenggara , Kendari Openingstijden:   Senin – Kamis: 08.00 – 15.00, Jumat: 08.00 – 14.00 Plaats:   Kendari Provincie:   Sulawesi Tenggara Land:   IND Type organisatie:   Museum Postadres:...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Istana Buton
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tenggara

Museum Istana Buton ( Museum Kebudayaan Wolio), Baubau Plaats:   Baubau Provincie:   Sulawesi Tenggara Land:   IND Type organisatie:   Museum Postadres:   Museum Istana Buton Melai, Murhum 93713 Baubau...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Wallacea
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tenggara

Museum Wallacea Museum Wallacea terletak di Jalan Mayjen S. Parman, Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Lokasi museum ini di lantai empat lingkungan Universitas Haluoleo Program Pascasarjana atau yang dikenal dengan Kampus Abdullah Silondae. Seperti yang tertulis di dinding dalam museum, disebutkan bahwa inisiator lahirnya Museum Wallacea Universitas Haluuleo (Unhalu) adalah Prof. DR. Ir. Usman Rianse, MS sejak tahun 2009. Beliau adalah seorang Rektor Unhalu yang ingin mengimplementasikan Ilmu Ekonomi Lingkungan dengan Prinsip Hubungan dan Keberlanjutan Antar Generasi atau yang dikenal dengan istilah “Save Our Earth”. Gagasan ini akhirnya diwujudkan bersama seluruh pusat studi yang ada di Unhalu yang diharapkan dapat menjadi basis peningkatan ilmu pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan budaya, khususnya di lingkungan Unhalu. Selain melestarikan keanekaragaman kebudayaan Sulawesi, Museum Walla...

avatar
Roro