Merupakan penganan manis yang termasuk dalam golongan kue basah asal Jawa Barat. Putri Noong merupakan kue khas masyarakat Sunda. “Noong” dalam Bahasa Sunda berarti “mengintip sedikit”. Kue basah tradisional satu ini biasanya dibuat berwarna-warni sehingga menarik mata, dan di dalamnya terdapat pisang rebus yang terlihat dari dalam ketika dipotong, dari sinilah istilah “mengintip” atau "Noong" tercetus. Di bagian luar kue biasanya dilapisi dengan kelapa parut yang sebelumnya telah direbus terlebih dahulu sehingga di ibaratkan seperti putri yang sedang mengintip di bawah turunnya salju. Bahan dasar resep putri noong ini sejenis dengan getuk, yaitu singkong. Pisang yang biasanya digunakan adalah pisang tanduk atau pisang nangka, sehingga ketika direbus menghasilkan paduan rasa asam dan manis yang khas. Berikut merupakan resp cara pembuatan kue putri noong khas masyarakat Sunda ini, antara lain: Bahan-bahan 1 kg singkong,...
Egrang Sunda - Jawa Barat Egrang termasuk kedalam permainan tradisional Jawa Barat (sunda) . Keberadaan egrang sampai saat ini masih bisa ditemui, tapi sudah jarang yang bisa memainkan permainan ini. Karena sedikitnya alat yang diproduksi, engrang juga sering dijadikan salah satu perlombaan dalam acaran 17 Agustusan, permainan ini menguji keseimbangan tubuh kamu, yang berdiri diatas bambu. Sejarah Permainan Sejarah permainan tradisional yang satu ini tidak begitu dikenal oleh masyarakat luas, karena memang pada kenyataan nya sejarah tentang permainan simpang siur dan belum ada kejelasan. Egrang adalah permainan yang menggunakan alat dari 2 batang bambu, masing-masing bambu berukuran 4-5 meter, dengan pijakan yang terdapat di bawah bambu, sekitar 50 cm dari ujung bambu. Peraturan dan Cara Bermain Permainan ini menggunakan 1 batang bambu yang berpasangan. Permaian ini dimainkan oleh 2 atau lebih pemain. Cara bermainnya...
Tari Dogdog Lojor Tari Dogdog Lojor adalah tarian uintuk acara ritual padi, dan dilaksanakan setahun sekali setelah panen, tapi sekarang sudah bisa kita lihat di acara-aca pagelaran budaya Sukabumi. Karya tari ini mengambil dari akar tradisi upacara Seren Tahun Kampung Adat Ciptarasa, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, ditata ulang oleh Toto Sugiarto dan Rudi Kurniawan. Dengan penata gending Ujang Hendi dari Sanggar Anggitasari, Parungkuda, Sukabumi, binaan bidang Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, yang pernah meraih juara umum pada Festival Tari Kreasi Jawa Barat di TMII tahun 2005 dan menjadi wakil Jawa Barat di Pareda Tari Nusantara tahun 2007, meraih tarian terbaik lima besar.
Tari Parebut Seeng Seni Pertunjukan Parebut Seeng merupakan pertunjukan yang bersifat presentasi estetis, ide garapannya dilatarbelakangi oleh upacara adat Parebut Seeng yang bersifat ritual bertempat di Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Dulu pertunjukan seni Parebut Seeng bersifat sederhana lebih menekankan kepada ritual, dimana aspek-aspek pertunjukan kurang diperhatikan, pesilat yang berperan dalam Parebut Seeng hanya dua orang laki-laki, dan iringan musik pun menggunakan alat musik yang selalu diguna kan untuk pencak silat. Sangat berbeda dengan bentuk penyajian seni pertu njukan Parebut Seeng saat ini. Bentuk penyajian seni Pertunjukan Parebut Seeng dibawakan secara berkelompok oleh penari laki-laki dan penari perempuan, dengan membawa seeng. Dengan iringan musik gamelan salendro, dan musik nya lebih meriah. Ini berarti, penyajian seni Pertunjukan Parebut Seeng merupakan seni Pertunjukan yang tidak menghilangkan kekhasan dari kesenia...
PAKAIAN ADAT TRADISIONAL KEBAYA JAWA BARAT Untuk pakaian adat tradisional Jawa Barat memiliki perbedaan untuk laki-laki dan perempuan. Kain kebaya pada dasarnya digunakan perempuan di semua lapisan, baik rakyat biasan maupun bangsawan. Perbedaannya mungkin hanya pada bahan kebaya yang digunakan serta corak hiasnya.
Rengginang oyek Cemilan yang selalu hadir saat lebaran tiba ini merupakan makanan yang berasal dari salah satu daerah di Tasikmalaya, tepatnya Tenjowaringin. Terbuat dari beras ketan yang diolah dalam waktu yang cukup lama dan melalui beberapa tahapan panjang. Meskipun mengolahnya lama, namun rasanya sangat enak sehingga menjadi primadona sebagian besar masyarakat Tasikmalaya
Sangkuriang - Jawa Barat Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya. Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tida...
Danau Situ Bagendit Alkisah, di sebuah desa terpencil di daerah Jawa Barat, ada seorang janda muda yang kaya raya dan tidak mempunyai anak. Hartanya yang melimpah ruah dan rumah sangat besar yang ditempatinya merupakan warisan dari suaminya yang telah meninggal dunia. Namun sungguh disayangkan, janda itu sangat kikir, pelit, dan tamak. Ia tidak pernah mau memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan. Bahkan jika ada orang miskin yang datang ke rumahnya untuk meminta bantuan, ia tidak segan-segan mengusirnya. Karena sifatnya yang kikir dan pelit itu, maka masyarakat di sekitarnya memanggilnya Bagenda Endit, yang artinya orang kaya yang pelit. Selain memiliki harta warisan yang melimpah, Bagende Endit juga mewarisi pekerjaan suaminya sebagai rentenir. Hampir seluruh tanah pertanian di desa itu adalah miliknya yang dibeli dari penduduk sekitar dengan cara memeras, yaitu meminjamkan uang kepada warga dengan bunga yang tinggi dan memberinya tempo pembayaran yang sangat si...
Sisingaan mulai diciptakan pada tahun 1975, berasal dari kota Subang. Sebelum terciptanya kesenian ini, para seniman berdiskusi tentang kesenian Reog di Jawa Timur yang sangat menarik minat, maka diciptakanlah kesenian yang mampu menunjukan identitas khas Sunda. Menurut perkembangannya kesenian Sisingaan sangat cepat merambat ke setiap daerah. Ciri khasnya membawa boneka-boneka Singa diiringi 4 penggotong pada 1 singa. Sisingaan pun terbuat dari beberapa jenis. Kayu penggotong terbuat dari bambu, singa tersebut juga terbuat dari kayu, bulu-bulu ekornya terbuat dari benang rafia, dan badannya dibungkus oleh kain hingga benar-benar mirip Singa. Tradisi ini biasanya diadakan untuk menerima tamu khusus, khitanan/sunatan, hari besar dan acara khusus kesenian. Bila kamu ingin melihat secara langsung kesenian Sisingaan, masyarakat Subang selalu mengadakannya pada tanggal 5 April tiap hahunnya, lokasinya di setiap kecamatan di daerah Subang.