 
            Tari kreasi baru yang diangkat dari tarian dalam teater tradisional Topeng Betawi. Gerakannya masih berpola pada gerak dasar Tari Topeng Betawi. Tari Topeng Gong merupakan satu bentuk kesenian tari yang memakai topeng, kedok, atau tapel yang diiringi dengan gamelan. Merupakan seni gamelan yang dilengkapi dengan tarian, lawakan, serta lakon atau cerita rakyat Betawi. Dengan catatan bahwa tarian tersebut tanpa mempergunakan topeng yang mirip dengan tari Longser dan Ketuk Tilu di Jawa Barat. Bentuk seni pertunjukan seperti itu merupakan upaya penggarap seni/para seniman setempat dalam rangka pengembangan seni Gamelan Ajeng di Betawi agar tidak membosankan dan tidak ditinggalkan oleh penontonnya. Hal ini telah berlangsung beberapa tahun yang lalu. Di dalam pertunjukan, Tari Topeng Gong di Lenteng Agung menyajikan cerita yang bertemakan agama Islam, yaitu mengisahkan seorang anak yang diharuskan belajar di pesantren. Namun si anak itu tidak turut perintah orang tuanya, akhimya anak t...
 
            Tari kreasi baru yang diangkat dari tarian dalam teater tradisional Topeng Betawi. Gerakannya masih berpola pada gerak dasar Tari Topeng Betawi. Tari Topeng Gong merupakan satu bentuk kesenian tari yang memakai topeng, kedok, atau tapel yang diiringi dengan gamelan. Merupakan seni gamelan yang dilengkapi dengan tarian, lawakan, serta lakon atau cerita rakyat Betawi. Dengan catatan bahwa tarian tersebut tanpa mempergunakan topeng yang mirip dengan tari Longser dan Ketuk Tilu di Jawa Barat. Bentuk seni pertunjukan seperti itu merupakan upaya penggarap seni/para seniman setempat dalam rangka pengembangan seni Gamelan Ajeng di Betawi agar tidak membosankan dan tidak ditinggalkan oleh penontonnya. Hal ini telah berlangsung beberapa tahun yang lalu. Di dalam pertunjukan, Tari Topeng Gong di Lenteng Agung menyajikan cerita yang bertemakan agama Islam, yaitu mengisahkan seorang anak yang diharuskan belajar di pesantren. Namun si anak itu tidak turut perintah orang tuanya, akhimya anak t...
 
            Biasanya siang hari, menjelang malam pertunjukan jinong, sejak jam 9 pagi sampai waktu menjelang Maghrib, ditempat orang hajatan yang bersangkutan diperdengarkan lagu-Iagu tanjidor, baik instrumentalia maupun disertai vokal. Upacara ritual, seperti pembakaran dupa, penyediaan sesajen serba tujuh rupa, berlaku seperti pada penyelenggaraan lenong. Tahap-tahap pertunjukan jinong adalah sebagai berikut : Pertama, penyajian musik instrumentalia dengan lagu-Iagu "Mares" dan lagu-Iagu "Was", lagu-Iagu Sunda gunung seperti "Bangket", "Kang Aji", "Oncom Lele" dan sebagainya, diteruskan dengan lagu-Iagu gaya gambang kromong atau dewasa ini sering pula dibawakan lagulagu dangdut. Ini merupakan pertanda pertunjukan akan dimulai, seolaholah mempersilahkan penonton untuk mendekati tempat pertunjukan. Kemudian dipertunjukan tarian, yang menurut istilah setempat disebut "Tari Jinong", diiringi lagu-Iagu seperti yang sesuai dibawakan orkes gambang kromong, antara lain lagu-Iagu "Persi", "Jali-jali",...
 
            Biasanya siang hari, menjelang malam pertunjukan jinong, sejak jam 9 pagi sampai waktu menjelang Maghrib, ditempat orang hajatan yang bersangkutan diperdengarkan lagu-Iagu tanjidor, baik instrumentalia maupun disertai vokal. Upacara ritual, seperti pembakaran dupa, penyediaan sesajen serba tujuh rupa, berlaku seperti pada penyelenggaraan lenong. Tahap-tahap pertunjukan jinong adalah sebagai berikut : Pertama, penyajian musik instrumentalia dengan lagu-Iagu "Mares" dan lagu-Iagu "Was", lagu-Iagu Sunda gunung seperti "Bangket", "Kang Aji", "Oncom Lele" dan sebagainya, diteruskan dengan lagu-Iagu gaya gambang kromong atau dewasa ini sering pula dibawakan lagulagu dangdut. Ini merupakan pertanda pertunjukan akan dimulai, seolaholah mempersilahkan penonton untuk mendekati tempat pertunjukan. Kemudian dipertunjukan tarian, yang menurut istilah setempat disebut "Tari Jinong", diiringi lagu-Iagu seperti yang sesuai dibawakan orkes gambang kromong, antara lain lagu-Iagu "Persi", "Jali-jali",...
 
            Perkembangan Tari Topeng tunggal Khas Betawi dari pertama diciptakan sampai sekarang memiliki perubahan fungsi dimana pada awalnya Tari Topeng Tunggal Betawi diciptakan untuk kegiatan mengamen dari kampung ke kampung. Selain itu Tari Topeng menjadi satu kesatuan dari Topeng Betawi, kata Topeng disini diartikan sebagai sebuah pertunjukan seperti yang dipaparkan oleh Rachmat Ruchiat (1996: 8) “Sebagai teater, topeng betawi merupakan gabungan beberapa cabang seni yaitu musik, tari, lawak dan lakon. Dalam pertunjukan lengkap, sesudah pertunjukan lakon biasanya ditutup dengan cerita singkat yang memainkan cerita keluarga Pak Jantuk.” Seiring dengan perubahan fungsi pada pertunjukan topeng Betawi, hal ini juga membuat tari Topeng Tunggal mengalami perubahan dimana pada awalnya Tari topeng Tunggal di pertunjukan untuk mengamen, sarana ritual dalam pertunjukan topeng Betawi, sebagai tarian awal atau akhir dalam pertunjukan topeng Betawi, kini tari topeng tunggal menjadi tari...
 
            Perkembangan Tari Topeng tunggal Khas Betawi dari pertama diciptakan sampai sekarang memiliki perubahan fungsi dimana pada awalnya Tari Topeng Tunggal Betawi diciptakan untuk kegiatan mengamen dari kampung ke kampung. Selain itu Tari Topeng menjadi satu kesatuan dari Topeng Betawi, kata Topeng disini diartikan sebagai sebuah pertunjukan seperti yang dipaparkan oleh Rachmat Ruchiat (1996: 8) “Sebagai teater, topeng betawi merupakan gabungan beberapa cabang seni yaitu musik, tari, lawak dan lakon. Dalam pertunjukan lengkap, sesudah pertunjukan lakon biasanya ditutup dengan cerita singkat yang memainkan cerita keluarga Pak Jantuk.” Seiring dengan perubahan fungsi pada pertunjukan topeng Betawi, hal ini juga membuat tari Topeng Tunggal mengalami perubahan dimana pada awalnya Tari topeng Tunggal di pertunjukan untuk mengamen, sarana ritual dalam pertunjukan topeng Betawi, sebagai tarian awal atau akhir dalam pertunjukan topeng Betawi, kini tari topeng tunggal menjadi tari...
 
            Tari Lenggang Nyai berasal dari tanah Betawi yang telah berakulturasi dengan budaya Tiongkok. Lenggang Nyai dikategorikan sebagai sebuah tari kontemporer yang berlandaskan budaya Betawi. Tarian ini biasanya dilakukan oleh sebuah kelompok yang terdiri dari empat sampai enam perempuan yang diiringi oleh musik tradisional Jakarta, yaitu Gambang Kromong, yang dikolaborasikan dengan alat-alat musik modern, seperti jimbe, saksofon, dan bass elektrik. Pakaian yang digunakan pun terdapat sentuhan elemen Tiongkok yang bercampur dengan Betawi dengan warna merah dan hijau, serta menggunakan ikat kepala Tiongkok. Dibuat pada tahun 1998 oleh Wiwik Widiastuti, seorang koreografer asal Yogyakarta, tarian ini menggambarkan gerakan yang anggun nan lincah dari perempuan-perempuan Betawi. Tarian ini merupakan sebuah adaptasi dari cerita rakyat terkenal dari Betawi, yaitu Nyai Dasima. Tari Lenggang Nyai berdasarkan karakter Nyai Dasima yang cantik, lincah, dan berhati lembut. Kata 'lenggang...
 
                     
            Sebuah tari karya Wiwiek Widiyastuti yang diilhami dari bentuk cerita "Bapak Jantuk" pada kesenian Topeng Betawi. Tarian ini menggambarkan Bapak Jantuk sebagai sosok yang riang. Ceritanya mengungkapkan perasaan senang dan kegembiraan Bapak Jantuk dalam mengasuh anak. Kegembiraan Bapak Jantuk diungkapkan dengan bernyanyi, berbalas pantun dan juga menari. Rangkaian ungkapan inilah yang ditransformasikan ke dalam tatanan gerak tari Kembang Lambang Sari. Tokoh Bapak Jantuk adalah seorang laki-laki yang memakai topeng bermata sipit, kening menonjol ke depan dan pipinya tembem. Jalannya agak membungkik dan memakai tongkat. Biasanya menggunakan kain ikat kepala (ikat), jas, celana pangsi, sarung, kedok dan tongkat. Sumber: Telisik Tari DKJ: Tari Betawi 'Topeng & Cokek'
 
                     
            Disebut tari topeng tiga karena penarinya berturut-turut mengenakan tiga buah topeng. Tiga topeng ini dimaksudkan untuk menggambarkan tiga watak. Topeng pertama berwarna putih ini menunjukkan sifat yang halus dan penyabar. Topeng kedua berwarna merah jambu, menggambarkan watak kenes, suka bertingkah dan pandai bicara. Topeng ketiga berwarna merah, melukiskan watak yang suka mengumbar amarah. Sebelum adanya larangan ngamen di Jakarta, tarian ini biasaya dipertunjukkan berkeliling dari rumah ke rumah. Sedangkan menurut tradisinya, tarian ini adalah bagian dari pergerlaran sandiwara rakyat yang hidup dan berkembang di wilayah budaya Betawi pinggiran. Sumber: Telisik Tari DKJ: Tari Betawi 'Topeng & Cokek'
