Kwee Cap adalah makanan yang berasal dari Kalimantan Barat, tepatnya di Pontianak. Mungkin banyak versi dari Kwee Cap, tetapi saya ingin membahas dari kota Singkawang ini. umumnya Kwee Cap berisi ketan beras putih yang disiram dengan kaldu kulit babi dengan campuran bawang putih dan kacang tanah. Hal ini sangat digemari oleh orang orang Pontianak karena banyaknya pedagang pedagang yang berjualan Kwee Cap ini. Bahkan, sekarang ada yang menjual Kwee Cap instan di supermarket/minimarket terdekat anda. Tetapi makanan ini non-halal sehingga bagi umat muslim tidak disarankan untuk memakan Kwee cap ini. Menurut pengakuan orang tua saya, Kwee Cap memiliki banyak protein dan zat zat yang diperlukan tubuh sehingga menjadikan makanan ini, makanan yang sangat bergizi. bahkan saat mereka kecil, mereka memakan ini layaknya memakan nasi hingga 3x sehari
Kata yang cukup asing di telinga kebanyakan orang ini adalah kue tradisional khas dareah Kalimantan Barat. Rasanya yang gurih dan asin sangat disukai oleh semua kalangan masyarakat. Kue ini dapat dijumpai di toko-toko kue basah. Kita juga dapat membuatnya sendiri di rumah karena bahan-bahannya yang cukup mudah ditemukan. Kue ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan garam serta diatasnya ditaburi ebi, lobak asin kering, caipo (lobak manis). Kue ini bisa juga disantap dengan sambal kalimantan. Biasanya kue ini dibuat dalam satu loyang besar dan disajikan dalam bentuk porongan-potongan kecil. Kue Hampan Singkawang dan Pontianak memiliki sedikit perbedaan. Salah satunya adalah untuk kue Hampan Pontianak/Kiam Ko Kwe menggunakan tumisan ayam sebagai toppingnya. Sedangkan kue Hampan Singkawang toppingnya berupa campuran ebi dan lobak. OSKMITB2018
Tau Suan adalah makanan khas pontianak yang berbahan dasar kacang hijau. Dulu ketika saya berumur 13 tahun saya diajak oleh ibu saya untuk pergi berbelanja di Pasar yang berada di Pontianak. Ketika saya berjalan saya melihat gerobak yang berjualan Tau Suan lalu sayapun mencobanya. Saya menjadi tertarik karena cita rasa dari makanan ini , lalu saya pun bertanya-tanya ke penjual makanan tersebut. Ia mengatakan bahwa makanan ini merupakan salah satu santapan khas yang memiliki cita rasa yang unik. Penjual Lek Tau Suan tersebut lalu menjelaskan proses pembuatannya yaitu dengan merendam kacang hijau hingga kulitnya terkupas , lalu dimasak dengan kuah bening pekat. Kuah bening yang pekat tersebut dibuat dari tepung tapioka dengan kuantitas sesuai dengan kebutuhan. Setelah selesai dicampurkan , ditambahkan dengan gula dan bisa menggunakan pandan untuk menambah aroma yang khas. #OSKMITB2018
Ayam arak atau yang dalam bahasa tradisional Tio Ciu disebut Koi Ciu adalah makanan tradisional suku Tionghoa asal Pontianak. Koi Ciu dimasak dengan arak dan daun kacangma. Menurut kepercayaan, makanan ini bagus untuk kesehatan tubuh,terutama untuk para perempuan Tionghoa yang baru melahirkan anak yang biasa kita sebut sebagai masa nifas. Dipercaya demikian karena koi ciu dimasak dengan arak yang dipercaya oleh orang Tionghoa manfaatnya bagus untuk kelancaran peredaran darah. Tradisi dan kepercayaan ini sudah ada turun temurun dari nenek moyang pada zaman dulu. Karena itu orang Tionghoa Pontianak biasanya tidak minum jamu untuk melahirkan dan lebih percaya makan koi ciu. Selain itu, koi ciu juga menjadi makanan di acara-acara perayaan orang Tionghoa Pontianak karena berbagai manfaat baik yang dipercaya serta rasanya yang enak. * Bahan yang diperlukan untuk membuat koi ciu : 1. Ayam 2. Daun kacangma 3. Arak putih 4. Air secukupnya 5. Garam secukupnya * Cara memasa...
BAHAN-BAHAN Bahan daging sate: 300gr daging sapi/ayam 1 sdm air asam 1 sdm gula merah 4 siung bawang putih halus 1 sdt garam 2 sdt kecap manis 1 sdt ketumbar bubuk 1/2 sdt lada Bahan kuah sate: 750ml kaldu sapi 3 siung bawang putih halus 1 sdt ketumbar bubuk 1/2 sdt lada 1/4 sdt kunyit bubuk 1/4 sdt jinten bubuk 1/4 sdt adas manis bubuk 2 buah kapulaga 1/2 bunga lawang 1/2 sdt garam Bahan bumbu kacang: 150gr kacang goreng halus 5 siung bawang merah 3 siung bawang putih Cabai rawit/kering sesuai selera 100gr gula merah 200ml kaldu ayam 5 sdm air asam jawa Garam secukupnya Pelengkap: Lontong Timun Bawang goreng Jeruk nipis ÃÂ LANGKAH Daging sate: Potong dadu daging ayam/sapi Tambahkan air asam, gula merah, bawang putih halus, garam, kecap manis, ketumbar bubuk,dan lada Aduk rata dan diamkan kurang lebih 1/2 jam untuk dimarinasi Tusuk dagi...
Nyapat Taon adalah salah satu tradisi khas dari daerah Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan ini bukan hanya asal dilakukan, tetapi memiliki makna, kita memohon kepada sang pencipta, tetapi dengan sarana yang berbeda, dengan menghadirkan sisi agama dengan para ulama mengharapkan keberkahan, dan dari adat istiadat karena kita juga tidak lepas dari hukum akal. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh petani di daerah Koyang Utara dan Tanjung Belimbing. Para petani melakukan ini untuk meminta berkat dan mengusir hama. Tradisi ini dilakukan setahun sekali setelah panen. Sesajian dipersiapkan masyarakat, tampak bubur putih, nasi berbagai warna yang melambangkan kehidupan, ayam bakar, dan ayam mentah, yang mana sesajian ini akan diletakan di beberapa penjuru mata angin. OSKMITB2018
Suku Dayak adalah suku yang mendiami daerah pedalaman di Pulau Borneo/Kalimantan. Suku dayak memiliki beragam budaya yang unik dan menarik untuk dikenali, mulai dari rumah adat, tarian tradisional, bahasa maupun kepercayaan. Suku dayak juga terkenal dengan sejarahnya yang banyak terlibat dalam berbagai perang antarsuku, bahkan dengan suku Madura di Jawa Timur. Sebagai suku yang memiliki jiwa perang, suku Dayak memiliki berbagai macam senjata untuk melengkapi kekuatan militer mereka. Salah satu senjata yang banyak digunakan adalah semacam tombak bernama Lunju. Keluarga ibu saya berasal dari Pontianak yang terkenal dengan suku dayaknya di hutan-hutan pedalaman, dan nenek saya pernah memiliki senjata lunju sebagai koleksi saat belum berpindah ke Jakarta. Lunju merupakan senjata tombak yang memiliki tiga bahan utama, yaitu mata tombak, lembing, dan tali pengikat. Mata tombak dari Lunju terbuat dari besi/baja, seperti bahan baku tombak seperti biasanya. Lembing dari lunju dibuat dengan...
Sungai Kapuas di Kalimantan Barat adalah sungai terpanjang di Indonesia dan bermuara di Kota Pontianak. Banyak kehidupan di Kalbar yang bergantung pada aliran airnya, contohnya ketika orang Dayak mendirikan rumah betang(rumah panjang, mereka akan mendirikan rumah di sepanjang aliran sungai untuk memudahkan aktivitas kehidupan, seperti mengambil air, transportasi, dan lain sebagainya. Di daerah setempat ada cerita bahwa sungai tersebut memiliki penunggunya. Berikut adalah cerita yang saya peroleh dari orang dewasa daerah kota Pontianak. Legenda Puaka Legenda tentang suatu mahluk mistis yang dinamakan puaka ini sudah tersebar luas di daerah Kalimantan Barat. Puaka ini gambarkan sebagai sosok ular / buaya yang berukuran sangat besar. Di percayai pula kepala sosok penunggu ini merupakan gerbang menuju dunia lain, dimana terdapat banyak sekali jin dan siluman yang berada disana. Ada banyak versi cerita di masyarakat mengenai cerita penunggu Sungai Kapuas yang sulit untuk dijel...
Bahasa Tio Ciu adalah bahasa yang umumnya digunakan oleh orang-orang suku Tionghoa dari Kalimantan Barat. Bahasa ini memiliki banyak sekali kemiripan struktur dengan bahasa Mandarin, karena pada awalnya bahasa ini berasal dari pengungsi-pengungsi dari negara Tiongkok yang pindah ke Indonesia. Namun karena perpindahan daerah tersebut, bahasa Tio Ciu memiliki kosakata yang berbeda dengan bahasa mandarin. Bahasa Tio Ciu merupakan bahasa yang cukup kompleks, karena pada awal mulanya bahasa Tio Ciu memiliki 18 nada, namun seiring dengan perkembangan waktu, nada-nada tersebut mulai memudar menjadi 8 nada. Hal inilah yang menjadikan bahasa Tio Ciu sulit untuk dieja, dan apabila dibandingkan dengan bahasa Mandarin, bahasa Mandarin hanya memiliki 4 Nada. Bahasa Tio Ciu memiliki kemiripan dengan bahasa suku Tionghoa yang lain seperti bahasa Hokkien. ada pula bahasa lain yang sering digunakan di Kalimantan Barat yaitu bahasa Khek. Dibandingkan dengan bahasa Tio Ciu, bahasa Khek memiliki...