Tarian Panduppai merupakan sebuah kesenian tradisional kebanggan Masyarakat Kabupaten Polman,Provinsi Sulawesi Barat. Pada masa kerajaan tari ini kerap ditampilkan dalam penyambutan tamu-tamu kerajaan atau tamu daerah. Selain juga sering ditampilkan dalam pelaksanaan pesta perkawinan. Dalam Pesta perkawinan, tarian ini ditampilkan dalam rangka menyambut hadirnya pengantin mempelai pria sesaat sebelum pelaksanaan ijab kabul pernikahan di rumah mempelai wanita. Selain menampilkan para penari pada prosesi ini, juga hadir sepasang remaja putra dan putri lengkap dengan pakaian pengantin Ala Polman yang dipersiapkan untuk menggantikan kedudukan pengantin di pelaminan tatkala salah satu dari sang mempelai tiba-tiba jatuh sakit pada saat menyambut tamu-tamu undangan. Biasanya, tari Panduppai ditampilkan sebanyak dua kali. Yaitu, pada prosesi penyambutan rombongan keluarga mempelai pria dan pada saat kedua mempelai berada di atas pelaminan untuk menyambut hadirnya tamu undangan.
Rumah tradisional / adat suku Mentawai masih banyak kita di jumpai di kabupaten Kepulauan Mentawai, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Uma biasanya dihuni oleh 5 hingga 7 kepala keluarga dari keturunan yang sama. Satu diantaranya anggota yang tinggal dalam sebuah rumah disebut Sikerei. Sikerei itulah yang oleh suku Mentawai dianggap sebagai tetua. Uma menjadi pusat kehidupan bagi suku Mentawai. Di dalam Uma itulah, suku Mentawai tinggal, menyelenggarakan pertemuan dan melaksanakan berbagai macam acara adat, seperti penikahan. Uma juga menjadi tempat untuk menyembuhkan anggota keluarga jika ada yang sakit. Uma adalah rumah besar yang berfungsi sebagai balai pertemuan semua kerabat dan upacara-upacara bersama bagi semua anggotanya. Uma terbuat dari kayu kokoh dan berbentuk rumah panggung yang dibawahnya digunakan sebagai tempat pemeliharaan ternak seperti babi. Selain bangunan rumah utama atau uma ada macam bangunan lain yang di sebut: Lalep tempat...
Alat musik ini terbuat dari kayu, rotan dan kulit binatang. Keteuba merupakan jenis gendang berkepala tunggal dari Kepulauan Mentawai yang digunakan untuk berbagai upacara adat dan kehidupan sehari-hari. Seni suara dan seni tari dikembangkan sesuai kebutuhan upacara, demikian pula pada saat proses pengobatan oleh seorang dukun (sikerei). Bentuk kesenian asli ini sudah mulai berkurang karena perkembangannya hanya terbatas di kalangan orang tua.
Batagak Pangulu merupakan upacara adat Minangkabau Untuk menngankat pinpinan sebuah suku .yang diadakan besar-besaran Yang dengan memotong kerbau. Pada dasarnya Minang kabau sukunya berdasarkan garis keturunan Ibu itu lah sebab nya Minangkabau sering disebut Adanya Istilah Bundo kanduang (Bunda Kanduang).Untuk setiap anak kepada Paman nya yang samasuku biasanya di panggil dengan Mamak.Mamak bisa jadi dari Saudara Ibu /mama. Misalkan seorang ibu punya saudara laki ‘Maka anaknya bisa memanggilnya ‘dengan sebutan Mamak. Sedangkan Istilah Pangulu adalah merupakan pinpinan dari satu suku yang sama. dalam Pengangkatan nya biasa nya diadakan pesta. dengan sebutan BATAGAK PANGULU. Artinya acara pengangkatan Pangulu (Kepala Adat) yang dihadiri oleh beberapa suku ,serta perangkat pemerintahan seperti wali jorong (Kepala Desa), seterusnya wali nagari,Bahkan pejabat pemerintahan Bupati.lama nya acara perhelatan pangulu ini minimal 3 hari atau bahkan 7...
Katipak katipuang babunyi lah nyo gandang Rami lah urang baralek di Rumah Gadang Nan ditingkah jo musik, silek tari jo galombang Banyak lah urang mananti marapulai datang Nan ditingkah jo musik, silek tari jo galombang Banyak lah urang mananti marapulai datang Duduak basandiang nak daro jo marapulai Selo basimpuah yo urang di bawah tirai Bujang nan jo gadih iyo banyak nan maintai Darah badabok hai yo bilo mukasuik sampai Bujang nan jo gadih iyo banyak nan maintai Darah badabok hai yo bilo mukasuik sampai Reff: Samangkin malam yo alek, iyo samangkin lah rami Tuo jo mudo manari, iyo tagak lah manari Kipeh basabuang ondeh mak, iyo kiri lah jo kanan Nak daro rancak yo kamek, marapulainyo nan manih Marilah kito ucapkan, salamaik panjang jodohnyo Marilah kito doakan, hiduik rukun rumah tanggo Marilah kito ucapkan, salamaik panjang jodohnyo Marilah kito doakan, hiduik rukun rumah tanggo Samangkin laruik yo malam iyo lah langang Banyak l...
Jam G adang (dalam Bahasa Indonesia berarti jam besar) merupakan sebuah menara jam yang merupakan landmark dari provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini memiliki diameter 80 cm dengan denah dasar 13x4 meter dengan tinggi mencapai 26 meter. Ukurannya yang tidak lazim itulah maka menara jam ini disebut sebagai jam besar. Terletak di kota Bukit Tinggi, Jam Gadang menjadi simbol khas Sumatera Barat karena usianya yang sudah mencapai puluhan tahun serta karena keunikan yang dimilikinya. Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh seorang arsitek bernama Yazid Sutan Gigi Ameh. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota) pada waktu itu. Pembangunannya sendiri konon menghabiskan biaya hingga 3.000 Gulden. Hal yang menjadi keunikan dari jam ini terletak pada ornamennya yang selalu berubah mengikuti perkembangan penguasa saat itu. Pada masa pen...
Bentuknya Pendek dan memiliki 7 lubang dan dapat memainkan lagu-lagu tradisional maupun modern karena memiliki nada standar. Setelah tahu bentuknya lalu saya coba untuk belajar bansi terlebih dahulu karena mudah, saya bawakan musik bansi yang ada dalam tari pasambahan, dan lumayan mudah. Untuk saluang, sampai saat ini masih belajar dengan keras karena saya anggap orang yang mahir di saluang berarti untuk alat musik tiuplainnya pasti mudah.
Dari namanya saja mungkin anda sudah dapat menebak bahwa alat musik Talempon ini adalah jenis alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Bahan pembuatannya berasal dari kuningan dan bentuknya hampir mirip dengan alat musik jawa, yaitu gamelan. Namun ada juga yang terbuat dari kayu. Talempong biasa dimainkan ketika ada perayaan budaya tarian di Sumatera Barat, seperti tarian piring yang terkenal sangat khas itu, tarian gelombang dan pasambahan. Selain itu talempong juga sering digunakan untuk menyambut tamu-tamu istimewa.
Pacu jawi atau dapat disebut balapan sapi dalam bahasa Indonesia adalah sebuah atraksi permainan tradisional yang dilombakan di kabupaten Tanah Datar, provinsi Sumatera Barat. Setiap tahun, lomba balap sapi ini diselenggarakan secara bergiliran selama empat minggu di empat kecamatan di kabupaten Tanah Datar, yaitu kecamatan Pariangan, kecamatan Rambatan, kecamatan Lima Kaum, dan kecamatan Sungai Tarab. Pacu jawi telah ada sejak ratusan tahun lalu, yang pada awalnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh petani sehabis musim panen untuk mengisi waktu luang sekaligus menjadi sarana hiburan bagi masyarakat setempat. Berbeda dengan karapan sapi di Pulau Madura yang diselenggarakan di lintasan yang kering, pacu jawi di kabupaten Tanah Datar diselenggarakan di sawah-sawah milik masyarakat setempat sehabis panen dan dalam kondisi berlumpur. Uniknya, sepasang sapi hanya berlari sendiri tanpa lawan, bukan dengan pasangan lawan seb...