Candi Dieng Candi Dieng merupakan kumpulan candi yang terletak di kaki pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa tengah. Tempat wisata Dieng ini berada pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Candi-candi di sini berukuran kecil rata-rata 4 meter persegi. Candi kuno tersebut memanjang dari arah utara ke selatan sekitar 1.900 meter dengan lebar 800 meter. Candi Dieng adalah tempat persembahan terindah yang ditujukan kepada Dewa Shiwa, Dewanya para umat Hindu. Candi-candi yang telah ditemukan dan masih dilestarikan diantaranya kompleks candi Arjuna, meliputi Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Sembadra, dan Candi Semar. Banyak wisatawan yang mengatakan candi Dieng itu unik, bentuknya yang mungil, arsitekturnya sederhana namun mengena setiap mata yang menatap keindahan warisan Hindu Kuno ini.
Kota Tegal yang berada di Provinsi Jawa Tengah pun, memiliki kebudayaan wayang golek, yakni wayang golek cepak tegalan. Wayang golek cepak tegalan terbuat dari kayu kedondong jaran. Jenis kayu ini dipilih karena kualitasnya yang bagus dan memiliki ketahanan prima. Untuk mewarnai wayang ini, pengrajin menggunakan cat semprot kendaraan roda empat. Sumber: http://infotegal.com/2015/04/wahyo-salah-seorangperajin-wayang-golek-cepak-tegalan/?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
Dugderan adalah sebuah upacara yang menandai bahwa bulan puasa telah datang. Dugderan dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kata Dugder diambil dari perpaduan bunyi dugdug dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian diasumsikan dengan derr. Kegiatan ini meliputi pasar rakyat yang dimulai sepekan sebelum dugderan. Karnaval yang diikuti oleh pasukan merah-putih, drumband, pasukan pakaian adat “BHINNEKA TUNGGAL IKA” , meriam , warak ngendok dan berbagai potensi kesenian yang ada di Kota Semarang. Ciri Khas acara ini adalah warak ngendok, sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing berkepala naga serta kulit sisik emas. Visualisasi warak ngendok dibuat dari kertas warna – warni. Acara ini dimulai dari jam 08.00 sampai dengan maghrib di hari yang sama juga diselenggarakan festival warak dan Jipin Blantenan.
Tradisi dugderan sebagai pertanda awal dimulainya pelaksanaan ibadah puasa telah dimulai sejak tahun 1881 pada masa pemerintahan Bupati Semarang, Purbaningkrat. Ritual dugderan yang berlangsung turun temurun di Masjid Besar Kauman, kawasan Pasar Johar, Semarang ini diawali dengan arak-arakan tetabuhan bedug dikawal prajurit Kadipaten Semarang tempo dulu. Dalam arak-arakan ini pula terdapat maskot hewan khas dugderan yang disebut warak ngendok. Mendekati Masjid Besar Kauman, masjid tertua di Semarang, iring-iringan prajurit mengawal Walikota Semarang, Sukawi Sutarip dan istri yang memerankan tokoh Bupati Semarang tempo dulu. Beberapa prajurit mengawal dengan cara berjalan mundur menuju masjid. Ribuan masyarakat antusias menyaksikan tradisi ini, bahkan puluhan anak-anak terlihat ikut bergembira dengan memainkan musik kotekan atau kentongan yang biasa digunakan untuk membangunkan sahur. Setiba di masjid, Walikota disambut imam Masjid Besar Kauman selanjutnya...
Sebelumnya bangsa Indonesia hanya mengenal bangunan kayu. Pengaruh India telah membuat bangsa Indonesia pada abad IX Masehi memeras kecerdasannya untuk mengolah bangunan batu. Pekerjaan yang maha sulit, karena keluar dari kebiasaan, tetapi mereka mampu. Bangunan candi, bagaimana bisa berdiri kokoh, Untuk bangunan kayu stabilitas struktur bangunan terletak pada ikatan antara komponen satu dengan lainnya, sedangkan batu stabilitasnya justru terletak pada beban beratnya. Pada candi Sewu terdapat 9 bangunan yang harus disatukan menjadi kuat dan stabil melalui pembebanan. Jawabnya adalah menggunakan system sungkup dan pen. Pen panjang yang mengunci batu di atasnya. Pen ini digunakan salah satunya pada bagian sisi genta kaki candi Pen lepas ekor burung, dibuat dari batu pipih dan rata. Pen ini dipasang pada lubang yang berbentuk sama dengan pennya. Dengan cara ini kedua...
Ketoprak atau singkatan dari Ketupat Tahu Geprak adalah salah satu jenis makanan khas Indonesia, khususnya Cirebon. Ketoprak pada umumnya menggunakan ketupat/ lontong sebagai bahan utama. Biasanya ketoprak dijajakan menggunakan kereta dorong/ gerobak di jalan-jalan atau di kaki lima. Ketoprak banyak di gemari oleh masyarakat Indonesia karena mudah di jumpai (khususnya di Jakarta) dan memiliki harga yang terbilang murah meriah. Biasanya seporsi ketoprak komplit di hargai RP. 15.000; s/d RP. 20.000; Komponen utamanya adalah ketupat, tahu, bihun (mi putih), mentimun, taoge/ kecambah dan bisa juga memakai telur rebus yang dilengkapi dengan saus kacang, kecap manis, dan taburan bawang merah goreng. Dapat pula dihidangkan dengan tambahan kerupuk atau emping melinjo. Beberapa versi ada pula yang menyertakan tempe sebagai komponennya. Alat yang digunakan untuk mengolah ketoprak tidaklah sulit anda hanya butuh ulekan dan pisau.
Sekoteng adalah minuman asli Jawa Tengah berasa jahe yang biasa dihidangkan panas. Bahan lain yang biasanya dicampur ke dalam minuman sekoteng adalah kacang hijau, kacang tanah, pacar cina dan potongan roti. Sekoteng biasa dihidangkan pada malam hari. Sekoteng biasanya dijual keliling dengan menggunakan gerobak pikul. Satu sisi untuk panci air jahe beserta kompornya sedangkan sisi lain adalah tempat bahan campuran dan tempat mempersiapkan sekoteng. Sumber : http://monster-bego.blogspot.com/2012/11/13-minuman-tradisional-khas-indonesia.html#ixzz3Yj6ur11H
Sejarah minuman tradisional Jawa memang menyimpan beragam cerita. Banyak jenis minuman tradisional yang lahir dari hasil kreativitas atau coba-coba. Minuman atau yang dalam Bahasa Jawa disebut dengan wedang, terdapat beragam jenisnya, antara lain wedang jahe, wedang ronde, wedang secang, hingga yang disebut wedang uwuh. Dari berbagai macam jenis wedang, wedang uwuh menjadi salah satu jenis yang unik, jika dilihat dari namanya. Wedang yang dalam bahasa Jawa artinya minuman, sementara uwuh sendiri artinya sampah. Namun jangan salah sangka, wedang uwuh ini bukan sembarang minuman sampah, tetapi sampah yang dimaksud di sini adalah dedaunan organik, yang tentunya mengandung banyak khasiat.
Wedang ronde merupakan minuman tradisional yang berasal dari Jawa. Wedang sendiri berarti minuman. Wedang ronde adalah seduhan air jahe yang berisi bola-bola yang disebut ronde. Biasanya disajikan dengan kacang yang sudah disangrai, kolang-kaling, dan potongan roti di dalam minuman tersebut. Minuman ini sangat mudah dibuah apalagi sekarang resep wedang ronde bisa didapatkan dengan mudah.