Tahun Baru
30 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Asal Mula Lomba Bidar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Lomba bidar adalah lomba mendayung perahu yang dinamai ‘bidar’. Seni dayung tradisional Palembang ini hidup sejak zaman dahulu kala hingga sekarang. Pada perayaan hari besar, terutama Hari Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus, lomba bidar dilangsungkan di Sungai Musi yang mengalir di tengah-tengah kota Palembang. Perahu bidar berbentuk khusus. Bidar adalah singkatan dari biduk lancar. Sejenis biduk (perahu) yang zaman dahulu kala khusus digunakan oleh petugas penghubung atau kurir. Bentuknya kecil dan hanya muat untuk seorang. Akan tetapi, pada perlombaan sekarang, satu perahu didayung oleh belasan orang. Menurut cerita, lomba bidar bermula dari peristiwa Putri Dayang Merindu. Seorang gadis cantik jelita tinggal di bagian hulu kota Palembang. Anak tunggal, ayahnya bernama Sah Denar, bersahabat dengan Tua Adil, teman sekampung keluarga kaya raya yang mempunyai anak pria bernama Dewa Jaya. Beranjak remaja, Dewa Jaya dikirim orang tuanya ke beberapa negeri l...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.21 No.1 Tahun 2016
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Selatan

Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.21 No.1 Tahun 2016       Fauzi, M. Ruly  and  Sudaryadi, Agus  and  Pasaribu, Yosua Adrian  and  Purwanti, Retno  and  Sofian, Harry octavianus  (2016)  Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.21 No.1 Tahun 2016.  Jurnal Arkeologi Siddhayatra, 21 (1). Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Palembang. ISBN 0853-9030 Text   Siddhayatra Vol 21 (1) MEI 2016.pdf   Download (10MB)  |  Preview Official URL:  http://siddhayatra.kemdikbud.go.id Abstract Seluruh artikel yang dimuat di dalam terbitan Volume 2 No. 1 bulan Mei tahun 2016 ini melingkupi kajian tinggalan prasejarah hingga masuknya pengaruh Islam di Nusantara. Tulisan mengenai hasil-hasil awal penelitian eksploratif di wilayah Sarolangun oleh Ruly Fauzi menunj...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Pak Belalang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Udara dingin malam itu terasa menusuk tulang. Hujan deras disertai angin kencang turun tak henti-henti sejak sore tadi. Di dalam gubuk itu si Lemang duduk berlunjur sambil menyembunyikan kedua tangannya di balik ketiak untuk menahan dingin. Matanya tertuju ke arah jendela kayu yang bergoyang-goyang terkena hentakan angin. Di sampingnya terbaring seorang lelaki tua berpakaian hitam-hitam dengan sarung diikatkan di sekeliling tubuhnya yang tambun. Dari sore tadi ia tertidur dan tidak bangunbangun lagi. Pak Belalang namanya. Penduduk desa biasa memanggilnya Pak Belalang karena mereka mengenalnya sebagai lelaki tua yang pemalas dan suka tidur. Sementara itu, si Lemang seorang anak yang rajin dan suka menolong. Sehari-harinya ia membantu para petani berkebun di ladang. Kadangkadang ia membantu menamam ubi, jagung, dan buah-buahan. Kadangkadang pula ia ikut memanen padi ketika musim panen tiba. Upahnya dia belikan untuk keperluan makan sehari-hari. Malam itu langit tampak gelap. Suara g...

avatar
Widra