Tari Jepen adalah seni tari tradisi masyarakat suku Melayu Kutai yang tinggal di berbagai kabupaten disepanjang pesisir sungai Mahakam di Kalimantan Timur dan sekitarnya. Walaupun terdapat kesamaan dengan tari sejenis seperti tari Zapin di Sumatra, tari Dana, tari Bedana atau tari Zevin yang semuanya berasal dari masyarakat suku Melayu yang tinggal tersebar di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau lain di Nusantara, tari Jepen ini, yang biasanya diiringi oleh musik tradisi yang disebut Tingkilan, memiliki ciri khas ragam gerak yang tidak dimiliki oleh tari sejenis di daerah lain. Ragam gerak dalam tari Jepen dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografis daerah Kutai itu sendiri. Tarian pergaulan ini biasanya ditarikan berpasang-pasangan, tetapi dapat pula ditarikan secara tunggal. Tari Jepen ini diiringi oleh sebuah nyanyian dan irama musik khas Kutai yang disebut dengan Tingkilan . Alat musiknya terdiri dari gambus (sejenis gita...
Konon Mendu berasal dari Dusun Malakian, suatu dusun kecil yang terletak di Desa Sengkubang, Kecamatan Pontianak Hilir, Kabupaten Pontianak. Kesenian tradisional Mendu dipertunjukkan pertama pertama kali pada tahun 1871 oleh tiga orang pemuda dari Mempawah, yaitu Ali Kapot, Amat Anta dan Achmad. Ali Kapot yang berasal dari Dusun Malakian ini gigih meneruskan bentuk kesenian tradisional ini kepada anak-anaknya. Bersama Amat Anta dan Achmad, Ali Kapot membawa Mendu hingga ke Brunai dan wilayah Kalimantan Utara. Dahulu, Mendu amat digemari oleh masyarakat banyak dan menjadi bagian penting dari acara pernikahan dan sunatan. Anak-anak muda berlatih keras untuk menguasai Mendu dan berusaha mendapatkan peran sebagai Raja, Pahlawan, ataupun Pendekar. Mendu merupakan kesenian rakyat sejenis teater tradisional yang berisi lakon-lakon seperti dongeng, legenda, hikayat 1001 malam ataupun cerita lama yang tidak menyinggung kehidupan sehari-hari masyarakat secara langsung. Namun lak...
Tari Gantar merupakan jenis tarian pergaulan antara muda mudi yang berasal dari Suku Dayak Benuaq dan Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Tarian ini melambangkan kegembiraan dan juga keramah-tamahan suku Dayak dalam menyambut tamu yang datang ke Kalimantan Timur, baik sebagai wisatawan, investor, atau para tamu yang dihormati. Tamu-tamu bahkan diajak ikut menari bersama para penari. Gerakan-gerakan tari Gantar melukiskan orang yang sedang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk untuk membuat lubang di tanah. Sementara bambu berisi biji-bijian melambangkan benih padi dan wadahnya. Tarian ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung, namun dikenal juga oleh suku Dayak Benuaq. Tarian Gantar bisa dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busai, dan Gantar Senak atau Gantar Kusak. Kostum yang dipakai penari disebut Ulap Doyo, merupakan kain tenunan asli suku Dayak Benuaq yang diambil dari serat Doyo. Pada zaman dahulu...
Tembang ireng-ireng adalah tembang yang dialunkan pada saat upacara bepelas diiringi juga dengan mantra-mantra yang dibacakan oleh pemimpin belian dan musik gamelan. Sumber: http://eifaf.visitingkutaikartanegara.com/kegiatan/bepelas
Jatung adau merupakan alat musik membranofon dari Suku Dayak Kenyah yang tinggal di Kalimantan Timur. Alat musik tradisional Jatung Adau ini memiliki banyak sebutan/nama, Suku Dayak Modang menyebutnya Tuwung, Suku Dayak Kebahan menyebutnya Tubung, sedangkan Suku Dayak Tunjung menyebutnya prahil. Alat musik yang sejenis dengan kendang ini memiliki garis tengah 45 cm, dibagian ekor kurang lebih 25 cm dan panjang seluruhnya sekitar 250 cm. Alat ini dibuat dari kayu adau yang kuat, liat, dan tidak mudah pecah. Membrannya terbuat dari kulit lembu hutan atau kulit kijang yang kemudian diikat dengan menggunakan rotan dan ring pengikat yang disebut serapah. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring tari Belian, Jimamnugroho, dan Hudoq. Selain sebagai alat pengiring tari, Jatung Adau juga digunakan oleh suku kenyah untuk sebagai alat komunikasi seperti memberitakan kematian seseorang, tanda ketika terjadinya bencana, serta sebagai pengumuman jika ada anggota suku yang sakit...
Klentangan atau sluding adalah merupakan salah satu alat musik tradisional dari Kalimantan Timur, merupakan alat musik pukul yang terdiri dari 6 buah gong kecil yang terbuat dari logam / perunggu dan disusun berdasarkan nada-nada tertentu pada sebuah tempat dudukan berbentuk kotak persegi panjang (rancak). Alat musik ini terbuat dari kayu. Sluding atau klentangan merupakan alat musik pukul jenis silofan yang mirip dengan gambang. Alat musik ini terdiri dari 8 bilah kayu yang ditempatkan pada rak kayu. Pada sisi kanan dan kiri sluding dihias dengan motif kepala burung Enggang yang dianggap sebagai hewan sakral oleh suku bangsa Dayak Modang. Alat musik ini dimainkan saat upacara adat. Cara memainkannya adalah dengan cara dipukul menggunakan 2 buah batang kayu yang terpisah, sehingga kedua tangan (kanan dan kiri) berperan aktif. Klentangan digunakan sebagai alat pendukung pengiring upacara adat dan tarian daerah. sumber : ht...
Lulung adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Alat musik ini berupa sitar tabung yang masuk dalam golongan idiokordofon. Lulung dilengkapi 6 dawai yang diambil dari badan bambu. Alat musik ini dimainkan para wanita Dayak Kenyah dengan cara dipetik. sumber : https://semuatentangprovinsi.blogspot.co.id/2016/05/alat-musik-tradisional-provinsi-kalimantan-timur.html
lat musik yang satu ini biasa dipakai untuk mengiringi musik-musik melayu. Gendang kecil yang memiliki dua sisi tabuh ini menjadi salah satu alat musik tradisional di Indonesia. Inilah ketipung, gendang kecil yang menjadi bagian dari instrumen gamelan. Ketipung memiliki ukuran yang kecil dan berbentuk bulat memanjang dengan bagian tengahnya yang berukuran lebih besar. Alat musik yang biasanya juga digunakan untuk mengiringi musik-musik bernuansa Timur Tengah ini terkadang dihiasi berbagai motif etnik khas Indonesia. Kedua sisi tetabuhan ketipung terbuat dari kulit kambing atau bisa juga kulit sapi yang sudah di tipiskan. Ketika ditabuh, biasanya menghasilkan suara yang bulat. Selain musik-musik melayu, ketipung juga menjadi salah satu alat musik yang mengiringi musik keroncong bahkan dangdut. Selain di Jawa, ketipung juga banyak ditemui di Kalimantan khususnya Kalimantan Timur. Ketipung di Kalimantan Timur, memiliki sedikit perbedaan dengan ketipung dari Pulau Jawa. Keti...
Tari Kancet Papatai merupakan kesenian tradisional dalam bentuk tari-tarian perang yang bercerita tentang seorang pahlawanDayak Kenyah yang sedang berperang melawan musuh. Tarian ini juga menggambarkan tentang keberanian para pria atai ajai suku Dayak Kenyah dalam berperang. Tarian ini menggambarkan tentang mulai dari perang sampai dengan upacara pemberian gelar bagi pria atau ajai yang sudah berhasil mengenyahkan musuhnya. Kancet Papatai diiringi dengan lagu Sak Paku dan menggunakan alat musik tradisional Kalimantan Timur. Source : tradisikita.my.id/2016/11/10-tarian-tradisional-kalimantan-timur.html