Bahan -bahan : · Tepung beras : 300 Gram · Gula pasir : 100 Gram · Air (untuk merebus) : 200 Mili liter · Kelapa parut, disangrai : 150 Gram · Gula merah (gula Jawa) &nbs...
Rumah Bubungan Tinggi atau Rumah Ba-Bubungan Tinggi adalah salah satu jenis rumah Baanjung yaitu rumah tradisional suku Banjar di Kalimantan Selatan dan bisa dibilang merupakan ikonnya Rumah Banjar karena jenis rumah inilah yang paling terkenal karena menjadi maskot rumah adat khas provinsi Kalimantan Selatan . Di dalam kompleks keraton Banjar dahulu kala bangunan rumah Bubungan Tinggi merupakan pusat atau sentral dari keraton yang menjadi istana kediaman raja (bahasa Jawa: kedhaton) yang disebut Dalam Sirap (bahasa Jawa: ndalem) yang dahulu tepat di depan rumah tersebut dibangun sebuah Balai Seba pada tahaun 1780 pada masa pemerintahan Panembahan Batuah . sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Bubungan_Tinggi
Makanan ini sudah sejak lama dijual di pasar Barabai dan sampai saat ini masih bertahan meski sudah banyak makanan cepat saji kebarat-baratan. Barabai sendiri merupakan ibukota dari kabupaten Hulu Sungai Tengah, yang merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan. Apam barabai adalah kue basah yang dibuat dari tepung beras, santan, gula merah/putih, dan tape singkong. Makanan ini bentuknya bulat dan tipis, berwarna merah kecoklatan atau putih. Teksturnya sangat lembut, sehingga enak dilidah. Yang berwarna merah kecoklatan, gula yang digunakan adalah gula merah, sehingga rasanya sangat khas, gurih dan manis, aromanya pun memiliki aroma yang kuat dari gula aren. Yang warna putih pun tak kalah enak, rasanya juga manis, orang yang kurang suka aroma dan rasa gula merah bisa memilih apam yang putih ini. Apam ini banyak dijual dipasar barabai terutama dimuka terminal barabai, biasanya apam ini dibungkus dengan daun pisang. Satu bungkus isinya biasanya 8-10 lapis apam...
Bahan-bahan 1 piring penuh ikan asin sepat 150 ml air asam jawa 2 sdm kecap manis secukupnya garam secukupnya gula pasir secukupnya gula merah secukupnya kaldu bubuk secukupnya air bumbu iris: 2 buah cabai merah 1 buah tomat 7 buah cabai rawit(di utuhkan) bumbu halus: 9 buah bawang merah 4 buah bawang putih 11 buah cabai rawit Langkah Rendam ikan asin sepat kurang lebih selama 15menit.tiriskan,goreng dan sisihkan di piring. Panaskan minyak,lalu tumis bumbu halus sampai wangi,masukan bumbu iris tumis sampai layu. Tambahkan secukupnya air(kira2 saja ya sesuai selera).masukan air asam,garam, gula, kecap dan kaldu bubuk.masak sampai kuah mendidih. Tes rasa,jika rasa sudah pas.diamkan sebentar kuahnya,setelah sudah agak hangat masukan ikan asin sepat...
Cabai hiyung adalah salah satu varietas cabai di Indonesia. Cabai ini hanya tumbuh di Desa Hiyung , Kecamatan Tapin Tengah , Kabupaten Tapin , Kalimantan Selatan , sehingga cabai tersebut diberi nama Cabai Hiyung. Saat ditanam di tempat lain, rasanya menjadi kurang pedas, bahkan cenderung tidak pedas. Cabai hiyung diakui sebagai cabai rawit terpedas se-Indonesia. Cabai hiyung memiliki tingkat kepedasan hingga 17 kali dibanding cabai rawit biasa. Cabai ini memiliki tingkat kepedasan yang tinggi dengan kadar kapsaisin mencapai 94.500 ppm. Selain rasanya yang sangat pedas, cabai hiyung memiliki keunggulan lainnya yaitu mempunyai daya simpan yang cukup lama, yakni 10-16 hari pada suhu ruangan. Plasma nutfah ini telah resmi terdaftar pada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia Nomor 09/PLV/2012 tanggal 12 April 2012 sebagai Varietas Lokal dengan nama "Cabai Rawit Hiyung". Cabai...
Bahan: ½ ons gula pasir 1 ½ ons gula merah ¼ sendok teh vanili 4 butir telur ayam 3 gelas santan Garam secukupnya 6 sendok makan larutan maizenna Cara Membuat: Jika sudah menyiapkan semua bahan-bahan dan bumbunya, Anda bisa mencampurkan santan dengan telur dalam sebuah wadah. Kocok dan aduk Tambahkan gula pasir, gula merah, larutan maizenna, garam dan vanili lalu aduk sampai semua bumbu tercampur rata Siapkan cetakan dan tuang adonan ke dalamnya. Ratakan lalu kukus hingga kue sarikaya matang selama dua menit. Biarkan adonan mengembang sempurna Kalau sudah mengembang, angkat dan tiriskan. Dinginkan beberapa saat lalu hidangkan di piring saji dan siap dinikmati Sumber: http://www.masakandapurku.com/2015/12/resep-membuat-sarikaya-khas-kalimantan.html Lokasi Penjual: Kurnia Rasa Alamat: Jalan Mayjen Sutoyo S No.0...
SANGGUL RANGKAP DARI KALIMANTAN SELATAN Ciri-ciri sanggul : Rambut tanpa sasakan Panjang cemara 100cm Memakai sunggar Bentuk sanggul rangkap Letak sanggul pada puncak kepala Ornamen Sanggul: Bunga melati Kembang goyang rangkap CARA MEMBUAT SANGGUL Rambut dibuat sunggar Diikat pada daerah puncak kepala Pasang cemara pada ikatan rambut Cemara dililitkan melingkar kekiri buat bulatan ke ujung cemara, ditarik kedalam membuat lingkaran lagi lebih kecil menjadi sanggul rangkap MEMASANG ORNAMENT Bunga melati dirangkai secara karang jagung dengan mempergunakan sebatang lidi yang masih basah (janur), panjang ± 50 cm, dililitkan disekitar sanggul Kembang goyang rangkap, 1 atau 2 buah ditusukkan pada tengah sanggul diatas. Sumber: http://slideplayer.info/slide/12490647/
Hampir terdapat di belantara budaya Nusantara istilah 'tapih' sudah dikenal secara luas karena semua masyarakat mengenakan tapih dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang digunakan sebagai selempang di bahu, ada yang dikenakan dalam ikatan di pinggang, serta selimut ketika tidur. Masyarakat di Banjarmasin mengenal tapih sebagai pakaian sehari-hari yang melekat di tubuh, digunakan untuk tutup kepala buat wanita, dijadikan selimut tubuh ketika duduk di warung pada subuh hari yang dingin, dijadikan kewajiban yang sakral untuk beribadah shalat maupun mengaji, malah dijadikan ayunan bayi tidur bapukung dan semboyan adat duduk bagi pengantin waktu akad nikah dan aqiqah anak. Sesuatu yang menarik adalah ketika para gadis mandi turun ke sungai, maka tapih akan diselimutkan pada tubuh dengan mengikat kedua ujung di bahu kanan. Sementara kaum ibu menutup tubuh dengan tapih di batas dada seraya melingkarkan handuk di bahunya. Tapih pun menjadi alat permainan re...
Pada zaman dahulu Kerajaan Banjar kain Sasirangan dianggap sebagai kain adat. Kain Sasirangan merupakan kain adat suku Banjar yang etnoreligius yang menimpati sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan. Karena kaum pria mengenakan kain Sasirangan sebagai penutup kepala yang disebut laung. Selain digunakan sebagai laung, kaum pria menggunakannya sebagai ikat pinggang. Sementara kaum wanita menggunakan kain ini sebagai kemben yang menutupi tubuh dan juga sebagai selendang khas daerah Kalimantan selatan. Kain ini merupakan bagian dari budaya Kalimantan Selatan. Pada jaman sekarang kain Sasirangan sudah tidak lagi digunakan untuk ikat pinggang dan kemben, tapi sekarang sudah diproduksi sebagai pakaian dengan desain yang lebih kreatif dengan menciptakan banyak ragam corak dan motif. Kain Sasirangan sudah dianggap batik Banjar yang keberadaanya disamakan dengan bati-batik luar daerah terutama batik Jawa yang sudah terkenal lebih awal, dan terbukti saat ini semakin meningkat per...