Berkunjung ke daerah Aceh maka kita akan dibingungkan dengan makanan khas Aceh yang sangat bervariasi namun rasanya sangat nikmat dan lezat . Salah satu makanan yang perlu dicoba adalah Ayam Tangkap nya . Ayam Tangkap adalah masakan khas Aceh yang terbuat dari ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah khas. Pengolahan ayam ini tidaklah sulit yaitu hanya dengan menggoreng setelah sebelumnya sudah terlebih dahulu diberi bumbu agar gurih saat disantap. Bumbu yang digunakan seperti bawang putih, lada, kemiri, garam, dan jahe. Setelah dibumbui, ayam lalu digoreng sekitar 5–10 menit. Pada saat yang bersamaan, dimasukkan pula beberapa genggam daun yang akan disajikan bersama ayam sehingga rasa rempah dedaunan turut meresap ke dalam daging ayam. Daun yang digunakan, di antaranya daun kari, potongan daun pandan, dan salam koja. Dedaunan itu pula yang kemudian menutupi sajian ayam tangkap pada setangkup piring. Setelah ayam matang, dedaunan ini memang...
Salah satu makanan khas Lhoksheumawe yang sangat mudah ditemui adalah Boh Rom Rom . Bohromrom atau di Jawa disebut Klepon ini terbuat dari tepung ketan berisi gula yang dibalut dengan parutan kelapa berbentuk bulat dan kecil. Rasanya sangat manis nikmat saat hangat dan sangat cocok bila dimakan saat minum kopi atau teh. Bagi yang ingin membuat sendiri berikut ini resep pembuatanya : Bahan : - 500 gr tepung ketan putih - 1/2 sendok teh garam - 100 ml air putih panas - 80 ml air dingin - Air secukupnya untuk merebus - 3 daun pandan - 1/2 butir kelapa sudah parut - 100 gr gula merah diparut kasar - 2 daun pandan - 50 ml air Cara Membuat : 1. Pertama campur tepung ketan serta garam dan juga air panas serta aduk hingga rata. 2. Tambahkan air dingin sedikit sedikit, dan aduk hinga adonan terasa kalis. 3. Panaskan air dengan daun pandan sampai mendidih. 4. Ambil satu sendok teh adonan, kemudaian bulatkan dan isi dengan gula mer...
Pada zaman dahulu kala, di sebuah kampung antah berantah, hidulah sepasang suami istri. Mereka merupakan sebuah keluarga yang sangat miskin. Rumahnya dari pelepah daun rumbia yang didirikan seperti pagar sangkar puyuh. Atap rumah mereka dari daun rumbia yang dianyam. Tidak ada lantai semen atau papan di rumah tersebut, kecuali tanah yang diratakan dan dipadatkan. Di sana tikar anyaman daun pandan digelar untuk tempat duduk dan istirahat keluarga tersebut. Demikianlah miskinnya keluarga itu. Rumah mereka pun jauh dari pasar dan keramaian. Namun demikian, suami-istri yang usianya sudah setengah abad itu sangat rajin beribadah. “Istriku,” kata sang suami suatu malam. “Sebenarnya apakah kesalahan kita sehingga sudah di usia begini tua, kita belum juga dianugerahkan seorang anak pun. Padahal, aku tak pernah menyakiti orang, tak pernah berbuat jahat kepada orang, tak pernah mencuri walaupun kita kadang tak ada beras untuk tanak.”...
Keumamah adalah makanan khas Aceh yang berbahan dasar ikan kayu. Makanan ini populer di Aceh sejak zaman perang dahulu. Keumamah dipercaya bisa awet disimpan dalam waktu lama dan tidak mudah basi. Dalam bahasa Aceh, ikah Keumamah disebut juga Engkot Keumamah. (sumber : http://naniafrida.wordpress.com/2012/11/02/asam-keumamah-atjeh/).
Meuseukat merupakan jajanan khas daerah Aceh. Terbuat dari campuran tepung terigu dan nanas. Rasa yang khas membuat makanan ini diburu oleh orang yang berkunjung ke Aceh untuk dijadikan sebagai oleh-oleh. Dahulu makanan ini juga dijadikan sebagai salah satu hidangan di pesta pernikahan. (sumber : http://peunajoh.tumblr.com/post/4953774054/meuseukat-ini-merupakan-salah-satu-kue-tradisional).
Kue Kacang Hijau Sabang ini adalah kudapan ringan yang memiliki rasa manis dan unik. Bahan dasar dari kue ini adalah kacang hijau yang dihaluskan beserta beberapa bahan lainnya seperti gula, garam dan sebagainya. Sebenarnya kue ini hampir mirip dengan kue bakpia yang sering dijadikan makanan khas di beberapa daerah di Indonesia. Namun yang membuat kue ini unik adalah tekstur isi kacang hijaunya yang lembut dengan kulit yang cenderung basah. Rasanya pun berbeda dengan Bakpia Pathok milik Jogja atau Bakpia Mangkok milik Malang. Ada citarasa tersendiri seperti rasa atau aroma wangi dalam kue oleh oleh dari ujung Indonesia ini. Ukurannya pun relatif lebih besar dan cukup untuk membuat perut kenyang. Kue kacang hijau atau bakpia ini dapat ditemui di Sabang, atau di beberapa kota di Aceh. Alamat dan Kontak Penjual: ISTANA KUEH TRADISIONAL ACEH Jl. Cut Nyak Dhien No. 7, Lampisang, Peukan Bada, Lampisang, Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Aceh 23232...
Tujuh Anak Lelaki Ditulis pada 31 Maret 2010 oleh Agus Anshori Cerita Rakyat dari : Aceh Alkisah, di sebuah kampung di daerah Nanggroe Aceh Darussalam, ada sepasang suami-istri yang mempunyai tujuh orang anak laki-laki yang masih kecil. Anak yang paling tua berumur sepuluh tahun, sedangkan yang paling bungsu berumur dua tahun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sepasang suami-istri itu menanam sayur-sayuran untuk dimakan sehari-hari dan sisanya dijual ke pasar. Meskipun serba pas-pasan, kehidupan mereka senantiasa rukun, damai, dan tenteram. Pada suatu waktu, kampung mereka dilanda musim kemarau yang berkepanjangan. Semua tumbuhan mati karena kekeringan. Penduduk kampung pun mulai kekurangan makanan. Persediaan makanan mereka semakin hari semakin menipis, sementara musim kemarau tak kunjung usai. Akhirnya, seluruh penduduk kampung menderita kelaparan, termasuk keluarga sepasang suami-is...
Banta Berensyah adalah seorang anak laki-laki yatim dan miskin. Ia sangat rajin bekerja dan selalu bersabar dalam menghadapi berbagai hinaan dari pamannya yang bernama Jakub. Berkat kerja keras dan kesabarannya menerima hinaan tersebut, ia berhasil menikah dengan seorang putri raja yang cantik jelita dan dinobatkan menjadi raja. Bagaimana kisahnya? Ikuti cerita Banta Berensyah berikut ini! Alkisah, di sebuah dusun terpencil di daerah Nanggro Aceh Darussalam, hiduplah seorang janda bersama seorang anak laki-lakinya yang bernama Banta Berensyah. Banta Berensyah seorang anak yang rajin dan mahir bermain suling. Kedua ibu dan anak itu tinggal di sebuah gubuk bambu yang beratapkan ilalang dan beralaskan dedaunan kering dengan kondisi hampir roboh. Kala hujan turun, air dengan leluasa masuk ke dalamnya. Bangunan gubuk itu benar-benar tidak layak huni lagi. Namun apa hendak dibuat, jangankan biaya untuk memperbaiki gubuk itu, untuk makan sehari-hari pun mereka kesulitan.Untuk bertahan...
Tersebutlah kisah, seekor raja burung parakeet hidup beserta rakyatnya di sebuah hutan di Aceh. Hidup mereka damai. Kedamaian tersebut terganggu, karena kehadiran seorang pemburu. Pada suatu hari pemburu tersebut berhasil menaruh perekat di sekitar sangkar-sangkar burung tersebut. Mereka berusaha melepaskan sayap dan badan dari perekat tersebut. Namun upaya tersebut gagal. Hampir semuanya panik,kecuali si raja parakeet. Ia berkata, "Saudaraku, tenanglah. Ini adalah perekat yang dibuat oleh pemburu. Kalau pemburu itu datang, berpura-puralah mati. Setelah melepaskan perekat, pemburu itu akan memeriksa kita. Kalau ia mendapatkan kita mati, ia akan membuang kita. Tunggulah sampai hitungan ke seratus, sebelum kita bersama-sama terbang kembali. Keesokan harinya, datanglah pemburu tersebut. Setelah melepaskan perekatnya, ia mengambil hasil tangkapannya. Betapa ia kecewa setelah mengetahui burung-burung tersebut sudah tidak bergerak, disangkanya sudah mati. Namun pemburu...