Silat Terumbu adalah satu-satunya silat asli khas Banten yang diciptakan oleh Ki Terumbu. Silat ini tumbuh, berkembang, dan hanya ada di daerah Banten. Tidak seperti silat pada umumnya yang tumbuh di daerah Banten dan berkembang dengan beberapa penambahan. Uniknya Silat Terumbu ini pada nama jurus-jurusnya yang menggunakan huruf hijaiyah atau huruf arab. Misalnya alif satu, alif dua, alif tiga, dsb. Ada juga beberapa jurus lain seperti depok satu, depok dua, sendok, panzer, dsb. Tingkatan-tingkatan jurus ini diajarkan berdasarkan tingkat kesulitannya, dari sembilan jurus dasar yang harus dihafalkan hingga jurus-jurus variasi yang jumlahnya bisa mencapai ratusan. Seperti pada umumnya, tempat pengajaran silatnya disebut padepokan, yaitu Padepokan SIlat Terumbu Banten. Namun, seiring dengan bertambahnya waktu jurus-jurus selain sembilan jurus dasar mendapatkan variasinya. Sehingga, jika berkunjung dari satu padepokan silat terumbu ke padepokan silat terumbu yang lainnya, akan ditem...
Masyarakat suku Cina Peranakan/Tionghoa yang berasal khususnya dari daerah Tangerang, Banten memiliki ritual tersendiri sebagai bentuk ucapan syukur atas kelahiran seorang bayi. Ritual ini dilaksanakan sebulan setelah seorang bayi lahir, baik laki-laki maupun perempuan. Pertama-tama, sang bayi dipakaikan baju, sepatu, dan sarung tangan berwarna merah serta pernak-pernik berwarna merah (topi, bando, selimut dan sebagainya). Warna merah sendiri melambangkan keselamatan, kesejahteraan dan kebaikan. Bagian terpenting dari ritual ini adalah pencukuran rambut bayi, yang dilakukan sebagai bentuk pembuangan semua keburukan dan sakit penyakit yang ada pada sang bayi. Sebelum dicukur, bayi difoto terlebih dahulu, dan bayi kembali difoto setelah melakukan pencukuran rambut. Pencukuran juga disertai dengan harapan dan doa untuk kesehatan dan kesejahteraan si bayi. Biasanya ritual ini juga disertai dengan pembuatan aneka ragam kue, seperti onde-onde berwarna mer...
Perayaan Pehcun sudah lama diselenggarakan secara rutin di Indonesia. Menurut sejarahnya, perayaan ini digelar rutin oleh perkumpulan Boen Tek Bio sejak tahun 1910. Namun, perayaan ini sempat terhenti di jaman Orde Baru karena dilarang oleh pemerintah. Kemudian sejak reformasi, mulai tahun 2000, kegiatan ini mulai diselenggarakan kembali hingga sekarang dan selalu diisi oleh berbagai ritual dan tradisi unik. Tradisi unik tersebut berupa melempar bakcang dan bebek kemudian perlombaan perahu naga. Tradisi ini dapat diikuti oleh masyarakat umum. Warga yang ikut berpartisipasi dapat menjadi panitia acara maupun ikut dalam perlombaan. Seiring berjalannya waktu, perayaan Peh Cun mengakar di masyarakat Kota Tangerang sehingga selalu dinanti oleh masyarakat. Menurut Erika Shafira, warga sekitar Sungai Cisadane, balapan perahu naga menjadi salah satu daya tarik pengunjung dikarenakan ini merupakan perayaan yang jarang dilihat. Selain itu, terdapat bazar, jajanan kuliner, dan terdapat konser...
Silat bandrong adalah salah satu jenis silat asli Banten dari daerah Cilegon. Silat Bandrong lahir tahun 1525 Masehi oleh Ki Beji. Nama silat Bandrong berasal dari nama jenis ikan terbang yang sangat gesit dan dapat melompat tinggi, jauh, atau dapat menyerang keras dengan moncongnya yang panjang dan bergerigi sangat tajam. Sehingga termasuk ikan yang sangat berbahaya dan dapat membinasakan musuhnya. Yang membedakan silat Bandrong dengan silat dari Banten lainnya yaitu berupa jurus-jurus yang begitu lincah dan juga memakai iringan musiknya. Jurus dasar yang dipakai pada silat bandrong, antara lain : • Jurus pilis • Jurus catrok • Jurus totog • Jurus seliwa • Jurus gebrag • Jurus kurung Gerakan dasar langkah yang dipakai dalam silat bandrong, antara lain : • Geleng / giling • &nb...
Dalam kebudayaan Baduy terdapat sistem perkawinan yang cukup aneh, yaitu perkawinan sedarah. Perkawinan harus dilakukan antar sepupu. Pasangan saling dijodohkan oleh kepala suku dan mereka tidak bisa menolak. Usia perkawinan di Baduy biasanya sekitar 15-17 tahun, dan kebanyakan dari pasutri mempunyai anak di umur 20 tahun. Ini merupakan ritual perkawinan Baduy sejak dulu. Seseorang tidak akan kawin apabila ia tidak memiliki sepupu. #OSKMITB2018
Oled adalah salah satu makanan khas Banten yang disajikan sebagai salah satu cemilan yang biasa dimakanan bersamaan dengan bubur sop. Oled adalah makanan yang bahan dasarnya terbuat dari aci atau tepung tapioka yang dicampur dengan daging ikan biasanya ikan tongkol serta ditambah kaldu ikan dan bumbu penyedap. Semua bahan tersebut diuleni sampai kalis, lalu dibentuk menjadi ukuran kecil-kecil berbentuk lonjong, lalu direbus sampai teksturnya kenyal. Setelah matang, tiriskan dan lumuri dengan minyak goreng agar tidak lengket lalu ditaburi dengan bawang goreng. Oled pun siap disajikan. OSKMITB2018
Endah basisir Carita Panorama Selat Sunda Dijugjug parawisata Datang ti mancanagara Ombak nu paudag-udag Kikisik meresik resik Batu karang patarenggang Cita rasa kaendahan Mun pareng srangenge surut beungeut laut mungpuhurung kulayut pamayang geus bebelayat nyungsruk irup nyungsi urip keur isuk Makna dari lagu ini kental dengan wisata Pantai Carita yang selalu penuh akan pengunjung baik dari domestik dan mancanegara. Selain itu Pantai Carita dimanfaatkan oleh para nelayan untuk melaut mencari nafkah . Adapun untuk pencipta lagu tersebut tidak diketahui (Anonim), karena lagu tersebut biasanya dinyanyikan turun-temurun di masyarakat Banten. #OSKMITB2018 #FITB2018 #CintaBudayaBangsa
Tari Cokek merupakan seni pertunjukan tarian yang berkembang pada abad ke-19 Masehi di Kabupaten Tangerang, Banten. Tarian ini di dalamnya terdapat campuran dari kebudayaan etnik Cina. Kostum yang dikenakan penari berupa kebaya yang di sebut 'Cokek'. Tari Cokek memiliki kemiripan dengan Sintren dari Cirebon. Munculnya Tari Cokek berawal dari adanya pesta yang diadakan oleh para tuan tanah Tionghoa yang tinggal di Tangerang. Dalam pesta tersebut, salah satu tuan tanah, Tan Sio Kek, mempersembahkan tiga orang penari wanita sebagai wujud partisipasinya dalam pesta tersebut. Tan Sio Kek juga mengundang tiga orang musisi yang berasal dari daratan Cina untuk memainkan musik sebagai pengiring tari. Ketika itu, para musisi Cina hadir sambil membawa beberapa buah alat musik dari negara asalnya. Salah satu alat musik yang mereka bawa yakni Rebab Dua Dawai. Atas permintaan Tan Sio Kek, musisi itu kemudian memainkan alat musik yang mereka bawa dari daratan Cina. Pada saat yang bersa...
Kupat Qunutan adalah tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat cilegon dilakukan setiap tahun saat hari ke-15 bulan Ramadan. Kupat Qunutan merupakan wujud rasa syukur setelah dapat melewati 15 hari puasa. Biasanya masyarakat membuat Ketupat, Opor ayam dan sayur kulit tangkil. Mereka memakan makanan tersebut bersama tetangga dan keluarga di masjid, mushola dan dirumah. #OSKMITB2018