Adat istiadat Suku Serawai Kabupaten Seluma mencakup tata cara perkawinan. Dimana tata cara tersebut sudah jarang dilaksanakan dikarenakan tergerus zaman. Namun masih ada sebagian masyarakat yang menjalaninya. Adapun tata cara dan tahapan tersebut adalah sebagai berikut: Perkenalan Bujang Gadis Perkenalan bujang gadis terjadi dirumah si gadis, apabila bujang ingin berkenalan dengan si gadis, bujang harus kerumah si gadis dan terlebih dahulu diterima oleh orang tua sang gadis, untuk mengenali lebih dekat gadis pujaanya, bujang harus merayu orangtuanya dengan bahasa yang halus ”perambak” selain dengan kata-kata yang halus harus pula merendahkan diri. Apabila bujang sudah mendapatkan hati sang orang tua maka orang tua tersebut akan segera “membangunkan” anak gadisnya, yang biasanya sudah terlebih dahulu mengintip dari balik kain pintu. Gadis akan segera keluar apabila dia ada hati dengan tamunya, tetapi apabila si...
Tari Gandai adalah sebuah kesenian asli dari Provinsi Bengkulu, Tarian ini dilakukan oleh seseorang perempuan dalam jumlah 2 orang atau lebih .Diiringi dengan Serunai, sebuah alat musik tiup yang menghasilkan sebuah alunan musik yang indah .
Adat Pernikahan Suku Serawai Suku Serawai mendiami wilayah di bagian selatan Provinsi Bengkulu. Tepatnya di wilayah Seluma, Talo, Pino, dan Manna. Suku serawai memiliki banyak ciri khas, mulai dari bahasa daerah yang terdiri dari beberapa dialeg sampai kuliner tempoyak atau dikenal dengan nama sambal durian. Suku Serawai juga memiliki adat istiadat dalam hal perkawinan yang diberlakukan bagi orang dari dalam maupun luar suku serawai yang ingin meminang gadis serawai. Adat pernikahan suku serawai ini saya rangkum dari wawancara melalui telepon dengan seorang wanita suku serawai. Berikut rangkumannya: Dalam pernikahan suku serawai, baik antarsesama maupun berbeda suku yang melibatkan pihak perempuan maka akan terjadi perjanjian atau disebut dengan kulo . Kulo pernikahan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kulo semendo merdiko (perjanjian secara merdeka) dan kulo semendo masuak kampung (perjanjian secara masuk kampung). Berikut perinciannya: Kulo semendo merdiko...
Serunai Serunai adalah alat musik tradisional daerah bengkulu yang banyak menyebar di daerah Indonesia. Konon, Serunai menjadi populer sebagai alat musik tiup tradisional Minang . Alat musik ini dikenal merata di Sumatera Barat, terutama dibagian dataran tinggi seperti di daerah Agam, Tanah Datar dan Lima Puluh Kota, serta disepanjang pesisir pantai Sumatera Barat. Di Bengkulu, Serunai adalah salah satu alat musik tradisional daerah Bengkulu yang banyak digunakan dalam acara-acara adat, seperti upacara pengantin belarak, musik pengiring tari pedang yang biasanya diiringi juga dengan lantunan suara Gendang dan lainnya. Alunan suara dari alat musik Serunai ini sangat khas dan berbeda dari suara alat musik tiup lainnya. Maka tak heran jika masyarakat asli Bengkulu sangat menikmati alunan serunai. https://www.silontong.com/2018/05/07/alat-musik-tradisional-bengkulu-penjelasan-dan-cara-memainkannya/
Tari Andun Tari andun masuk dalam jenis tari pergaulan yang biasanya ditampilkan pria dan wanita. Dari catatan sejarah, tarian Bengkulu dulu menjadi tarian tradisi masyarakat Bengkulu dan sering dipertunjukan pada acara adat khususnya pesta panen raya. Tari ini dilakukan sebagai bentuk syukur dari masyarakat karena hasil panen yang sudah didapatkan. Dalam acara tersebut, biasanya akan diikuti seluruh masyarakat khususnya muda mudi. Bahkan dikatakan juga jika tari andun Bengkulu ini juga menjadi tempat mencari pasangan hidup atau jodoh muda mudi Bengkulu. Ketika dipertunjukkan, tarian akan dilakukan dengan jumlah penari yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi. Sementara untuk upacara adat, siapa saja juga diizinkan ikut menari namun harus disesuaikan dengan tempat menari. Sementara untuk pertunjukan tari, jumlah penari akan disesuaikan dengan kelompok tari atau sanggar yang akan membawakan tarian tersebut. https://budayalokal.id/tarian-bengkulu/
Tari Ganau Tari ganau adalah tarian tradisional Bengkulu yang dilakukan kelompok penari pria dan wanita yang diiringi dengan musik tradisional khas Bengkulu seperti mandolin, rebab dan juga kendang. Sementara untuk irama lagu menggunakan irama khas Melayu. Tarian akan dimulai dengan tempo gerakan yang lambat lalu diakhiri dengan gerakan yang cepat sekaligus menghentak. Gerakan tangan dalam tarian ini dan juga lompatan serta formasi harmonis diiringi dengan musik menjadi ciri khas dari tarian Bengkulu ini. https://budayalokal.id/tarian-bengkulu/
Tari Kejei Tari kejei merupakan tarian dari Bengkulu khususnya kesenian rakyat Rejang yang diselenggarakan pada musim panen raya datang. Tarian Bengkulu ini dimainkan muda mudi di pusat desa pada saat malam hari dan juga di tengah penerangan lampion sehingga semakin membuat tarian ini terlihat indah. Ketika ditampilkan, tarian akan diiringi alat musik tradisional seperti gong, seruling dan kulintang. Tari kejei dilakukan kelompok penari dengan membentuk lingkaran serta saling berhadap hadapan searah jarum jam. Tarian ini untuk pertama kalinya tercatat oleh Hassanuddin Al-pasee yakni seorang pedagang Pasee yang sedang berniaga ke Bengkulu tahun 1468. Akan tetapi dari keterangan Fhatahillah Al Pasee tahun 1532 yang berkunjung ke Bengkulu juga diberikan. Tari kejei ini dipercaya sudah ada sebelum kedatangan para biku dari Majapahit. Semenjak para biku tersebut datang, alat musik pengiring diganti dengan alat musik dari logam yang hingga sekarang digunakan. Acara kejei...
Tari Persembahan Rejang Tari persembahan rejang merupakan tarian daerah Bengkulu yang terinspirasi dari tari kejai yakni sebuah tarian sakral sekaligus agung dari Tanah Rejang. Tari persembahan rejang ini adalah tari kreasi baru yang sudah diatur sedemikian mungkin agar bisa dekat dengan tari kejai. Ketika ditampilkan, tarian umumnya akan diiringi dengan alat musik tradisional khas suku Rejang seperti kalintang dan gong. Sementara untuk irama lagu umumnya akan menggunakan lagu lalan belek dan juga tebo kabeak. https://budayalokal.id/tarian-bengkulu/
Tari Lanan Belek Tari lanan belek adalah tarian dari Bengkulu yang diinspirasi dari cerita rakyat provinsi Bengkulu. Tarian ini bercerita tentang seorang bidadari yang tertinggal di bumi karena selendang miliknya hilang. Selendang tersebut diambil seorang pemuda yang pada saat itu bidadari beserta temannya sedang mandi. Bidadari yang kehilangan selendangnya tersebut terpaksa harus tinggal di bumi karena tidak bisa kembali ke kayangan. Bidadari tersebut kemudian hidup bersama pemuda tersebut sampai akhirnya selendang itu ditemukan dan bidadari kembali ke kayangan sekaligus meninggalkan pemuda tersebut yang kemudian menjadi inspirasi tarian ini. https://budayalokal.id/tarian-bengkulu/